Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. 1. Tes Menurut Arikunto 2013: 67 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir geometris. Tes dilakukan setelah siswa mendapatkan pembelajaran tentang materi garis-garis pada segitiga. 2. Wawancara Menurut Nazir 2005: 193 wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mendukung atau menguatkan data yang telah diambil dalam penelitian ini. Proses wawancara dilakukan secara langsung dan ditujukan kepada siswa yang terlibat dalam proses penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Berdasarkan metode pengumpulan data maka disusun beberapa instrumen penelitian, yaitu: 1. Peneliti Basrowi Suwandi 2008: 173 mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif seorang peneliti merupakan instrumen atau alat penelitian karena peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Peran peneliti sebagai instrumen penelitian yaitu perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan menjadi pelapor hasil penelitian. 2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Geometris Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Geometris Level Kemampuan Berpikir Geometriss Indikator Nomor Soal Level 0: Visualisasi Mengambar garis tinggi pada segitiga 1 Level 1: Analisis Menentukan proyeksi pada segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul. 2 Level 2: Deduksi Informal Menentukan panjang sisi pada segitiga siku-siku. Menentukan panjang ruas garis tinggi pada segitiga. Menentukan panjang ruas garis berat pada segitiga. 3 4 5 Sebelum soal tes kemampuan berpikir geometris digunakan dalam penelitian ini, maka soal tersebut akan diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari soal. b. Pedoman Wawancara Wawancara ini dilaksanakan setelah siswa mengerjakan tes kemampuan berpikir geometris. Wawancara kepada siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dilakukan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa pada tes kemampuan berpikir geometris. Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara No. Aspek yang Diukur Pertanyaan 1. Kemampuan siswa dalam menggambarkan bentuk geometri. 1. Bagaimana kamu menggambarkan segitiga lancip ABC ? 2. Langkah apa yang harus kamu lakukan untuk membuat garis tinggi dari titik sudut C ? 3. Garis mana yang merupakan garis tinggi dari titik sudut C ? 2. Kemampuan siswa menganalisis gambar geometri berpotongan, tegak lurus, sejajar materi garis-garis pada segitiga. 4. Apa yang kamu ketahui tentang proyeksi? 5. Bagaimana menentukan proyeksi suatu garis pada garis tertentu? 6. Ruas garis manakah yang merupakan proyeksi dari garis BA terhadap garis BD ? 3. Kemampuan siswa dalam menggunakan sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri. 7. Pada gambar ini Segitiga manakah yang sebangun? 8. Hal-hal apa yang diketahui dari sisi atau besar sudut sehingga segitiga tersebut sebangun? 4. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal menggunakan teorema 9. Ruas garis manakah yang merupakan garis tinggi dari titik M ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI No. Aspek yang Diukur Pertanyaan dan dalil. 10. Teoremadalil apa yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 4? 11. Mengapa kamu menggunakan teoremadalil tersebut? 12. Ruas garis manakah yang merupakan garis berat dari titik sudut J ? 13. Teoremadalil apa yang kamu gunakan untuk mengerjakan soal nomor 5? 14. Mengapa kamu menggunakan teoremadalil tersebut?

H. Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN GEOMETRI SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI SEGIEMPAT BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE

8 90 470

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Pokok Menurut Tingkat Berpikir Geometri van Hiele

1 29 199

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 WONOGIRI Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Wonogiri.

0 4 18

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 WONOGIRI Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Wonogiri.

0 5 17

KESULITAN PADA SISWA KELAS XI DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DITINJAU DARI LEVEL BERPIKIR Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Level Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas Xi Sma

0 3 18

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok Bahasan Persamaan Garis Singgung Lingkaran Ditinjau Dari Level Berpikir Van Hiele Pada Siswa Kelas

0 4 16

Analisis kesalahan siswa kelas VIIC SMP Pangudi Luhur Sedayu dalam menyelesaikan soal materi segitiga tahun ajaran 2013/2014.

0 0 282

TINGKAT BERPIKIR SISWA MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DI KELAS VIII SMP

0 0 10

PENGARUH TINGKAT BERPIKIR GEOMETRI (TEORI VAN HIELE) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL PADA MATERI GARIS DAN SUDUT (Studi Kasus Di Kelas VII SMP Negeri 1 Ciledug) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 3 116

Profil kemampuan siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith kelas X dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS grade 8 tipe penalaran - USD Repository

0 1 188