memenuhi koefisien kolerasi r 0,99 atau r
2
≥ 0,997 Chan, Lee, Herman, dan Xue, 2004.
d. LOD Limit of Detection dan LOQ Limit of Quantitation. Limit of Detection adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih
memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Limit of quantitation
adalah konsentrasi atau jumlah analit terkecil yang dapat dikuantifikasi dengan presis dan akurasi yang cocok. Limit of quantitation
merupakan parameter kuantitatif untuk analit dalam suatu matriks dengan konsentrasi kecil dan digunakan untuk menentukan jumlah pengotor atau
jumlah sampel yang terdegradasi Chan, Lee, Herman, dan Xue, 2004.
G. Landasan teori
Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah, membasmi, dan mengendalikan hama. Pestisida banyak digunakan dalam bidang
pertanian, salah satu contoh pestisida yang digunakan adalah deltametrin. Deltametrin merupakan pestisida golongan piretroid yang dapat membunuh hama
serangga melalui kontak langsung atau melalui makanan. Penggunaan pestisida deltametrin yang tidak sesuai peraturan dapat
berakibat buruk bagi lingkungan, baik di tanah, udara maupun di air. Meskipun kelarutan deltametrin dalam air sangat kecil, yaitu 0,0002 mgL, namun demikian
deltametrin dalam air dapat hilang sebagai akibat berbagai peristiwa seperti akumulasi pada sedimen dan bioakumulasi pada biota perairan. Jika konsentrasi
deltametrin dalam air besar, dapat menimbulkan dampak negatif pada biota
perairan bahkan kematian pada biota perairan dan selanjutnya berakibat pada manusia yang berada di lingkungan tersebut.
Penetapan kadar residu pestisida deltametrin dalam air berada dalam kisaran ppt, sedangkan batas deteksi berada dalam kisaran ppb sehingga perlu
adanya pemekatan. Pemekatan pada sampel air dapat dilakukan dengan metode pengayaan menggunakan SPE cartridge C
18
sehingga eluat dapat langsung ditetapkan menggunakan instrumen kromatografi gas.
Penetapan kadar residu pestisida dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan kromatografi
gas dengan detektor penangkap elektron.
Kromatografi gas detektor penangkap elektron memiliki selektifitas dan sensitifitas yang baik daripada kromatografi gas dengan detektor ionisasi nyala.
Kromatografi gas dengan detektor penangkap elektron digunakan karena deltametrin memiliki gugus Br yang merupakan gugus penangkap elektron dan
nantinya akan menangkap elekton bebas yang terdapat pada detektor.
H. Hipotesis
1. Deltametrin di lingkungan perairan mengalami disipasi dalam waktu yang relatif cepat.
2. Kadar residu pestisida deltametrin dapat ditetapkan dengan kromatografi gas detektor penangkap elektron melalui metode pengayaan.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang “Validasi Metode Analisis Deltametrin dalam Air dan
Aplikasinya pada Penetapan Laju Disipasi Deltametrin Menggunakan Model Lingkungan Perairan
” merupakan jenis rancangan penelitian eksperimental karena terdapat perlakuan terhadap subjek uji, subjek uji yang dimaksud disini adalah air.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pestisida deltametrin yang ditambahkan.
b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah jumlah ikan yang mati dan konsentrasi residu pestisida deltametrin
dalam air. c. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam
penelitian ini adalah kemurian pelarut menggunakan pelarut pro analysis
yang memiliki kemurnian tinggi, suhu dalam aquarium 26- 27°C, pencahayaan 12 jamhari, jumlah air dalam satu aquarium 40
L, jumlah ikan nila Oreochromis niloticus 10 ekoraquarium dengan berat rata-rata 1,46 g.