daftar  nilai  tersebut  sebanyak  48,5.  Pada  kegiatan  pra  penelitian  selanjutnya peneliti  memberikan  penjelasan  pada  guru  kelas  dan  siswa  mengenai  jalannya
pembelajaran  yang  akan  dilaksanakan  oleh  peneliti  dengan  menggunakan  media gambar. Penjelasan ini dimaksudkan agar penelitian perjalan lancar. Peneliti juga
menjelaskan  tentang  materi  yang  akan  dijelaskan  adalah  mamatuhi  keputusan bersama yang akan dibagi menjadi dua siklus.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap skilus terdari dari 2 pertemuan. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, penelitian dimulai pada
hari  Sabtu,  9  Maret  2013.  Subyek  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  V  SDN Karangwuni 1 dengan jumlah siswa 20 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan
dan  13  siswa  laki-laki.  Adapun  pelaksanaan  penelitian  dituliskan  pada tabeldibawah ini:
Tabel 20. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Siklus  Pertemuan ke- HariTanggal
I 1
Sabtu, 9 Maret 2013 2
Sabtu, 16 Maret 2013 II
1 Senin, 18 Maret 2013
2 Senin, 25 Maret 2013
4.2.1.1 Siklus 1
Peneliti memulai penelitian siklus I dengan 2 kali pertemuan pada tanggal 9  Maret  2013  dan  16  Maret  2013.  Materi  pembelajaran  yang  diajarkan  adalah
bentuk-bentuk keputusan bersama.
1. Perencanaan
Sebelum  melakukan  penelitian,  peneliti  mempersiapkan  segala  sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi bentuk-
bentuk  keputusan  bersama,  mempersiapkan  silabus,  RPP,  LKS,  media gambar,  lembar  pengamatan  siswa  afektif,  psikomotorik,  keaktifan  belajar,
dan  instrumen  tes  yang  telah  diuji  validitasnya.  Dalam  perencanaan  siklus  I peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas supaya penelitian berjalan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat. 2.
Tindakan a.
Pertemuan 1 Pembelajaran  pada  pertemuan  pertama  dilaksanakan  pada  tanggal
9  Maret  2013.  Pembelajaran  berlangsung  dengan  berpedoman  pada  RPP dan media gambar yang telah dipersiapkan oleh peneli. Pertemuan pertama
ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit 2  JP.  Dalam  pertemuan  pertama  ini  siswa  diajak  untuk  belajar  dengan
menggunakan  media  pembelajaran  yang  berupa  media  gambar.  Materi yang  akan  dipelajari  pada  pertemuan  pertama  adalah  bentuk-bentuk
keputusan bersama. Sebelum memasuki ruang kelas, seperti biasa siswa berbaris di luar
dan  selanjutnya  satu  persatu  siswa  memasuki  ruang  kelas.  Kegiatan  awal yang  dilakukan  peneliti  adalah  memimpin  siswa  berdoa,  melakukan
absensi  dengan  bertanya  siapa  siswa  yang  tidak  hadir  dan  melakukan apersepsi.  Apersepsi  dilakukan  untuk  mengarahkan  siswa  pada  materi
yang  akan  dipelajari.  Guru  meminta  siswa  untuk  menyanyikan  lagu “Kerjasama”. Setelah memnyanyikan lagu tersebut diharapkan siswa dapat
mengetahui pentingnya kerjasama dalam pengambilan keputusan bersama. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah
itu,  guru  membagikan  bahan  ajar  tentang  bentuk-bentuk  keputusan bersama kepada tiap siswa.
