Jenis Penelitian Subyek Penelitian

mengenai bangun datar untuk mereview kembali ingatan mereka. Disini peneliti memberikan berbagai gambar-gambar seperti segitiga, lingkaran, dan segi empat, dan siswa diminta menuliskan nomor berapakah gambar yang merupakan gambar segitiga, gambar lingkaran, dan gambar segi empat. Namun tes diagnostik ini hanya dilakukan oleh 4 orang siswa, dikarenakan yulius kena hukum Guru kelas dan tidak boleh mengikuti pelajaran karena Yulius berbuat ulah. Hasil dari penilaian tes diagnostik ini akan dilihat oleh peneliti apakah mereka sudah mampu untuk materi bangun datar, apakah perlu dibantu oleh peneliti dengan menggunakan program GeoGebra. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan oleh guru kelas adalah 67, sehingga bila hasil dari tes diagnostik ini kurang dari 67 akan menjadi subyek penelitian pembelajaran oleh peneliti dengan menggunakan program GeoGebra . Selain dari hasil nilai diagnostik, peneliti juga mengamati bagian-bagian mana saja atau gambar bangun apa yang sebagian besar siswa SLB kurang paham. Hal ini akan menjadi patokan peneliti dalam proses pembelajaran dengan program GeoGebra. 3. Wawancara dengan guru Wawancara dengan guru dilakukan setelah tes diagnostik dibagikan. Berhubungan setelah pembelajaran matematika adalah jam istirahat, peneliti menyempatkan untuk berbincang- bincang sebentar dengan guru kelas, guna untuk mempersiapkan penelitian dengan GeoGebra diselanjutnya. Peneliti menanyakan kembali tentang bagaimana dengan proses pembelajaran dengan membawa laptop dan proyektor lcd, apakah anak-anak akan mengganggu dan merusak alat-alat? Dan juga peneliti meminta masukan dan pendapat selama proses pembelajaran yang sempat peneliti ajarkan adakah yang kurang. Hal ini berguna untuk peneliti agar informasi yang didapat bisa membantu proses pembelajaran dengan membawa program GeoGebra. 4. Rancangan Pembelajaran Bangun Datar dengan menggunakan Program GeoGebra a. Kegiatan Awal i. Salam ii. Mengkondisikan Kelas Dalam mengkondisikan keadaan kelas Peneliti dibantu oleh Guru kelas sangat memakan waktu lumayan lama. Disini karena sifat dari anak-anak Tunagrahita yang memiliki sifat yang hiperaktif membuat mereka sangat ribut dan tidak dapat dikontrol oleh Guru kelas. Peneliti harus menunggu sampai mereka benar-benar diam baru pembelajaran baru dimulai. b. Kegiatan Inti

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 15

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 38

PENUTUP IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 61

Pemanfaatan bola sebagai alat peraga untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB A) memahami konsep perkalian : studi kasus pada siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta.

0 4 146

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ABAKUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB C1 DHARMA RENA RING PUTRA 1.

0 0 208

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189