Mengukur Arus Listrik Kerapatan Arus Listrik

Pengetahuan Listrik Dasar 1-9

1.6. Mengukur Arus Listrik

Arus listrik memiliki satuan Amper, dan alat ukurnya disebut Ampermeter. Bentuk fisik dan secara simbol Ampermeter dan digabung kan untuk berbagai fungsi pengu- kuran listrik lainnya, disebut Multimeter gambar-1.13. Berbagai macam jenis Ampermeter, ada yang menggunakan jarum penunjuk meter analog ada yang menggunakan penunjukan digital. Pengukuran dengan Ampermeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur arus harus diperhatikan, arus 10 A harus menggunakan batas ukur diatasnya. Jika hal ini dilanggar, Ampermeter terbakar dan rusak secara permanen. Cara mengukur arus listrik DC sebuah baterai perhatikan Ampermeter dipasang seri dengan beban, yang kedua perhatikan batas ukurnya gambar-1.14. Terminal positif Ampermeter terhubung ke positif baterai. Terminal negatif meter ke beban dan negatif baterai.

1.7. Kerapatan Arus Listrik

Kerapatan arus adalah besarnya arus yang mengalir tiap satuan luas penghantar mm 2 . Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm 2 , maka kerapatan arusnya 3Amm 2 12A4 mm 2 , ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm 2 maka kerapatan arusnya menjadi 8Amm 2 12A1,5 mm 2 gambar-1.15. Alat ukur arus listrik adalah Ampermeter, ada Ampermeter analog dan Ampermeter digital. Saat melakukan pengukuran batas ukur harus disesuaikan. 1 A = 0,000001 A = 1.10 -6 A; 1 mA = 0,001 A = 1.10 -3 A; 1 kA = 1.000 A = 1.10 3 A; 1 MA = 1.000.000 A = 1.10 6 A Gambar 1.14 : Mengukur arus dengan Ampermeter Gambar 1.15 : Kerapatan arus pada penghantar Gambar 1.13 : Ampermeter Di unduh dari : Bukupaket.com Pengetahuan Listrik Dasar 1-10 Tabel 1.1 Kemampuan Hantar Arus Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 30 C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus KHA. Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm 2 , 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5Amm 2 . Dengan melihat grafik kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil gambar-1.16. Persamaan kerapatan arus : J = A I [J] = 2 mm A J Kerapatan Arus Amm 2 I Arus A A Penampang kawat mm 2 Contoh : Arus listrik 0,2 A, mengalir kawat penampang 1,5mm 2 . Hitung a kerapatan arusnya b jika dilewatkan kawat diameter 0,03mm hitung penampang kawatnya dan kerapatan arusnya. Jawaban : a J = A I = 2 5 , 1 2 , mm A = 0,13 Amm 2 b A = 4 .d 2 S = 4 .0,03 2 2 mm S = 0,0007 mm 2 Penampang penghantar mm 2 Kemampuan Hantar Arus A kelompok B2 kelompok C Jumlah penghantar 2 3 2 3 1,5 2,5 4 6 10 16 25 16,5 23 30 38 52 69 90 15 20 27 34 46 62 80 19,5 27 36 46 63 85 112 17,5 24 32 41 57 76 96 Gambar 1.16 :Kurva rapat arus fungsi luas penampang Di unduh dari : Bukupaket.com Pengetahuan Listrik Dasar 1-11 J = A I = 2 0007 , 2 , mm A = 286 Amm 2

1.8. Tahanan Penghantar