Sedangkan menurut Hudojo 1981: 2, belajar adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu
mengubah tingkah laku manusia dan tingkah laku ini menjadi tetap, tidak akan berubah lagi dengan modifikasi yang sama.
Menurut Meier dalam Yamin, M. 2007: 75, belajar adalah suatu
proses mengubah
pengalaman menjadi
pengetahuan, pengetahuan menjadi pengalaman, pemahaman menjadi kearifan, dan
kearifan menjadi keaktifan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah pengetahuan atau pengalaman serta mendapatkan aneka ragam kompetensi,
skill
, dan sikap.
c. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Purwanto 2009: 34 merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku ini
diupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang dapat berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Susanto 2013: 5 hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Sudjana 2010: 22 hasil belajar merupakan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
akibat dari pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat digunakan oleh guru untuk memberikan informasi tentang kemajuan siswa atas
pengalaman pembelajaran baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
d. Definisi Tes Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Yusuf 2015: 181 bahwa belajar merujuk kepada tingkat pencapaian dan kemajuan peserta di dalam
belajar. Tingkat pencapaian ini akan tercermin dalam berbagai aspek antara lain 1 konitif, 2 afektif, dan 3 psikomotor.
Sementara menurut Gronund dalam Yusuf 2015: 183 mengemukakan tes hasil belajar
mensupport
dan memperkuat komponen-komponen yang lain dalam proses pembelajaran.
Sementara Hill dalam Yusuf 2015: 184 berpendapat bahwa tes hasil belajar
Achievement test
dirancang untuk mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studi mata pelajaran yang bersifat
formal. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa tes hasil belajar adalah instrumen pengukuran dan penilaian untuk menentukan tingkat penyampaian peserta didik
dalam belajar sesuai dengan karakteristik individualitas masing- masing.
e. Ciri-ciri Hasil Belajar
Suwarto 2013: 93 mengemukakan beberapa ciri-ciri tes hasil belajar yang baik, yaitu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
butir, dan daya beda butir . 1.
Validitas Validitas merupakan pertimbangan yang paling pokok di
dalam mengembangkan dan mengevaluasi tes. 2.
Reliabilitas Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau
dapat dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur stabil, dapat diandalkan, dan dapat digunakan
untuk meramalkan. Reliabilitas diartikan sebagai tingkat konsistensi suatu alat ukur.
3. Tingkat Kesukaran Butir
Merupakan rerata dari suatu distribusi skor kelompok dari suatu tes. Karena tingkat kesukaran dihitung atas dasar rata-rata,
maka tingkat kesukaran tersebut juga dinamakan kesukaran rata- rata.
4. Daya beda butir
Sebagai pembeda antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah, Arikunto
2013: 72 mengatakan bahwa sebuah tes dapat dikatakan baik alat ukur, harus memenuhi persyaratan tes yaitu ada validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan ekonomi. a.
Validitas Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut tepat saat
mengukur apa yang seharusnya diukur. b.
Reliabilitas Tes dapat dikatakan dapat dipercaya jika memberikan
hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan. c.
Objektivitas Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
d. Praktibilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila
tes tersebut
bersifat praktis
dan mudah
pengadministrasiannya. Tes yang baik adalah yang mudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
e. Ekonomi
Yang dimaksud
ekonomis adalah
bahwa dalam
pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur, apabila
memenuhi persyaratan tes yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis.
f. Bentuk Tes Hasil Belajar