b Siswa aktif dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil  akhir  siklus  II  telah  memenuhi  kriteria  keberhasilan  siklus  II, sehingga penelitian selesai pada siklus II ini dengan hasil akhir memenuhi  target
akhir yang direncanakan
4.2.2 Hasil Keaktifan Siswa
Pembelajaran  PKn  dengan  menguunakan  media  gambar  di  kelas  V  SDN Karangwuni  1  telah  dilakukan  sesuai  dengan  perencanaan  yang  telah  dibuat.
Peningkatan  keaktifan  belajar  siswa  ditentukan  dari  tiga  indikator  dalam  lembar pengamatan  dari  guru  kelas  dan  teman-teman  pengamat  yang  telah  dirangkum
oleh peneliti.  Berdasarkan data  yang sudah diperoleh, dapat  dilihat  jumlah siswa yang  aktif  dalam  tiap  indikator  keaktifan  belajar  mengalami  peningkatan  dari
kondisi awal sebelum diberi tindakan  dan setelah diberi tindakan. Persentase awal siswa  yang  aktif  dalam  kegiatan  belajar    pada  indikator  1  sebanyak  37,5,
indikator  2  sebanyak  27,5  dan  indikator  3  sebanyak  30.  Setelah  diberi tindakan  persentase  siswa  yang  aktif  dalam  kegiatan  belajar  mengalami
peningkatan.  Pada  siklus  I  persentase  siswa  yang  aktif  dalam  kegiatan  belajar pada  indikator  1  sebanyak  55,  indikator  2  sebanyak  55  dan  indikator  3
sebanyak  55.  Sedangkan  pada  siklus  II  persentase    jumlah  siswa  yang  aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 60 , indikator 2 sebanyak 65
dan indikator 3 sebanyak 65. Berikut ini hasil penghitungan persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada setiap siklus:
Tabel 21. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus I
No. Nama
Siswa Partisipasi
siswa dalam
kegiatan belajar
mengajar Keberanian
siswa menyampaikan
pendapat Komitmen
siswa menyelesaikan
tugas kelompok
Jumlah Turus
Aktif Tidak
Aktif ATA
1. YP
3 1
4 8
TA 2.
ADS 2
3 3
8 TA
3. AAJ
5 3
9 17
A 4.
AM 6
3 8
17 A
5. AP
5 4
7 16
A 6.
DAN 1
4 5
TA 7.
EDC 5
3 8
TA 8.
GAM 5
4 8
17 A
9. IOS
2 1
3 6
TA 10.
RE 5
4 6
15 A
11. RA
8 4
9 21
A 12.
RP 8
5 11
24 A
13. SJ
3 1
5 9
TA 14.
UT 5
4 7
16 A
15. VA
4 1
6 13
A 16.
CN 8
4 10
22 A
17. JU
2 3
5 TA
18. SNWS
2 2
TA 19.
AS 1
1 2
TA 20.
RAS 8
4 11
23 A
Jumlah 88
46 118
254 A= 11
TA=9
Rata-rata 4.4
2.3 5.9
12.7
Persentase Jumlah Siswa yang Aktif 55
Persentase Jumlah Siswa yang Tidak Aktif 45
Tabel 22. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus II
No. Nama
Siswa Prakasa
siswa dalam
kegiatan belajar
mengajar Keberanian
siswa menyampaikan
pendapat Komitmen
siswa menyelesaikan
tugas kelompok
Jumlah Turus
Aktif Tidak
Aktif ATA
1. YP
4 2
3 9
TA 2.
ADS 3
2 5
10 TA
3. AAJ
9 3
10 22
A 4.
AM 8
4 6
18 A
5. AP
7 3
6 16
A 6.
DAN 2
2 4
TA 7.
EDC 3
1 2
6 TA
8. GAM
5 2
8 15
A 9.
IOS 8
3 5
16 A
10. RE
7 3
11 21
A 11.
RA 7
3 9
19 A
12. RP
9 4
10 23
A 13.
SJ 6
2 7
15 A
14. UT
8 3
8 19
A 15.
VA 8
2 7
17 A
16. CN
10 5
10 25
A 17.
JU 2
1 2
5 TA
18. SNWS
2 2
4 TA
19. AS
2 2
TA 20.
RAS 8
5 9
22 A
Jumlah
118 48
122 288
A=13 TA=7
Rata- rata
5.9 2.4
6.1 14.4
Persentase Jumlah Siswa yang Aktif
65
Persentase Jumlah Siswa yang Tidak Aktif
35
Siswa dikatakan aktif apabila perolehan turus yang sudah diubah dalam skor lebih besar  atau  sama  dengan  rata-rata  kelas.  Sedangkan  siswa  dikatakan  tidak  aktif
apabila  perolehan  turus  yang  sudah  diubah  dalam  skor  lebih  kecil  jika
dibandingkan  dengan  rata-rata  kelas.  Perhitungan  rata-rata  ini  menggunakan rumus  yang telah ditetapkan oleh  Masidjo  1995: 123  yaitu dengan menghitung
perolehan  turusskor  semua  siswa  dan  membaginya  dengan  jumlah  siswa.  Hasil peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 3. Peningkatan Keaktifan Belajar siswa
4.2.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa.