pantai dan kaos oblong yang umumnya dikenakan orang saat suasana santai di suatu kawasan wisata.
Gambar 4.5 Tampilan Visual dalam Scene 3
Gambar 4.6 Tampilan Visual dalam Scene 3
Deskripsi visual yang ditampilkan oleh potongan gambar tersebut dapat diinterpretasikan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Ikon
Icon
Dalam potongan gambar diatas yang menjadi ikon Icon adalah seorang perempuan dengan pria yang sedang berada diatas sepeda
motor sembari berpelukan dengan wajah tersenyum ceria. Dalam Iklan “Permen Sukoka” tokoh perempuan digambarkan memiliki citra
peraduan terhadap laki-laki, karena tokoh tersebut tampak seperti
perempuan yang ingin berlindung dengan mendekap atau memeluk tokoh pria yang memboncengnya dengan sepeda motor dan tokoh pria
terlihat senang dan menikmati pelukan tersebut. Kedua tokoh dalam iklan ini menampilkan suasana kenikmatan berkendara yang
menguatkan kesan yang ingin ditonjolkan dalam iklan tersebut.
b. Simbol
Symbol
Simbol yang ditunjukkan oleh potongan gambar diatas adalah aktivitas pelukan yang dilakukan kedua tokoh pria dan perempuan
yang menggambarkan penguatan analogi kenikmatan rasa permen sukoka. Hal ini ditampilkan dengan memberikan dekapan mesra dan
sesekali menggesekkan payudara tokoh perempuan tersebut, sehingga laki-laki yang ada didalam iklan diatas memberi reaksi dengan
menoleh dan memundurkan tubuhnya. Tujuannya tidak lain adalah ingin merasakan kehangatan tubuh yang diberikan oleh tokoh
perempuan tersebut.
c. Indeks
Index
Indeks dari potongan gambar diatas adalah telah terjadinya sebuah aktivitas yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam memberi sebuah
layanan berupa kehangatan pelukan saat berboncengan dengan pria yang ada didalam iklan permen sukoka ini. Bila dilihat dari setting
lokasi yang terdapat dalam potongan gambar diatas menempatkan
tokoh perempuan sebagai perempuan genit atau penggoda dan sebagai perempuan rendahan yang diharapkan dapat menarik perhatian
masyarakat tontonan untuk berkenan membeli dan mengkonsumsi produk makanan padat baru yang diluncurkan pada publik oleh PT.
Unican, seperti produk permen sukoka, mintchoka dan suteka. Sewajarnya, bila ingin produk permen sukoka lebih dikenal oleh
publik tanpa menggunakan tokoh perempuan sebagai obyek “rasa” dari kandungan susu yang dimiliki oleh sukoka ini pun juga bisa laku. Bila
tokoh perempuan yang ada didalam potongan scene iklan tersebut diganti dengan menggunakan gambar sapi sebagai obyek dari rasa
kandungan susu yang dimiliki oleh permen tersebut. Seperti produk permen espresso yang memiliki kandungan susu dan kopi, dalam
produk permen ini tidak menunjukkan rasa “susu” seperti yang digambarkan oleh permen sukoka melainkan dengan menggunakan
gambar sapi sebagai obyek kandungan susu dari permen tersebut pun masih diminati khalayak luas.
d. Interpretasi