Fraksi Volume Komposit Dasar Teori .1 Komposit

35  Kelelahan Fatigue  Kerusakan impak Impact Damage  Mulur dan stress relaxation. Pada umumnya ada tiga macam pembebanan yang menyebabkan rusaknya suatu bahan komposit, yaitu pembebanan tarik tekan baik dalam arah longitudinal maupun transversal, serta geser.

2.1.7.1 Kerusakan Akibat Beban Tarik Longitudinal

Pada kasus ini, beban dari lamina komposit adalah gaya tarik yang diterapkan secara sejajar dengan arah longitudinal dari serat. Pada bahan komposit yang akan diberi beban tarik searah serat, kerusakan bermula dari serat-serat yang patah pada penampang terlemah. Semakin besar beban, akan semakin banyak pula serat yang patah. Pada kebanyakan kasus, serat tidak patah sekaligus secara bersamaan. Apabila serat yang patah semakin banyak, maka akan terjadi beberapa kemungkinan: a. Bila serat mampu menahan gaya geser dan meneruskan ke serat sekitar, maka serat yang patah akan semakin banyak. Hal ini akan menimbulkan yang disebut retakan. Patahan yang terjadi disebut patah getas brittle failure. b. Bila matrik tidak mampu menahan konsentrasi tegangan geser yang timbul di ujung, serat dapat terlepas dari matrik debonding dan komposit akan rusak tegak lurus arah serat. c. Kombinasi dari kedua tipe di atas, pada kasus ini terjadi di sembarang tempat di sertai dengan kerusakan matrik. Kerusakan yang terjadi berupa patahan seperti sikat brush type. 36 Gambar 2.10. Kerusakan pada komposit akibat beban tarik longitudinal Hadi, 2000

2.1.7.2 Kerusakan Akibat Beban Tarik Transversal

Ketika beban tarik melintang Transverse diterapkan pada lamina, serat di dalam matrik menjadi sukar untuk menerima beban pada setiap serat. Serat pada komposit yang mengalami pembebanan tegak lurus arah serat transversal, akan mengalami konsentrasi tegangan pada interface antar serat dan matrik itu sendiri. Oleh karena itu, bahan komposit yang mengalami beban transversal akan mengalami kerusakan pada interface. Kerusakan transversal ini juga dapat terjadi pada komposit dengan jenis serat acak dan lemah dalam arah transversal. Dengan demikian, kerusakan akibat beban tarik transversal terjadi karena:

a. Kegagalan tarik matrik b. Debonding pada interface antara serat dan matrik

37 Gambar 2.11. Kerusakan Pada Komposit Akibat Beban Tarik Transversal Hadi, 2000:41

2.1.7.3 Kerusakan Internal Mikroskopik

Definisi kerusakan suatu bahan disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa struktur dapat dianggap rusak apabila terjadi kerusakan total. Namun untuk struktur tertentu, deformasi yang sangat kecil sudah dapat dianggap sebagai kerusakan. Hal ini sangat dapat terjadi pada komposit. Pada bahan ini, kerusakan internal mikroskopik dapat jauh terjadi sebelum kerusakan yang sebenarnya terjadi. Kerusakan mikroskopik yang terjadi pada komposit dapat berupa: a. Patah pada serat fiber breaking b. Retak mikro pada matrik matrix micro crack c. Terkelupasnya serat dari matrik debonding d. Terlepasnya lamina satu dengan yang lainnya delamination Untuk melihat kerusakan ini maka harus menggunakan mikroskop, dan foto mikro akan menunjukkan jenis-jenis kerusakannya. Karena kerusakan ini tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung, maka akan sulit menentukan kapan dan dimana suatu komposit akan rusak. Oleh karena itu, suatu komposit dikatakan mengalami kerusakan apabila kurva tegangan-regangan didapat dari pengujian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI