baik jika dicerna tanpa makanan. Pada manusia normal, penyerapan dua jenis kalsium itu tidak banyak berbeda dan sebaik penyerapan
kalsium dari susu file:G:. Manfaat_suplemen_kalsium.html.
2.2 Kerangka Berpikir
Iklan dan media massa, khususnya televisi merupakan satu kesatuan magnet yang utuh bagi perusahaan dalam mempromosikan
produk yang dimilikinya, dengan harapan agar dapat menarik masyarakat untuk melakukan peniruan terhadap penampilan model
iklan. Tujuannya, tidak lain adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk yang ditawarkan dan yang untung tentu
saja perusahaan yang barang atau jasanya diiklankan. Oleh karena itu, Tidak mengherankan bila peran perempuan
selalu dibutuhkan sebagai alat dalam penyampaian pesan. Karena tanpa kehadirannya, mustahil rasanya bila sebuah iklan di televisi akan
memperoleh perhatian pemirsa, sehingga dapat dipastikan bahwa perempuan dalam iklan menjadi faktor dominant dalam sosialisasi nilai
atau pesan pada iklan. Dari berbagai macam iklan yang tayang di televisi, peneliti
tertarik untuk meneliti iklan “Permen Sukoka”. Karena iklan ini menceritakan bagaimana seorang model perempuan dalam iklan ini
lebih menonjolkan ciri biologis yang dimilikinya seperti bentuk dan rasa buah dada yang disamakan dengan kandungan rasa susu yang ada
dalam permen Sukoka, ketika ia tiba-tiba didatangi seorang model laki-laki yang meminta permen sembari melihat buah dada model
perempuan dan menggoyangkan lidahnya. Efek yang terjadi setelah mengkonsumsi permen tersebut, sang model laki-laki membayangkan
apakah rasa yang ada didalam permen ini sama dengan rasa ketika dia membonceng model perempuan dan mengerem sepeda motor secara
mendadak yang seakan-akan rasa permen yang mengandung susu tersebut sama dengan rasa kandungan buah dada yang ditonjolkan oleh
model perempuan. Ataukah setelah itu badan sang model laki-laki menjadi semakin bergairah dan bugar. Hal ini dapat dilihat dimana
seorang model laki-laki tersebut mampu menggendong model perempuan di tempat umum, tanpa ada rasa canggung atau malu dari
kedua model yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Berdasarkan konteks ini bagaimana realitas sosial dibentuk
oleh iklan televisi, kemudian bagaimana proses konstruksi iklan televisi atas realitas sosial, apa makna dan implikasi sosial suatu
simbol realitas sosial iklan televisi bagi masyarakat. Kekuatan konstruksi sosial iklan televisi memiliki kemampuan mengkonstruksi
realitas sosial dan keputusan konsumen, sehingga yang terjadi pada pemirsa iklan televisi bahwa realitas iklan televisi membentuk
pengetahuan dan pola pikir pemirsa tentang citra sebuah produk. Iklan ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan model semiotika
Charles.S. Pierce, yang membagi tanda berdasarkan objeknya, yaitu :
ikon, indeks dan simbol. Selain itu, juga menggunakan tanda Sign sebagai representasi dari suatu makna di luar tanda atau makna yang
sebenarnya, yaitu objek object dan dipahami oleh peserta komunikasi interpretant.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Iklan : Permen
Sukoka Analisis Semiotik :
Ikon, Indeks, Simbol
Interpretasi Triangle Of
Meaning
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian