Resin Epoksi Resin Poliester dan Resin Epoksi

29 dioptimalkan untuk permintaan kekakuan dan kekuatan dari lamina. Hal ini disebut dengan micromechanics dari lamina. b. Pengembangan dari hubungan tegangan regangan untuk lamina searah atau tak searah. Pembebanan dapat diterapkan sekitar arah utama simetri lamina atau diluar sumbu. Juga, satu pengembangan hubungan untuk kekakuan, termal dan koefisien ekpansi kelembaban dan kekuatan dari sudut lapisan. Teori kegagalan dari lamina berdasarkan tegangan didalam lamina dan sifat kekuatan dari lamina. Hal ini disebut dengan macromechanics dari lamina. Struktur yang dibuat dari bahan komposit pada umumnya adalah struktur laminat yang tersusun dari beberapa variasi lamina-lamina yang ditumpuk satu sama lain. Penting Mengetahui sifat mekanis makro dari sebuah lamina, ini bertujuan untuk mengembangkan sifat mekanis makro dari laminat lapisan-lapisan lamina. Kekakuan, kekuatan dan koefisiensi ekspansi suhu dan kelembaban dapat ditemukan pada keseluruhan laminat. Kegagalan laminat didasari oleh ketegangan dan penerapan dari teori kegagalan pada setiap lapisan. Pengetahuan analisa dari komposit nantinya dapat membentuk dasar dari perancangan mekanis pada struktur bahan komposit Kaw, 2006. Bahan material memiliki banyak sifat karakteristik sifat mekanikal yang berbeda dari kebanyakan bahan teknik konvensional. Beberapa karakteristik hanyalah modifikasi dari sifat konvensional, sedangkan yang lainnya sepenuhnya baru dan membutuhkan analisa baru dan prosedur eksperimental. Kebanyakan bahan teknik bersifat homogen dan isotropik: 1. Benda homogen memiliki sifat yang seragam seluruhnya. Contohnya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 sifatnya yang dapat dengan sendirinya menentukan posisi di dalam benda. 2. Benda isotropi memiliki sifat bahan yang sama di setiap arah pada setiap titik di dalam benda. Contohnya, sifatnya yang dapat dengan sendirinya menentukan orientasi pada titik di dalam benda. Mekanis dari bahan-bahan berhubungan dengan tegangan, regangan dan perubahan bentuk pada struktur keteknikan diperlakukan terhadap beban mekanikal dan termal. Asumsi umumnya pada mekanis bahan konvensional, seperti baja dan aluminium, adalah bersifat homogen dan isotropi. Untuk bahan yang homogen, sifat tidak tergantung pada lokasi, dan untuk bahan isotropis, sifatnya tidak tergantung pada orientasi. Kecuali untuk pekerjaan dingin, butiran bahan logam diorientasikan secara acak, jadi pada dasar statistik asumsi dari bahan isotropi dapat dibenarkan. Komposit berpenguat serat, pada sisi lain, secara mikroskopik tidak homogen dan tidak isotropis. Sebagai hasilnya, sifat mekanis dari komposit berpenguat serat jauh lebih kompleks daripada bahan konvensional Mallick, 2007.

2.1.5 Fraksi Volume Komposit

Pada proses pencetakan, resin ditambahkan dengan hardener, katalis atau akselerator, dicampur secara manual atau secara mekanis, dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan, yang mana secara normal dilapisi dengan bahan release agent pada cetakan. Penghapusan udara dilakukan jika diperlukan dan resin dapat berubah menjadi padat. Cetakan untuk proses pengecoran dibuat dari beberapa jenis bahan, termasuk kayu, tanah liat, kaca, logam, karet dan lateks untuk cetakan yang fleksibel, dan plastik. Untuk memfasilitasi pelepasan coran