21 3. Penduduk dikatakan mendekati miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi
makanan hanya mencapai 2.100 kalori sampai 2.300 plus kebutuhan dasar non makanan setara Rp. 175.000 per orang per bulan.
Bila diasumsikan suatu rumah tangga memiliki jumlah anggota keluarga rumah tangga rata-rata 4 orang, maka batas garis kemiskinan rumah tangga adalah
BPS, 2005: 1. Rumah tangga dikatakan sangat miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya sebesar 4 x Rp 120.000 = Rp 480.000 per rumah tangga per bulan. 2. Rumah tangga dikatakan miskin apabila tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya sebesar 4 x Rp 150.000 = Rp 600.000 per rumah tangga per bulan. 3. Rumah tangga dikatakan mendekati miskin apabila tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasarnya sebesar 4 x Rp 175.000 = Rp 700.000 per rumah tangga per bulan.
2.1.4 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian
terdahulu yang melakukan penelitian tentang Jamkesmas yaitu penelitian Jangkan 2006 dengan judul Implementasi Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Miskin di Kabupaten Sentang. Variabel yang digunakan adalah Puskesmas, Masyarakat Miskin. Hasil diperoleh Kebijakan Pemda yang
mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin baru sebatas pent jumlah masyarakat miskin dan pembentukan tim safe guarding JPKMM, belum
ada dukungan dan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Universitas Sumatera Utara
22 Dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa semua masyarakat yang datang ke
pelayanan puskesmas sudah memenuhi kriteria miskin. Prosedur pelayanan masyarakat miskin oleh puskesmas sudah cukup baik, dengan tidak membedakan
pelayanan antara yang menggunakan kartu Askeskin dan yang membayar. Pemanfaatan pelayanan di Puskesmas Emparu sudah cukup baik, mendekati target
yang ditentukan, sedangkan di Puskesmas Sepauk pemanfaatannya masih rendah, jauh dari target. Hambatan-hambatan yang dijumpai adalah masih belum meratanya
pemberian kartu Askeskin, masih banyak penderita yang betul-betul miskin tapi tidak punya kartu Askeskin, dan juga masih belum menggunakan SKTM.
Penelitian yang dilakukan Emmi S. Simbolon 2005 yang melakukan penelitian dengan judul Persepsi Pasien Keluarga Miskin GAKIN Terhadap
Pelayanan Kesehatan di Ruang Rawat Inap RSU Dr. Pirngadi Medan. Variabel yang digunakan yaitu Krisis Multi Dimensi, Keluarga Miskin Meningkat, Derajat
Kesehatan, Kebijakan Pemerintah, Persepsi Pasien GAKIN. Hasil yang diperoleh adalah untuk variabel minat diperoleh responden yang berminat terhadap JPKM ada
76,6 dan tidak berminat terhadap JPKM 27,4. Penelitian Isaat 2008, dengan judul Implementasi Program Pengembangan
Kecamatan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Variabel adalah: Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, Lingkungan Perumahan. Hasil yang
diperoleh kemiskinan menyebabkan akses masyarakat kampung untuk memperoleh layanan pendidikan, kesehatan, maupun sarana dan prasarana sosial lainnya menjadi
terbatas.
Universitas Sumatera Utara
23 Penelitian yang dilakukan Usma Polita Nasution 2006 dengan judul
Analisis Indikator Kemiskinan Pada Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Komponennya yaitu: Kemiskinan, Karakteristik penduduk.
Indikatornya yaitu SDM, Perumahan, Lingkungan Perumahan. Hasil yang diperoleh bahwa masyarakat miskin Kota Medan sebanyak 61,1 dan hanya 38,89 yang
diduga kategori miskin atau kaya karena memiliki rumah dan halaman yang luas. Penelitian lainnya, oleh Febrian 2005 dengan judul Analisis Manajemen
Pelaksanaan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin Tahap Kedua Tahun 2005 di Puskesmas di Kota Padang. Variabel input yaitu Dana, Tenaga,
Manlak dan Juknis, Pembinaan. Variabel Proses : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengawasan. Variabel Output : Indikator Program JPKMM. Hasil yang
diperoleh bahwa manajemen pelaksanaan program JPKMM di Puskesmas Kota Padang masih belum baik terutama dari fungsi perencanaan dan pengawasan.
Memberikan pelatihan dan kursus manajemen kepada pimpinan, meningkatkan pengawasan secara berkala, mengizinkan realokasi dana dan membantu puskesmas
mendapatkan data. Sedangkan penelitian Alwi 2007 dengan judul Pengaruh Pelayanan Tenaga
Kesehatan, Sarana dan Prasarana Puskesmas, Serta Tarif Terhadap Permintaan Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Variabelnya yaitu Pelayanan
Tenaga Kesehatan, Sarana dan Prasarana, Tarif. Hasilnya bahwa ada pengaruh yang signifikan pelayanan tenaga kesehatan dan tarif terhadap permintaan masyarakat
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
24
2.1.5 Hubungan Kemiskinan dan Kesehatan