anaerob atau kondisi steril, menunjukan bahwa mikroorganisme dan proses biologis yang lain memegang peranan yang sangat penting World Health
Organization, 1990. Hidrolisis deltametrin tidak signifikan pada pH 5 dan 7. Hidrolisis
deltametrin signifikan pada pH 9 dengan waktu paruh 2,5 dan 7 hari berturut-turut pada suhu 25 dan 12 ºC. Pada pH 8, waktu paruhnya 31 dan 75 hari berturut-turut
pada suhu 23 dan 12 ºC Standing Committee on Biocidal Products, 2011. Pada lingkungan akuatik, deltametrin sangat cepat terpartisi ke sedimen
dan biota. Pada laboratorium, 60 dari radioaktivitas yang diaplikasikan ditemukan pada sedimen sesaat setelah diaplikasikan. Dalam sistem air dan
sedimen, dissipation time
DT
50
sekitar 45 dan 141 hari. Pada 2 sistem yang berbeda pada suhu 20 dan 12 ºC, DT
50
berturut-turut 104 dan 253 hari. Pada sistem digunakan pH fase air 8,0-9,1 dan hidrolisis mungkin mempengaruhi
degradasi yang terjadi. Di tanah, nilai DT
50
orde 1 adalah 11-27 hari. Pada suhu 12 ºC, DT
50
adalah 31-74 hari Standing Committee on Biocidal Products, 2011.
2. Efek toksik deltametrin
Deltametrin sangat toksik terhadap ikan, lethal concentration LC
50
berkisar antara 0,4 –2,0 µgL pada waktu pengamatan selama 96 jam. Deltametrin
juga sangat toksik untuk invertebrata akuatik, LC
50
untuk Daphnia magna adalah 5 µgL pada waktu pengamatan selama 48 jam World Health Organization,
1990. Pada kasus yang tidak fatal, terpejannya deltametrin pada manusia karena
kelalaian, efek yang ditimbulkan adalah mati rasa, gatal, perasaan geli, dan
terbakar pada kulit dan vertigo. Kebanyakan efek ini hanya sementara dan menghilang setelah 5-7 hari. Tidak ada efek samping jangka panjang yang pernah
dilaporkan World Health Organization, 1990. Pada manusia tanda keracunan pestisida deltametrin yang paling sering
dilaporkan adalah paresthesia, selain itu rasa geli, gatal, rasa terbakar, dan mati rasa setelah pemejanan pada kulit. Paresthesia dilaporkan bersifat reversible
kadang hingga 48 jam. Paresthesia terjadi di bagian pemejanan pada kulit. Seorang wanita berusia 25 tahun yang mengalami keracunan setelah
menyemprotkan deltametrin pada ladang kapas mengeluh pusing, nausea, rasa lelah, pandangan menjadi kabur, kehilangan nafsu makan, rasa terbakar dan geli
pada wajah, mual, vertigo, gangguan tidur, dan hilangnya kesadaran. Seorang pria berusia 31 tahun dengan gejala keracunan ringan setelah menyemprotkan
deltametrin pada ladang kapas mengalami pusing, nausea, rasa lelah, pandangan menjadi kabur, kehilangan nafsu makan, sensasi terbakar dan gatal pada muka dan
dada National Pesticide Information Center, 2010.
3. Mekanisme aksi piretroid
Deltametrin termasuk piretroid tipe II, tanda keracunan meliputi tremor, pengeluaran air liur, dan konvulsi. Onset deltametrin cepat dan akan hilang
setelah beberapa hari World Health Organization, 1990. Deltametrin efektif melawan serangga melalui saluran pencernaan dan
kontak langsung. Piretroid secara umum mengganggu produksi normal sinyal saraf dalam sistem saraf. Piretroid bekerja pada membrane saraf dengan menunda
menutupnya gerbang sodium ion channel. Piretroid tipe II, termasuk deltametrin
mempunyai gugus α-cyano yang menginduksi long lasting inhibiton dari sodium
channel activation gate . Hasilnya adalah memperpanjang permeabilitas dari saraf
ke sodium dan menghasilkan sinyal saraf berulang pada sensory organ, sensory nerves,
dan otot National Pesticide Information Center, 2010.
Gambar 2. Kanal Sodium Walker, Hopkin, Sibly, and Peakall, 2001
Membran sel saraf memiliki muatan spesifik. Dengan berubahnya jumlah ion charged atoms melewati kanal ion menyebabkan depolarisasi membran yang
menyebabkan pelepasan neurotransmiter. Neurotransmiter membantu komunikasi sel saraf. Pesan elektrikal yang dikirim diantara sel saraf menyebabkan mereka
menghasilkan respon seperti gerakan pada hewan atau serangga. Piretroid bekerja sebagai racun kontak yang mempengaruhi sistem saraf serangga. Meskipun
piretroid adalah racun saraf, tetapi piretroid tidak menghambat kolinesterase seperti
insektisida organofosfat
atau karbamat
National Pesticide
Telecommunications Network, 1998.
C. Air