Pada  kegiatan  inti,  guru  meminta  siswa  membentuk  kelompok yang  beranggotakan  5  orang  siswa  tiap  kelompoknya.  Pembagian
kelompok  dilakukan  dengan  cara  berhitung  secara  acak.  Sebelum  siswa berkumpul  dengan  kelompoknya,  guru  memberi  arahan  terlebih  dahulu
tentang cara mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS bersama anggota kelompoknya.  Dalam  kelompok,  siswa  mendiskusikan  LKS,  saling
bertukar  pendapat,,  membuat  bagan  dengan  menempelkan  gambar  pada LKS  yang  telah  disediakan,  serta  menjawab  beberapa  soal  terkait  dengan
materi.  Pada  saat  berdiskusi,  masih  banyak  siswa  dalam  kelompoknya bertanya  pada  guru  hal  ini  disebabkan  karena  saat  guru  memberikan
arahan  petunjuk  mengerjakan  soal,  beberapa  siswa  tidak  memperhatikan. Setelah  kegiatan  berdiskusi  selesai,  semua  kelompok  secara  bergantian
melakukan  presentasi  di  depan  kelas.  Pada  saat  presentasi  ini  jika  masih ada  jawaban  siswa  yang  kurang  tepat,  guru  dapat  membenarkan  di  akhir
presentasi.
Pada  kegiatan  akhir,  siswa  dan  guru  membuat  kesimpulan mengenai  materi  yang  dipelajari  hari  ini.  Guru  memberi  penguatan
mengenai materi bentuk-bentuk keputusan bersama b.
Pertemuan 2 Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16
Maret  2013.  Pertemuan  kedua  ini  dilaksanakan  mulai  pukul  07.00  dan berlangsung selama 2 x 35 menit 2 JP. Dalam pertemuan kedua ini siswa
diajak mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang  materi  bentuk-bentuk  keputusan  bersama.  Siswa  dan  guru
melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti. Pada  pertemuan  kedua  ini  siswa  diminta  untuk  mengerjakan  soal
evaluasi  siklus  I.  Pada  akhir  kegiatan  pembelajran  guru  memberikan kenang-kenangan bagi siswa yang aktif selama pembelajaran.
3. Pengamatan
Selama  kegiatan  pembelajaran  berlangsung,  peneliti  melakukan pengamatan  yang  dibantu  oleh  guru  kelas  dan  juga  beberapa  teman  sebagai
pengamat.  Pengamatan  ini  berpedoman  pada  lembar  pengamatan  keaktifan belajar siswa dan juga rubrik penilaian afktif dan psikomotor.
Dari  hasil  pengamatan  siswa  pada  pertemuan  pertama,  siswa  terlihat aktif  bertanya  saat  guru  menjelaskan  dan  dalam  kegiatan  diskusi  kelompok.
Dalam  pembagian  kelompok  ada  beberapa  siswa  yang  kurang  senang  karena siswa  merasa  tidak  cocok  dengan  teman  sekelompoknya.  Hal  ini
mengakibatkan  tak  jarang  ada  beberapa  kelompok  yang  anggotanya  ebih cenderung bekerja secara individu.
4. Refleksi
Dalam  penelitian  pada  siklus  I  keaktifan  belajar  siswa  dalam mengikuti  kegiatan  pembelajaran  sudah  terlihat  aktif.  Hal  ini  terlihat  dari
banyak  siswa  yang  bertanya  saat  proses  pembelajaran  dan  juga  aktif  terlibat dalam  diskusi.  Dari  hasil  pengamatan  siklus  I,  masih  banyak  hal  yang  perlu
diperbaiki oleh peneliti, diantaranya: a.
Kekurangan 1.
Kurangnya pemberian motivasi. 2.
Kurang jelasnya petunjuk pengerjaan soal. 3.
Siswa rebut dan kurang teratur. 4.
Kurang ada kegiatan yang memancing pengetahuan siswa. b.
Kelebihan 1
Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang ditentukan.
2 Kegiatan pembelajaran terlihat aktif dan siswa antusias.
Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus I. Namun  penelitian  pada  siklus  I  belum  memenuhi  kriteria  keberhasilan  siklus  II
sehingga  peneliti  membutuhkan  siklus  II.  Dengan  memperhatikan  kelebihan  dan kekurangan  pada  siklus  I  peneliti  melakukan  penelitian  untuk  siklus  II.  Adapun
hal  yang  perlu  diperbaiki  dalam  siklus  II  adalah  lebih  memberi  motivasi  pada siswa,  memberi  perintah  soal  dengan  leibih  jelas  dan  tegas  sebelum  kegiatan
diskusi  kelompok  dan  memperbanyak  kegiatan  yang  melibatkan  siswa  berperan aktif dalam penyampaian pendapat.
4.2.1.2 Siklus II