19
2.1.2. Miskin
Nasikun 2001 menyatakan bahwa hidup dalam kemiskinan bukan hanya dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain,
seperti: tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidakberdayaan menghadapi
kekuasaan, dan ketidakberdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Bahwa kemiskinan adalah suatu Integrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu :
1. Kemiskinan proper
2. Ketidakberdayaan powerless
3. Kerentanan menghadapi situasi darurat state of emergency
4. Ketergantungan dependence
5. Keterasingan isolation baik secara geografis maupun sosiologis.
Kemiskinan dapat dibagi dalam empat bentuk, yaitu Nasikun, 2001: 1.
Kemiskinan absolut: bila pendapatannya di bawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi pangan, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan yang
diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. 2.
Kemiskinan relatif: kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga menyebabkan
ketimpangan pada pendapatan. 3.
Kemiskinan kultural: mengacu pada persoalan sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki
tingkat kehidupan, malas, pemborosan, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari pihak luar.
Universitas Sumatera Utara
20 4.
Kemiskinan struktural: situasi miskin yang disebabkan karena rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial
politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tetapi seringkali menyebabkan suburnya kemiskinan.
Perkembangan terakhir, menurut Jarnasy 2004 kemiskinan struktural lebih banyak menjadi sorotan sebagai penyebab tumbuh dab berkembangnya ketiga
kemiskinan yang lain.
2.1.3. Indikator Kemiskinan menurut Badan Pusat Statistik BPS
Penduduk miskin menurut konsep kemiskinan BPS 2005, adalah terkait dengan kemampuan seseorangrumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar, baik
untuk makanan maupun non makanan. Seseorangrumah tangga dikatakan miskin bila kehidupannya dalam kondisi serba kekurangan, sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya. Batas kebutuhan dasar minimal dinyatakan melalui ukuran garis kemiskinan yang disertakan dengan jumlah rupiah yang dibutuhkan.
Kriteria penduduk miskin dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu BPS, 2005:
1. Penduduk dikatakan sangat miskin apabila kemampuan untuk memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai 1.900 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar non
makanan, atau setara dengan Rp 120.000 per orang per bulan 2. Penduduk dikatakan miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi makan
hanya mencapai 1.900 sampai 2.100 kalori per orang per hari plus kebutuhan dasar non makanan, setara Rp. 150.000 per orang per bulan.
Universitas Sumatera Utara
21 3. Penduduk dikatakan mendekati miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi
makanan hanya mencapai 2.100 kalori sampai 2.300 plus kebutuhan dasar non makanan setara Rp. 175.000 per orang per bulan.
Bila diasumsikan suatu rumah tangga memiliki jumlah anggota keluarga rumah tangga rata-rata 4 orang, maka batas garis kemiskinan rumah tangga adalah
BPS, 2005: 1. Rumah tangga dikatakan sangat miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya sebesar 4 x Rp 120.000 = Rp 480.000 per rumah tangga per bulan. 2. Rumah tangga dikatakan miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya sebesar 4 x Rp 150.000 = Rp 600.000 per rumah tangga per bulan. 3. Rumah tangga dikatakan mendekati miskin apabila tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya sebesar 4 x Rp 175.000 = Rp 700.000 per rumah tangga per bulan.
2.1.4 Penelitian Terdahulu