Penentuan Konsentrasi Deltametrin dalam Air yang Disipasi Deltametrin Dalam Lingkungan Perairan

Berdasarkan hasil uji optimasi dan validasi, maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan tervalidasi. Oleh karena itu dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

B. Penentuan Konsentrasi Deltametrin dalam Air yang

Diaplikasikan dalam Laju Disipasi Deltametrin Tahapan ini dilakukan untuk mencari konsentasi deltametrin yang tidak mematikan pada ikan nila, yang selanjutnya digunakan pada tahap uji disipasi deltametrin dalam air. Konsentrasi deltametrin yang tidak mematikan ikan didapatkan dengan cara memasukan formula deltametrin dalam aquarium yang berisi 40 L air dengan konsentasi berturut-turut 0,025; 0,304; 3,700; 8,512; 19,578; dan 45,029 μgL dan diamati ikan yang mati selama 96 jam. Tabel XII merupakan jumlah ikan yang mati hingga 96 jam. Tabel XIII. Rata-rata jumlah ikan yang mati hingga 96 jam C deltametrin yang dimasukan μgL Jumlah ikan yang mati Kontrol 0,025 0,304 3,7 2 8,512 7 19,578 9 45,029 10 Menurut Organization for Economic Cooperation and Development 2002, ada dua macam konsentrasi yang dapat digunakan untuk tahapan disipasi deltametrin, pertama konsentrasi yang digunakan dibawah konsentrasi yang dapat menimbulkan efek kronis atau 1 dari LC 50 asymptotic; kedua, konsentrasi yang digunakan adalah konsentasi diatas Limit of Quantification LOQ. LC 50 deltametrin terhadap ikan nila dalam penelitian ini adalah 5,55 μgL. Tabel XIV merupakan konsentrasi deltametrin yang terukur. Berdasarkan tabel XIV maka konsentasi deltametrin yang terukur pada jam ke-0 yaitu 0,17 μgL digunakan sebagai konsentrasi I pada tahap disipasi deltametrin pada air karena konsentrasi 0,17 μgL diatas LOQ yaitu 0,06 μgL sesuai dengan persyaratan kedua menurut OECD sedangkan untuk konsentrasi II, dua kali dari konsentrasi I yaitu 0,34 μgL. Tabel XIV. Konsentrasi deltametrin yang terukur C yang dimasukan μgL Rata-rata C yang terukur μgL Jam ke-0 Jam ke-96 Kontrol 0,025 0,11 0,304 0,17 3,7 0,24 8,512 1,37 0,34 19,578 2,94 0,55 45,029 6,00 0,97

C. Disipasi Deltametrin Dalam Lingkungan Perairan

Disipasi merupakan proses hilangnya senyawa yang disebabkan karena degradasi, akumulasi ataupun peluruhan ke medium lainya. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui laju disipasi deltametrin yang dilihat dari konsentrasi deltametrin dalam air selama waktu sampling air, yaitu pada hari 0, 1, 2, 3, 5, 7, dan 14. Hasil penelitian ditunjukan oleh tabel XV dan dapat digambarkan seperti gambar 12. Tabel XV. Rata-rata Kadar terukur deltamerin Hari Rata-rata Kadar μgL Keterangan C 1 C 2 0,01 0,13 trace 1 0,06 trace 2 3 5 7 14 Keterangan : C1 = 0,17 μgL, C2= 0,34 μgL Gambar 12. Hubungan antara hari vs kadar deltametrin Keterangan: kontrol, konsentrasi 0,17 μgL, konsentrasi 0,34 μgL 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 2 4 6 8 10 12 14 16 K adar μ gL Hari Tabel XIV menunjukan bahwa kadar deltamerin dalam air diatas LOD 0,02 μg mL tetapi di bawah LOQ 0,06 μgL serta berada dalam kisaran trace analisis kelumit yang memiliki ketidakpastian yang besar. Gambar 12 menunjukan bahwa kontrol yang digunakan tidak mengandung deltametrin, pada konsentasi 0,17 μgL kadar deltametrin hanya teramati pada hari ke-0 dan pada hari 1 hingga 14 tidak terdeteksi. Pada konsentrasi 0,34 μgL deltametrin hanya teramati pada hari ke-0 hingga ke-1 dan pada hari ke-2 hingga ke-14 tidak terdeteksi. Hal ini menunjukan bahwa deltametrin dalam air akan cepat hilang, dengan laju disipasi model biphasic. Gambar 13. Hubungan antara hari vs ln kadar deltametrin Keterangan: kontrol, C1 μ gL, C2 μ gL 0,0000 1,0000 2,0000 3,0000 4,0000 5,0000 6,0000 2 4 6 8 10 12 14 16 ln kad ar μ g L hari Laju disipasi deltametrin didapatkan dari hubungan antara ln kadar vs hari, nilai slope merupakan laju disipasi deltametrin dalam air. Gambar 13 merupakan kurva laju disipasi deltametrin dalam air. Berdasarkan gambar 13 laju disipasi deltametrin merupakan laju disipasi dengan model biphasic, yaitu laju disipasi ditentukan melalui fase penurunan. Pada gambar diatas mulai dari hari ke- 0 hingga ke 2. Dari hubungan antara ln kadar vs hari maka didapatkan persamaan Y= 2,22767 – 1,3366x untuk C1 dan Y= 5,44060-2,4532x untuk C2 sehingga didapatkan laju disipasi deltametrin dalam air sebesar 1,34 dan 2,45 μghari untuk C1 dan C2. Besarnya laju disipasi dimungkinkan karena situs adsopsi aktif pada permukaan biotik dan non biotik sangat besar sehingga diduga sebagian deltametrin masuk ke dalam biota ikan. Menurut Sandjaja 2013, terjadi akumulasi deltametrin dalam ikan, yang ditunjukan pada gambar 14, selain itu hilangnya deltametrin dalam air kemungkinan disebabkan karena lingkungan, yaitu terjadi fotodegradasi Agus, 2002 Gambar 14. Kurva akumulasi deltametrin dalam ikan nila -1 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 C ra ta -ra ta delt a m et ring ik a n Hari

D. Karakterisasi Resiko Residu Pestisida Deltametrin dalam Air