Kaidah Penulisan Tes Tipe Pilihan Ganda

sebagai alat ukur dapat menggunakan jumlah butir soal yang relatif banyak dan karena itu penarikan sampel pokok bahasa yang diujikan dapat lebih luas, 3 penskoran hasil tes dapat dilakukan secara okjektif, 4 tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga menuntut kemampuan peserta tes untuk membedakan berbagai tingkatan kebenaran sekaligus, 5 jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua, 6 butir soal dapat dengan dilakukan uji coba terlebih dahulu, 7 tingkat kesukaran soal dapat diatur, dengan hanya mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk tes soal pilihan ganda mempunyai kelemahan dan kelebihan. Kelebihannya antara lain adalah soal yang diujikan dapat mencakup sebagian besar materi, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat, dan penilaiannya bersifat objektif. Sedangkan kelemahannya antara lain adalah proses berpikir siswa tidak dapat dilihat dengan nyata dan proses penyusunan soal membutuhkan waktu yang lama.

i. Kaidah Penulisan Tes Tipe Pilihan Ganda

Sukardi 2008: 127 memaparkan bahwa untuk dapat mengonstruksikan item tes pilihan ganda yang efektif dan bermanfaat juga diperlukan aturan penyusunan yang perlu diperhatikan oleh para guru ada 9, yaitu: a pokok soal sebaiknya mengandung permasalahan atau problem yang dinyatakan dalam satu paragraf atau dalam satu pertanyaan, b Item tes pilihan ganda dengan empat jawaban, banyak digunakan untuk mengukur hasil pelajaran siswa, c Jawaban benar dalam satu tes, direkomendasikan untuk diatur secara random pada semua item, d Kata-kata yang tidak relevan, sebaiknya dihilangkan dari stem, agar ruang untuk pertanyaan atau pernyataan pada setiap item menjadi lebih jelas, e Hindari kata-kata pada item yang mengandung petunjuk clues yang mengarah pada jawaban benar, baik yang tersirat maupun tersurat. f Penataan jawaban sebaiknya diatur dengan posisi dalam bentuk kolom, tidak dalam bentuk paragraf, g Kalimat pada stem sebaiknya mengandung kalimat positif, kecuali jika guru atau evaluator sangat perlu menggunakan kalimat negatif, h Semua pilihan jawaban sebaiknya dirancang, memiliki panjang atau jumlah kata yang sama, dan tidak mengandung petunjuk jawaban benar, i Jangan menggunakan item tes pilihan ganda, ketika ada jenis tes lain yang lebih tepat. Yusuf 2015: 216 mengemukakan beberapa pedoman dalam penyusunan soal bentuk pilihan jamak, adalah: a. Stem hendaknya dirumuskan atau dinyatakan dengan jelas sebagai suatu masalah atau pernyataan yang perlu dijawab. b. Masukkan sebanyak mungkin hal ke dalam stem pertanyaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Jangan dibebani stem dengan pernyataan yang tidak berarti atau arti yang tidak jelas. d. Masalah yang ditampilkan dalam stem harus sedemikian rupa, sehingga benar-benar hanya ada satu jawaban yang benar. e. Stem hendaknya dinyatakan dengan bahasa yang jelas. f. Hindari memakai kalimat yang panjang, karena cenderung memberi petunjuk. Diusahakan panjang kalimat semua alternatif jawaban tidak berbeda jauh. g. Gunakan pernyataan yang bersifat positif, kecuali untuk maksud tertentu. h. Semua kemungkinan jawaban yang diberikan hendaknya masuk akal. i. Hindari adanya hubungan asosiasi verbal antara stem dan kemungkinan jawaban. j. Pilihan jawaban yang diberikan janganlah menunjukkan kunci jawaban. Usahakan alternatif jawaban hampir sama, tetapi hanya satu jawaban yang paling tepat. k. Pilihan jawaban yang benar jangan diletakkan secara sistematis, tetapi letakkanlah secara acak random dalam keseluruhan soal. l. Jangan gunakan pilihan jamak, kalau bentuk soal lain dapat digunakan dan lebih baik hasilnya. m. Hindarkan menggunakan susunan kalimat seperti yang terdapat dalam buku pelajaran. n. Usahakan alternatif jawaban yang disajikan agak homogen, baik ditinjau dari isi maupun bentuknya. o. Jangan gunakan kata-kata yang memberi petunjuk seperti selalu, kadang-kadang, biasanya, jarang, dan pada umumnya. p. Bahasa yang dipakai hendaknya sederhana dan mudah dipahami peserta didik peserta ujian. q. Petunjuk yang diberikan harus jelas, sehingga peserta ujian tidak ragu-ragu dalam mengerjakannya. r. Kalimat-kalimat pokok dalam satu soal hendaknya tidak tergantung pada butir soal lain, sehingga tidak memberi petunjuk jawaban pada soal lainnya.

2. Kontruksi Tes Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 4 245

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 283

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi perkalian dan pembagian untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 248

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

0 0 261

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 1 232

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung satuan waktu untuk siswa kelas V sekolah dasar.

0 0 199

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat, pembulatan, dan penaksiran untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 243

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan pengukuran sudut untuk siswa kelas V Sekolah Dasar

0 1 281

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016 2017

0 0 259

Pengembangan tes hasil belajar Matematika materi perkalian pembagian dan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar

0 6 230