BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Sering dijumpai adanya kebingungan, keragu-raguan dan kesulitan di antara para siswa yang sedang menekuni studinya dan akan
mempersiapkan dirinya untuk meniti karier di masa-masa mendatang. Hal ini terutama dikarenakan di antara para siswa kurang memahami dirinya,
memahami dunia perguruan tinggi, ambisinya dalam dunia kerja dan peningkatan kariernya. Untuk itulah kiranya kepada para siswa perlu
diberikan informasi atau penerangan tentang diri pribadinya. Proses pemberian bantuan untuk mendapatkan pengetahuan diri self knowledge
dan pemahaman tentang dirinya sendiri merupakan salah satu usaha layanan yang harus diwujudkan dalam program bimbingan karier di
sekolah. Informasi yang cukup memadai dan tepat tentang pribadinya sendiri merupakan suatu bahan yang berguna bagi diri siswa untuk
mengadakan pemahaman tentang faktor-faktor yang ada pada dirinya, faktor kekuatan maupun faktor kelemahan, arah minat, kebutuhan-
kebutuhannya dan faktor-faktor lainnya. Disamping itu, dengan memperoleh informasi yang memadai dan
tepat, individu akan memahami dirinya sendiri, potensi-potensinya dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kebutuhan-keutuhannya, sehingga siswa akan berada pada posisi untuk mempertimbangan berbagai alternatif masa depan, memahami dengan
seksama tujuan pendidikan, pekerjaan, dan prospek kehidupannya mendatang. Dengan demikian mereka akan dapat mengarahkan dan
menetapkan terhadap sesuatu pilihan pendidikan dan pekerjaan yang cocok yang memuaskan diri pribadinya.
Havighurst Sumanto, 2014 mengatakan bahwa setiap individu pada
fase-fase tertentu
memiliki tugas-tugas
perkembangan developmental tasks yang harus dilaksanakan. Tugas perkembangan
adalah suatu tugas yang muncul pada suatu periode usia tertentu dari kehidupan individu yang harus dilaksanakan. Apabila individu berhasil
melaksanakannya, maka akan muncul rasa bahagia dan akan membawa ke arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya
bila gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang sejak berakhirnya masa anak-anak sampai datangnya
masa dewasa awal. Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja yaitu memilih dan mempersiapkan karier atau pekerjaan.
Pilihan karir itu menjadi sangat penting pada saat siswa duduk dibangku SMA, karena akan menentukan jurusan studi yang harus diambil
jika ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Teori Holland Winkel dan Hastuti, 2006 terutama menyangkut pilihan bidang jabatan mengenai
tahap atau tingkat yang dapat dicapai oleh seseorang menunjuk pada taraf inteligensi yang memungkinkan tingkat pendidikan siswa di sekolah.
Pandangan Holland juga sangat relevan bagi bimbingan karier dan konseling karier di institusi pendidikan untuk jenjang pendidikan
menengah dan masa awal pendidikan tinggi. Holand berpegang pada keyakinan, bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan
adalah hasil perpaduan sejarah hidup seseorang dan keseluruhan kepribadiannya, sehingga minat tertentu akhirnya menjadi suatu ciri
kepribadian yang berupa ekspresi diri dalam bidang pekerjaan, bidang studi akademik, hobi inti, berbagai rekreatif dan banyak kesukaan yang
lain. Super Winkel, 2004 mendefinisikan kematangan karier sebagai
keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karier yang khas bagi tahap perkembangan tertentu. Indikasi relevan bagi
kematangan karier adalah misalnya kemampuan untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggungjawab, serta kesadaran akan segala
faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan jabatan atau memantapkan diri dalam suatu jabatan. Setiap
manusia yang hidup pasti memiliki rentang hidup, baik dalam aspek apapun salah satunya tentang kematangan karier.
Bimbingan karier merupakan salah satu input sejumlah pengetahuan dan informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama
mengenai informasi keadaan dirinya, informasi mengenai pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lanjutan, dan informasi mengenai lapangan pekerjaan. Keputusan untuk melanjutkan pendidikan, maupun keputusan yang diambil langsung
memasuki lapangan kerja, kedua-duanya memerlukan pertimbangan terlebih dahulu, terutama mengenai kemampuan diri bakat khusus, minat,
kepribadian, dan prestasi belajar pada individu atau siswa bersangkutan. Bagi para siswa yang memilih akan melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi, selain faktor kemampuan diri, perlu dipertimbangkan pula dengan faktor biaya studi dan masalah pemilihan jurusan.
Siswa kelas XII di SMA Katolik Lamaholot Witihama tahun ajaran 20162017 memiliki beberapa fenomena mengenai kematangan karier
dalam memasuki dunia perguruan tinggi. Fenomena ini terjadi dan dialami langsung oleh peneliti sebagai alumni di sekolah SMA Katolik Lamaholot
Witihama. Peneliti melihat bahwa fenomena yang berasal dari siswa sendiri seperti siswa yang masih mengikuti kemauan orangtuanya dari
pada menyadari potensi yang dimiliki dan kurang adanya motivasi untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu guru dan orang tua mengenai
jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi. Masyarakat setempat yang bisa dikatakan sebagian besar masih bekerja sebagai petani ini, lebih besar juga
mempengaruhi anaknya ketika selesai menempuh pendidikan di sekolah menengah atas. Kebiasaan sebagian masyarakat jika setelah anaknya lulus
langsung di daftarkan di perguruan tinggi namun masih banyak juga sebagian orangtua menyuruh anaknya merantau dan bekerja.
Fenomena selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru dari SMA Katolik Lamaholot Witihama. Beliau mengatakan
bahwa bekal dan persiapan dari pihak sekolah kepada siswa kelas XII dalam memasuki dunia perguruan tinggi masih sangat minim. Ada
beberapa hal yang membatasi pihak sekolah untuk membantu siswa dalam mempersiapkan kariernya, seperti adanya keterbatasan fasilitas internet,
kurang adanya kerjasama pihak sekolah dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia, serta program konseling di sekolah yang kurang mendukung
perkembangan karier siswa, dan dari para guru yang kurang memberikan informasi kepada siswa mengenai perguruan tinggi maupun jurusan, serta
siswa sendiri masih mengalami kebingungan dalam menentukan sendiri perguruan tinggi dan jurusan apa yang harus dipilih.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Kematangan Karier dari Siswa Kelas XII SMAK Lamaholot
Witihama tahun ajaran 20162017 dalam Memasuki Dunia Perguruan Tinggi
”. B .
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang mendapatkan informasi terkait jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi.
2. Siswa mengalami kebingungan dalam pemilihan jurusan awal masuk perguruan tinggi.
3. Siswa yang masih mengikuti kemauan orangtuanya dalam pemilihan jurusan ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
4. Tidak diadakan seminar khusus terkait studi lanjut setelah lulus SMA.
C . Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah di atas, peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian ini dengan fokus pada kajian
tentang Kematangan Karier pada Siswa Kelas XII SMA Katolik Lamaholot Witihama Tahun Ajaran 20162017 dalam Memasuki Dunia
Perguruan Tinggi dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier.
D. Rumusan Masalah