Pengenalan bangun segitiga Pengenalan bangun segi empat

40 a. Menentukan bangun datar segitiga b. Menentukan bangun datar lingkaran c. Menentukan bangun datar segi empat Dalam menentukan ketiga bangun datar tersebut, Peneliti membuat berbagai macam bentuk bangun datar, setelah itu siswa memilih mana yang bangun segitiga, segi empat, dan lingkaran. 4. Lembar Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar ini diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan Program GeoGebra selesai diberikan. Berikut ini merupakan kisi-kisi tes hasil belajar dengan menggunakan Program GeoGebra: a. Siswa dapat menentukan bangun datar segitiga di dalam berbagai bentuk bangun datar lainnya. b. Siswa dapat menentukan bangun datar segi empat di dalam berbagai bentuk bangun datar lainnya. c. Siswa dapat menentukan bangun datar lingkaran di dalam berbagai bentuk bangun datar lainnya. 41 5. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto aktifitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

F. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data, instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk menjawab rumusan masalah, yaitu: 1. Lembar pengamatan Lembar pengamatan ini berfungsi untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung 2. Lembar wawancara Lembar wawancara berupa pertanyaan garis besar tentang siswa dan tentang bagaimana proses pembelajaran ini berlangsung 3. Lembar Tes Diagnostik dan Lembar Tes Hasil Belajar Lembar kerja siswa ini berupa tes diagnostik dan tes hasil belajar setelah proses pembelajaran dengan menggunakan Program GeoGebra untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa. 42

G. Validasi Instrumen

Untuk mengetahui validitas setiap instrument pada penelitian ini, peneliti melakukan teknik penilaian pakar. Teknik penilaian pakar digunakan untuk mengetahui validitas instrument soal diagnostik, dan soal test hasil belajar.

H. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Pada bagian ini peneliti mengamati data-data yang akan dianalisis sesuai dengan instrument-instrumen yang telah digunakan oleh peneliti. Berikut teknik analisis yang akan digunakan oleh peneliti: 1. Analisis data kesulitan siswa pada tes diagnostik Peneliti menganalisis hasil tes diagnostik dengan materi bangun datar. Penilaian ini berdasarkan analisa hasil gambar, bila gambar yang dituliskan benar maka diberi nilai 1, bila gambar yang dituliskan di dalam hasil pekerjaan mereka adalah gambar yang salah maka diberi nilai -1, dan bila mereka tidak mengerjakan diberi nilai 0. Nilai maksimal dari test yang diberikan adalah 10, dari nilai yang sudah didapat akan dikalikan dengan 10 agar nilai maksimal menjadi 100. Batas ketuntasan yang diberikan oleh sekolah luar biasa ini umtuk mata pelajaran matematika adalah 67, maka jika hasil test yang diperoleh tidak mencapai 43 67 siswa-siswa tersebut akan diberikan pelajaran ulang oleh peneliti dengan menggunakan media GeoGebra. 2. Wawancara dengan guru kelas Peneliti berbincang-bincang dengan guru kelas mengenai hasil yang dicapai siswa di hasil test awal. Peneliti menanyakan apa sajakah yang menjadi kesulitan-kesulitan siswa SLB mengenai materi bangun datar, dan menanyakan hal-hal apa saja yang perlu ditekankan kepada siswa SLB, agar pemberian materi dengan Program GeoGebra di keesokan hari dapat berjalan dengan lancar. Peneliti juga menanyakan bagaimana cara – cara pemberian materi yang baik, dan cara pengucapan yang baik agar siswa- siswa SLB tersebut tidak tersinggung dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan oleh peneliti. Sehingga kesiapan peneliti dalam pemberian materi dapat berjalan dengan lancar. 3. Tes hasil belajar dengan menggunakan Program GeoGebra Ketentuan analisis pada test akhir ini sama halnya dengan analisis pada test awal. Setelah pembelajaran dengan Program GeoGebra selesai, maka hasil dari test yang diberikan setelah proses pembelajaran ini selesai diperoleh dengan perhitungan seperti penilaian pada hasil tes diagnostik sebelumnya. Hasil-hasil nilai yang diperoleh pada test akhir ini lalu dibandingkan dengan test awal sebelum pembelajaran dengan GeoGebra diberikan. Bila hasil nilai pada test akhir ini lebih besar dari test awal

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 15

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 38

PENUTUP IMPLEMENTASI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C1 DHARMA RENA RING PUTRA I YOGYAKARTA.

0 4 61

Pemanfaatan bola sebagai alat peraga untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB A) memahami konsep perkalian : studi kasus pada siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta.

0 4 146

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMASAK BAGI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK DI SLB-C DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

5 15 134

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PICTOGRAPH SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI NON VERBAL ANAK AUTISTIK TIPE RINGAN KELAS TKLB DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA II YOGYAKARTA.

1 1 237

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BABA BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS D II SEKOLAH LUAR BIASA DHARMA RENA RING PUTRA 2 YOGYAKARTA.

0 4 194

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ABAKUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SLB C1 DHARMA RENA RING PUTRA 1.

0 0 208

Pemanfaatan program geogebra dalam membantu kesulitan siswa kelas III di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta dalam memahami bentuk-bentuk bangun datar : studi kasus siswa tunagrahita ringan - USD Repository

0 1 189