Konsepsi Kajian Hukum Pelaksanaan Program Pembaharuan Agraria Nasional Di Kabupaten Serdang Bedagai

Selain teori Kepastian Hukum sebagai grand theory yang dipergunakan sebagai pisau analisis, penelitian ini juga akan didukung dengan teori pendukung yaitu teori kemanfaatan karena Program Pembaharuan Agraria Nasional ini merupakan suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sehingga masyarakat terutama petani yang menjadi peserta Program Pembaharuan Agraria Nasional ini dapat merasakan langsung manfaat dari program ini baik manfaat dari pemilikan sertifikat tanah melalui redistribusi tanah yang diberikan maupun manfaat dari produktifitas atas sertifikat tersebut

2. Konsepsi

Konsep adalah merupakan salah satu bagian terpenting dari teori.Konsep adalah unsur-unsur abstrak yang mewakili kelas-kelas fenomena dalam satu bidang studi sehingga dengan demikian merupakan penjabaran abstrak dari pada teori. 36 Peranan konsepsi dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstrak dengan realita. Konsepsi diartikan sebagai kata yang menyatakan abstrak yang digeneralisasi dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan defenisi operasional. Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang didefenisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala 36 Tampil Anshari Siregar, Metodologi Penelitian Hukum, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2005, hal. 57. Universitas Sumatera Utara yang dapat diamati dan yang dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. 37 Pentingnya defenisi operasional adalah untuk menghindari perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai sehingga memudahkan bagi orang lain untuk memahami batasan-batasan atau pengertian-pengertian yang dikemukakan. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini dikemukakan beberapa konsep dasar sebagai berikut: 1. PPAN Program Pembaharuan Agraria Nasional adalah landreform plus dengan dua komponen yaitu asset reform dan access reform secara bersama, 38 asset reform adalah proses redistribusi tanah untuk menjamin hak rakyat atas sumber- sumber agraria. Access reform adalah upaya membangun lebih luas yang melibatkan multipihak untuk menjamin agar asset tanah yang telah diberikan tadi dapat berkembang secara produktif dan berkelanjutan 39 2. Landreform adalah perubahan hubungan antara manusia dengan tanah, perubahan dan perlindungan terhadap petani penggarap dari tuan tanah atau penghapusan tuan tanah, larangan memiliki tanah pertanian yang luas, larangan absentee guntai dan penetapan suatu celling bagi pemilik tanah. 40 ada juga yang menyebutkan pengertian landreform adalah upaya penataan kembali struktur 37 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006, hal. 26 38 Yusuf Nafiri, dkk, Op. Cit, hal. 37 39 Riduan Purba, “ Evaluasi Dampak Program Pembaharuan Agraria Nasional PPAN di Desa Sidorejo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah ” Tesis Magister Ekonomi, Universitas Indonesia, 2010, hal. 3 40 A.P. Parlindungan, Aneka Hukum Agraria, Alumni, Bandung, 1983, hal. 8 Universitas Sumatera Utara pemilikan dan pengusaan tanah dan sumber daya alam lainnya yang ditujukan untuk mencapai keadilan. 41 3. Redistribusi tanah adalah mencakup pemecahan dan penggabungan satuan-satuan usaha tani dan perubahan skala kepemilikan. Istilah redistribusi tanah ini ditujukan pada lahan pertanian yang akan dibagi-bagikan redistribusi kepada yang berhak yaitu tanah yang berasal dari tanah kelebihan dari batas maksimum tanah surplus, tanah absentee, tanah-tanah swapraja dan bekas swapraja serta tanah-tanah lain yang dikuasai langsung oleh Negara. Selain itu pengertian redistribusi tanah adalah pengambil alihan tanah-tanah pertanian yang melebihi batas maksimum oleh pemerintah, kemudian dibagikan kepada para petani yang tidak memiliki tanah. 42 4. Absentee guntai adalah pemilikan tanah yang letaknya di luar daerah tempat tinggal yang empunya absent artinya tidak hadir, tidak ada tempat. 43 5. Celling adalah batas maksimum dan minimum pemilikan atas tanah pertanian. 44 6. Petani adalah orang, baik yang mempunyai maupun yang tidak mempunyai sawah sendiri, yang mata pencaharian pokoknya adalah mengusahakan tanah untuk pertanian 45 41 Noer Fauzi dan Khrisna Ghimire, Prinsip-Prinsip Reforma Agraria, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta, 2001, hal. 127 42 Supriadi, Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta, 2007, hal. 211 43 Ibid , hal. 385 44 Affan Mukti, Pokok-pokok Bahasan Hukum Agraria , USU Press, Medan, 2006, hal. 25. 45 Herman Hermit, Cara Memperoleh Sertifikat Tanah, CV. Mandar Maju, Bandung, 2009, hal. 164 Universitas Sumatera Utara 7. Penggarap adalah petani yang secara sah mengerjakan atau mengusahakan sendiri secara aktif tanah yang bukan miliknya dengan memikul seluruh atau sebahagian dari resiko produksinya 8. Tanah Negara adalah tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam rangka hak menguasai dari Negara untuk mengatur bumi, air, dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya pada suatu tingkat tertinggi dikuasai oleh Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. 46 9. Tanah Swapraja adalah tanah yang setelah merdeka masih tetap dikuasai oleh raja yang diakui keberadaannya 10. Sertifikat adalah salinan buku tanah dan surat ukur atau gambar situasi yang dihajit menjadi satu dan bentuknya ditetapkan oleh menteri 47

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian