Transformator
4-21
4.19. Hubungan Jam Belitan Trafo
Transformator 3 phasa antara tegangan primer dan tegangan sekunder perbedaan phasa dapat diatur dengan metoda aturan hubungan jam belitan
trafo. Satu putaran jam dibagi dalam 12 bagian, jika satu siklus sinusoida 360 ,
maka setiap jam berbeda phasa 30 360
12. Belitan trafo Dd0
gambar-4.40a , menunjukkan huruf
D pertama belitan primer
dalam hubungan Delta
segitiga, huruf d
kedua belitan sekunder hubungan Deltasegitiga,angka 0 menunjukkan beda phasa tegangan primer-sekunder 0
. Belitan trafo Dy5
gambar-4.40b , menunjukkan belitan primer dalam hubungan
Delta
segitiga, belitan sekunder
Y
bintang, beda phasa antara tegangan primer- sekunder 5 x 30
= 150
.
Belitan trafo Dy-11 gambar-4.40c
, menunjukkan belitan primer dalam hubungan
Delta segitiga, belitan sekunder
Y bintang, beda phasa antara
tegangan primer-sekunder 11 x 30 =
330
.
4.20. Minyak Trafo dan Relay Buchholz
Untuk mendinginkan trafo dipakai minyak trafo yang berfungsi sebagai isolasi.
Cadangan minyak trafo ditempatkan dalam tangki terpisah yang letaknya lebih tinggi
dari rumah trafo. Antara tangki cadangan minyak trafo dan rumah trafo ditempatkan
relay Buchholz berupa dua tabung mercury yang fungsinya berbeda
gambar-4.41
. Relay tabung mercury pertama mengaman
kan jika level minyak trafo berkurang, maka relay akan memutuskan circuit
breaker dan tegangan listrik putus. Relay tabung mercury kedua mendeteksi jumlah
a b
c d
Gambar 4.40 : Vektor kelompok Jam pada Trafo 3 phasa
Gambar 4.41 : Relay Buchholz
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-22 gas dalam ruang, jika trafo mengalami pemanasan yang berlebihan, relay
tabung mercury akan memutuskan circuit breaker dan tegangan primer trafo aman.
4.21. Konfigurasi Transformator 3 phasa
Disamping hubungan bintang dan segitiga dikenal juga hubungan segitiga terbuka open delta- VV conection dan hubungan Zig-zag. Hubungan segitiga
terbuka
gambar-4.42
, terdiri dari dua trafo. Tegangan primer 20 KV dan tegangan sekunder 400 V.
Dalam hubungan segitiga terbuka kapasitas maksimum beban besarnya = 0,577 x kapasitas trafo 3 phasa. Contoh dua buah trafo 10 KVA dalam
konfigurasi segitiga terbuka, daya maksimumnya = 0,577x3x10 KVA = 17.32 KVA saja.
Berikut ini konfigurasi hubungan bintang dan segitiga gambar-43
untuk transformator transmisi tegangan tinggi. Jala-jala tegangan tinggi 380 KV
diturunkan tegangan menjadi 220 KV. Agar tegangan benar-benar simetris dari ketiga phasa, harus diperhatikan
rasio belitan N1N2 dari ketiga trafo harus
sama. Gambar 4.42 : Trafo 3
phasa hubungan Segitiga terbuka hubungan VV
Gambar 4.43 : Trafo tiga phasa dengan belitan primer
hubungan Segitiga, belitan sekunder hubungan Bintang
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-23 4.22.
