Limit of Quantification LOQ Pengaruh matriks terhadap prosedur analisis

syarat menurut AOAC kurang dari 30. Tabel X menunjukan RSD yang didapatkan dalam penelitian. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan memiliki presisi yang baik. Tabel X. CV dari standar adisi Persyaratan menurut Horwitz Persyaratan menurut AOAC Konsentrasi deltametrin μg CV Kesimpulan ˂ 45,3 ˂ 30 0,007 1,42 Memenuhi 0,010 2,02 Memenuhi 0,013 1,89 Memenuhi 0,026 0,47 Memenuhi 0,052 0,87 Memenuhi 0,103 4,24 Memenuhi

c. Limit of Quantification LOQ

Limit of Quantification LOQ merupakan konsentrasi terkecil dari analit dalam sampel uji yang masih dapat dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini LOQ didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus: ��� = 3,3 � � Untuk mendapatkan nilai S a standar deviasi intercept kurva adisi dengan memasukkan konsentrasi dan luas puncak pada program powerfit sehingga nantinya didapatkan nilai S a . Dari penelitian yang dihasilkan didapatkan nilai LOQ sebesar 0,06 μgL.

d. Pengaruh matriks terhadap prosedur analisis

Pengaruh matriks terhadap prosedur analisis pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah matriks yang digunakan memberikan pengaruh terhadap prosedur analisis yang dilakukan. Matriks yang digunakan pada penelitian ini adalah air. Ketika pengujian larutan baku untuk kalibrasi penentuan linearitas perlu dilakukan perbandingan slope dengan kurva adisi untuk melihat apakah terdapat perbedaan sensitivitas dari instrumen yang digunakan. Selain itu juga untuk melihat ketepatan estimasi antara kurva baku dengan kurva adisi terhadap jumlah dan distribusi dari titik-titik pengukuran Ermer, Hon dan Miller, 2005. Gambar 11. Hubungan kurva baku dan kurva adisi replikasi I,II,III Keterangan: kurva baku dan kurva adisi Gamabar 11 menunjukan perbedaan dari kurva baku dan kurva adisi. Untuk mengetahai kebenaran hal tersebut makan dilakukan dengan uji signifikansi terhadap slope kurva baku dan kurva adisi. Uji signifikan yang y = 1,326x + 0,043 R² = 0,999 y = 0,502x + 0,057 R² = 0,996 0,5 1 1,5 2 2,5 3 1 2 3 4 5 6 A UC Jumlah yang diinjeksikan μg dilakukan adalah uji F dilanjutkan uji t t-test yang berfungsi untuk mengetahui signifikansi antara kurva baku dan kurva adisi. Sebelum dilakukan uji t perlu dilakukan uji signifikansi dari standar deviasi slope kurva baku dan kurva baku standar adisi dengan menggunakan uji F dan dilihat apakan hasilnya signifikan atau tidak. Dari hasil perhitungan yang ditunjukan pada tabel XI dapat disimpulkan bahwa standar deviasi slope kurva baku dan kurva adisi tidak ada perbedaan yang signifikan. Tabel XI. Uji F standar deviasi kurva baku dan adisi Tahap selanjutnya dilakukan uji t menggunakan rumus: t = |b1 −b2| s 1 �1 + 1 �2 dimana b1 merupakan slope kurva adisi dan b2 merupakan slope kurva baku standar adisi. Kemudian dilakukan perhitungan degree of freedom dengn persamaan: �1 + �2 − 2 Hasil perhitungan yang ditunjukan dalam tabel XII dapat disimpulkan slope kurva adisi memberikan hasil yang signifikan terhadap kurva baku. Sehingga dapat disimpulkan matriks yang digunakan mempengaruhi prosedur analisis. Tabel XII. Uji signifikansi slope kurva baku dan kurva adisi α t Hitung t Tabel Kesimpulan 0,05 5,9261 2,75 Berbeda signifikan α F hitung F tabel Kesimpulan 0,05 0,1450 2,699 Tidak signifikan Berdasarkan hasil uji optimasi dan validasi, maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan tervalidasi. Oleh karena itu dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

B. Penentuan Konsentrasi Deltametrin dalam Air yang

Diaplikasikan dalam Laju Disipasi Deltametrin Tahapan ini dilakukan untuk mencari konsentasi deltametrin yang tidak mematikan pada ikan nila, yang selanjutnya digunakan pada tahap uji disipasi deltametrin dalam air. Konsentrasi deltametrin yang tidak mematikan ikan didapatkan dengan cara memasukan formula deltametrin dalam aquarium yang berisi 40 L air dengan konsentasi berturut-turut 0,025; 0,304; 3,700; 8,512; 19,578; dan 45,029 μgL dan diamati ikan yang mati selama 96 jam. Tabel XII merupakan jumlah ikan yang mati hingga 96 jam. Tabel XIII. Rata-rata jumlah ikan yang mati hingga 96 jam C deltametrin yang dimasukan μgL Jumlah ikan yang mati Kontrol 0,025 0,304 3,7 2 8,512 7 19,578 9 45,029 10 Menurut Organization for Economic Cooperation and Development 2002, ada dua macam konsentrasi yang dapat digunakan untuk tahapan disipasi deltametrin, pertama konsentrasi yang digunakan dibawah konsentrasi yang dapat