Reliabilitas Karakteristik Butir Soal

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah keandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu pengukur bebas dari kesalahan acak atau tidak stabil Cooper dan Emory dalam Prijowuntato, 2016: 142. Reliabilitas suatu tes juga dapat didefinisikan sebagai tingkat kemampuan instrumen alat tes untuk mengumpulkan informasi dari peserta didik Hadari dan Martini Prijowuntato, 2016: 143. Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama, jika diulangi pada waktu yang berbeda pada sekelompok individu yang sama. Arikunto 2013: 100 mengungkapkan bahwa reliabilitas adalah ketetapan hasil tes. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Ajeg atau tetap tidak diartikan selalu sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Sugiyono 2011: 168 memaparkan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Berdasarkan teori para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan taraf kemampuan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, ajeg, dan dapat dipercayakan menghasilkan data yang sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Karakteristik Butir Soal

1 Daya Pembeda Supranata 2004: 23 mendefinisikan indeks daya pembeda adalah indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tesyang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes hasil belajar dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah Purwanto, 2009: 102. Masidjo 1995: 196 menyatakan bahwa daya pembeda adalah taraf jumlah jawaban benar siswa yang tergolong kelompok pandai = upper group berbeda dari siswa yang tergolong kelompok bawah kurang pandai = lower group untuk suatu item. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa daya pembeda merupakan kemampuan setiap butir soal untuk dapat membedakan antara siswa yang tergolong pandai dengan siswa yang tergolong kurang pandai. 2 Tingkat Kesukaran Sudjana 2009: 135 tingkat kesukaran soal dilihat dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, dan bukan dilihat dari sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Widoyoko 2014: 132, tingkat kesulitan difficulty index , PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI difficulty level butir soal adalah proporsi peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu soal. Arikunto 2012: 222 mengungkapkan bahwa soal yang baik adalah soal yang tingkat kesukarannya tidak terlalu mudah namun juga tidak terlalu sukar. Widoyoko 2014: 165 mengungkapkan bahwa tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes adalah 25 mudah, 50 sedang, dan 25 sukar. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaran suatu soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar dalam suatu tes yang dapat digunakan untuk mengukur kesulitan soal. Nantinya akan diketahui kemampuan siswa dalam menjawab suatu tes yang nantinya akan masuk ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi yang dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar. Proporsi soal dengan tingkat kesukaran yang baik pada suatu tes yaitu 25 mudah, 50 sedang, dan 25 sukar. 3 Analisis Pengecoh Arikunto 2012: 234 memaparkan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut mempunyai daya tarik bagi peserta tes yang kurang memahami materi. Purwanto 2009: 75 memaparkan bahwa pengecoh distractor adalah pilihan yang bukan merupakan kunci jawaban. Surapranata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2004: 43 menyatakan bahwa pengecoh berfungsi sebagai pengidentifikasi peserta tes yang berkemampuan tinggi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh merupakan kemungkinan jawaban yang tidak benar dan berfungsi untuk mengidentifikasi peserta tes yang berkemampuan tinggi.

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 4 245

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 248

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 261

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 232

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 243

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 0 259

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 6 230