Transformator dalam Jaringan Asimetris
Jaringan distribusi untuk melayani pelanggan rumah tangga atau komersial dicatu dari PLN
dengan tegangan 20 KV dan diturunkan menjadi 400 V230 V dengan transformator 3
phasa jenis pasangan luar
gambar-4.44
. Dalam jaringan distribusi yang melayani
kelompok rumah tangga sering terjadi kondisi beban tidak seimbang. Artinya beban antar
phasa tidak sama, ada yang lebih besar atau lebih kecil. Kondisi beban asimetris diatasi
dengan penggunaan trafo dalam hubungan Yyn6; Dyn5
atau Yzn5. Satu trafo distribusi dengan daya 400 KVA
bisa melayani antara 200 sd 300 rumah tinggal dengan beban antara 2 KVA sampai 1,3 KVA
tiap rumah. Rumah tinggal menggunakan suply satu phasa yang diambil dari salah satu
dari tiga phasa yang ada. Dalam satu blok rumah menggunakan phasa R dan N, blok
lainnya phasa S dan N, blok lainnya phasa T dan N. Problem muncul karena beban masing-
masing phasa tidak seimbang.
Hubungan Yyn6 pada gambar-
4.45a , belitan primer 20 KV dan
sekunder 400 V dalam hubungan segitiga dengan netral. Beda
phasa tegangan primer dan sekunder 180
. Perhatikan beban sekunder terpasang pada L3 dan
N, arus yang mengalir sebesar I
2
. Pada sisi primer kita anggap
phasa T mendapat beban sebesar I
1
, sedang phasa R dan S mendapat beban sebesar ½ I
1
. Hubungan Dyn5 pada
gambar- 4.45b
, belitan primer 20 KV dalam hubungan segitiga, belitan
sekunder 400 V dalam hubungan bintang, beda phasa tegangan
primer dan sekunder 150 . Saat beban sekunder L
1
dan N mengalir I
2
, phasa R dan N. Pada belitan primer mengalir I
1
dari L
1
dan L
2
. Gambar 4.44 :
Pemasangan Trafo Outdoor
Gambar 4.45 : Trafo daya Yyn6 dan Dyn5 dengan beban asimetris
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-24 Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan
primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan. Hubungan
Yzn5 gambar-4.46
menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L
1
, L
2
dan L
3
tanpa netral N. Belitan sekunder 400 V merupakan
hubungan Zig-zag dimana hubungan dari enam belitan sekunder saling
menyilang satu dengan lainnya. Saat beban terhubung dgn phasa U dan N
arus sekunder I2 mengalir melalui belitan phasa phasa U dan phasa S.
Bentuk vektor tegangan Zig-zag garis tegangan bukan garis lurus, tetapi
menggeser dengan sudut 60
.
4.23.
Pengelompokan Hubungan Transformator
Hubungan belitan transformator 3 phasa sesuai dengan
Tabel-4.1 terbagi
dalam kelompok jam 0 beda phasa 0 dan kelompok jam 5 beda phasa 150
. Belitan primer dikelompokkan dalam
hubungan bintang dan segitiga, sedangkan belitan sekunder ada
hubungan
bintang, segitiga dan zig- zag.
Nameplate transformator 3 phasa pada
gambar4.-47 menjelaskan daya trafo
160 KVA, tegangan primer 20 KV, dengan tiga tahapan tapping, tegangan
sekunder 400 V. Arus primer 4,62 A dan arus sekunder 231 A. Impedansi trafo
4, frekuensi 50 Hz, Hubungan belitan trafo Yzn5, Klas isolasi A kemampuan
hubung singkat 1,8 detik.
Rugi tegangan pada tegangan menengah 20 KV pasti terjadi karena
pengaruh panjang kabel dan pengaruh Gambar 4.48 : Pengaturan
Tapping terminal Trafo Distribusi Gambar 4.46 : Trafo daya Yzn5 dan
bentuk vektor tegangan sekundernya
Gambar 4.47 : Namplate Trafo daya tiga phasa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-25 beban. Tapping trafo pada
gambar-4.48
belitan primer dilakukan agar ratio N1N2 tetap konstan, sehingga rugi tegangan tidak berpengaruh pada
tegangan sekunder. Ada tiga tapping sesuai nameplate, yaitu pada tegangan 20.800 V, tegangan 20.000 V dan tegangan 19.200 V.
Tabel 4.1 Grup rangkaian umum untuk arus putar-transformator daya
4.24. Paralel Dua Transformator