40 sesuai dengan kebutuhan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan untuk
perumusan kebijakan, perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan penilaian program kesehatan di semua tingkat administrasi
kesehatan Depkes, 1999.
2.2.9 Evaluasi Program
Menurut Tyler yang dikutip Arikunto 2004, evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah terealisasikan, secara singkat
evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur pencapaian program, yaitu mengukur sejauh mana sebuah kebijakan dapat terimplementasikan.
Arikunto 2004 mengemukakan evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis yaitu,
1. Evaluasi reflektif, digunakan untuk mengevaluasi kurikulum sebagai suatu ide.
2. Evaluasi rencana, merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan orang
terutama setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program. 3.
Evaluasi proses, disebut dengan implementasi program. Menggunakan istilah proses dimaksudkan untuk memperkuat pengertian program sebagai suatu proses,
evaluasi proses dianggap lebih memberi kedudukan yang sama antara dimensi program sebagai ide, rencana, hasil, dan program sebagai suatu kegiatan. Evaluasi
proses membuat perhatian evaluator diarahkan tidak saja kepada apa yang terjadi dengan program sebagai kegiatan, tetapi evaluasi telah pula mencoba melihat
mengenai berbagai faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan program
Universitas Sumatera Utara
41 sebagai kegiatan pelayanan petugas, fasilitas, faktor pekerjaan, pengetahuan, dan
lintas sektoral 4.
Evaluasi hasil, merupakan jenis evaluasi program yang paling tua atau evaluasi identik. Lebih lanjut, hasil yang dimaksud adalah hasil program Jamkesmas
dalam pengertian pelayanan petugas, fasilitas, faktor pekerjaan, pengetahuan, dan lintas sektoral dapat terserap dalam
Sumber kegagalan program ada tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama, pelaksanaan program menyimpang dari rencana program. Kemungkinan kedua,
rencana program yang mengandung kesalahan kesalahan asumsi atau konsep dasar, kesalahan menterjemahkan konsep dijadikan rencana program operasional.
Kemungkinan ketiga, berasal dari luar rancangan program, misalnya kendala dari jajaran birokrasi, kekurangmampuan tenaga praktisi.
Dunn 2003, mengemukakan suatu bentuk analisis yang menghasilkan dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberi landasan dari para
pembuat kebijakan dalam membuat keputusan, termasuk penggunaan intuisi dan pengungkapan pendapat dan mencakup tidak hanya pengujian kebijakan dengan
memilah-milahkannya ke dalam sejumlah komponen-komponen tetapi juga perancangan dan sintesis alternatif-alternatif baru. Kegiatan-kegiatan yang tercakup
dapat direntangkan mulai penelitian untuk menjelaskan atau memberikan pandangan- pandangan terhadap isu-isu atau masalah-masalah yang terantisipasi sampai
mengevaluasi suatu program.
Universitas Sumatera Utara
42
2.3. Landasan Teori