Transformator
4-16
4.13. Transformator Pengukuran
Untuk pengukuran tegangan dan arus yang besar diperlukan trafo pengukuran. Tujuannya untuk menyesuaikan besaran pengukuran dengan kemampuan alat
ukur, disamping untuk keamanan manusia. Pemakaian trafo pengukuran tidak hanya untuk Voltmeter, Ampermeter, Kwhmeter saja, tetapi untuk meng-
operasikan berbagai peralatan kontrol relay tegangan, relay arus, relay bimetal dsb.
4.14. Trafo Pengukuran Tegangan
Panel distribusi dengan tegangan menengah 20 KV atau panel tegangan tinggi 150 KV
menggunakan trafo pengukuran tegangan Potential Transformer = PT, untuk
menurunkan tegangan 150KV atau 20KV menjadi 100 V. Untuk arus beban yang lebih
besar 50 A dipakai trafo arus Current Transformer = CT
gambar-4.28 untuk
menurunkan arus menjadi 1 A atau 5 A. Gambar 4.28 : Bentuk fisik Trafo Arus CT
Untuk pengukuran tegangan 20 KV sistem tiga phasa, digunakan trafo tegangan PT dengan ratio
20KV100 V
gambar-4.29 Bagian primer trafo
tegangan terminal 1.1 dan 1.2 dipasang pengaman dua sekering yang terhubung dengan
jala-jala L1 dan L2.
Bagian sekunder trafo tegangan, terminal 2.1 dan 2.2 dihubungkan dengan Voltmeter dengan batas
ukur 100 V. Terminal 2.1 dipasangkan sebuah sekering pengaman, terminal 2.2 dihubungkan
dengan bumi sebagai pengaman bahaya tegangan sentuh jika terjadi gangguan pada
trafo tegangan.
Data teknis trafo pengukuran tegangan tertera dalam nameplate
gambar-4.30 yang
menjelaskan spesifikasi teknis mencakup : Tegangan primer
10.000 V Gambar 4.30 : Name plate Trafo
tegangan Gambar 4.29 : Pengukuran
dengan trafo tegangan PT
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-17
4.15. Trafo Pengukuran Arus
Untuk pengukuran arus beban yang besar digunakan trafo pengukuran arus Current
Transformer =CT. Trafo CT dipasang pada jala-jala seperti
gambar-4.31 dengan
terminal K menghadap sisi supply daya, dan terminal L menghadap sisi beban. Terminal
K harus dihubungkan dengan bumi untuk mengaman kan dari tegangan sentuh yang
berbahaya jika ada gangguan kerusakan CT.
Ampermeter yang digunakan memiliki batas ukur 1 A atau 5 A dengan skala pengukuran
sesuai kebutuhan. Yang perlu diperhatikan ratio arus primer dan arus sekunder trafo CT
CT ratio 300A5A
Jika terjadi kerusakan pada alat ukur atau alat kontrol yang dihubungkan dengan trafo
pengukuran arus CT, maka sisi sekunder trafo arus harus dihubungsingkatkan. Jika
tidak akan berbahaya karena akan menimbulkan tegangan induksi yang sangat
tinggi dan berbahaya.
Spesifikasi teknis trafo CT dapat dibaca pada nameplate yang menempel di bagian badan
trafo CT
gambar-4.33 . Informasi yang
terkandung mencakup data-data sbb: Tegangan sekunder
100 V Tegangan kerja
12, 28, 35, 75 KV Daya trafo
100 – 150 VA Presisi pengukuran
0,2 – 0,5 Frekuensi
50 Hz
Tegangan nominal : 0,5 3 6 kV
Ratio arus : 300 A 5 A
Arus thermal : 6 kA
Arus dinamik : 15 kA
Daya trafo : 30- 60 VA
Presisi pengukuran : 0,5 – 1,0
Frekuensi : 50
Hz Gambar 4.31 : Pengukuran
dengan Trafo Arus
Gambar 4.33 : Keterangan nameplate Trafo Arus
Gambar 4.32 : Nameplate Trafo Arus
Di unduh dari : Bukupaket.com
Transformator
4-18 Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan
pemeriksaan atau pemeliharaan dipakai jenis tang amper dengan sistem digital
gambar-4.34 . Cara
penggunaannya sangat praktis, tekan tang amper masukkan kesalah satu kabel phasa yang akan
diukur, periksa batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca secara digital.
Tang amper juga dapat mengukur daya listrik KW- meter dengan menghubungkan kabel clip-on
tegangan ke phasa R, S, T dan N. Tang amper sangat bermanfaat untuk mengukur
arus beban tiap-tiap phasa untuk mengetahui keseimbangan arus. Arus beban yang tidak
seimbang berpotensi merusak alat listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa digunakan untuk
melacak jika terjadi pencurian listrik yang disengaja.
4.16. Transformator 3 Phasa