Pendaftaran Tanah di Kabupaten Serdang Bedagai

Pelaksanaan asset reform di dalam PPAN di Kabupaten Serdang Bedagai ini hanya pensertifikatan tanah para petani saja dan bukan ada redistribusi atau distribusi tanah baik dari tanah Negara, tanah obyek landreform ataupun tanah yang ditegaskan sebagai tanah obyek landreform.

B. Pendaftaran Tanah di Kabupaten Serdang Bedagai

Pendaftaran tanah sebagaimana ketentuan dalam Pasal 19 ayat 2 UUPA adalah meliputi kegiatan mulai dari pengukuran, perpetaan, pembukuan tanah, pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihannya serta pemberian surat tanda bukti hak sertifikat yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. 94 Peningkatkan pelayanan di bidang pertanahan dalam rangka pemberian kepastian hak kepada masyarakat, Pemerintah telah membuat kebijakan percepatan pensertipikatan tanah melalui kegiatan sertifikasi massal dengan PPAN Kebijakan ini dimaksudkan agar setiap masyarakat golongan ekonomi lemah dapat memiliki sertifikat hak atas tanah tanpa dikenakan biaya sepeserpun, dalam rangka untuk memberikan jaminan kepastian hukum kepada para pemegang hak atas tanah. PPAN merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dibidang pertanahan dengan suatu subsidi di bidang pendaftaran tanah pada khususnya yang berupa pensertifikatan massal dalam rangka membantu golongan ekonomi lemah. 94 Tampil Anshari Siregar, Pendalaman Lanjutan UUPA, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2008, hal. 283 Universitas Sumatera Utara PPAN adalah kebijakan nasional di bidang Pertanahan yang bermaksud untuk memberikan jaminan kepastian hukum bagi pemegang hak atas tanah dalam rangka meningkatkan maupun menunjang pelaksanaan Landreform dan menyelesaikan sengketa pertanahan. Selain itu untuk memberdayakan organisasi dan sumber daya manusia, pelaksanaan PPAN ini, merupakan usaha dari pemerintah untuk memberikan kemudahan dan partisipasi kepada pemegang hak atas tanah agar mau melaksanakan pensertipikatan hak atas tanahnya dan berusaha membantu menyelesaikan sengketa-sengketa tanah dengan jalan memberikan kepada masyarakat tersebut fasilitas dan kemudahan serta pemberdayaan organisasi dan sumber daya manusia. PPAN merupakan salah satu usaha untuk tercapainya Catur Tertib Pertanahan yang meliputi: 1. Tertib Hukum Pertanahan 95 Tertib Hukum Pertanahan diarahkan pada program meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat, menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran yang terjadi, dan meningkatkan pengawasan dan koordinasi dalam pelaksanaan PPAN. Tertib hukum pertanahan ini juga bertujuan agar setiap tanah mempunyai sertipikat mempunyai kepastian hukum maupun hak yang kuat. Hal ini merupakan salah satu bukti bahwa peraturan hukum pertanahan sudah dilaksanakan dengan baik. Dengan adanya sertipikat tanah, diharapkan sengketa-sengketa tanah dapat dihindari. 95 Tampil Anshari Siregar, Pendaftaran Tanah Kepastian Hak, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2007, hal. 110 Universitas Sumatera Utara Tertib hukum pertanahan ini terwujud dengan diberikannya sertifikat gratis melalui PPAN khususnya kepada masyarakat kurang mampu di Kabupaten Serdang Bedagai atas tanah yang belum bersertifikat agar masyarakat tersebut memiliki kepastian hukum atas tanah tersebut. Hal ini juga sesuai dengan pengertian landreform untuk penataan kembali sistem pertanahan mengenai pemilikan tanah sehingga tanah-tanah tersebut lebih baik, dan produktif, serta memiliki kekuatan hukum UUPA Nomor 5 Tahun 1960 didasari semangat membangun hukum yang dapat memberi jaminan, kepastian dan perlindungan hak bagi rakyat pemegang hak atas tanah, karena dengan adanya jaminan dan kepastian hukum maka rakyat akan terhindar dari praktek-praktek manipulatif atau tindakan-tindakan lain yang merampas tanah rakyat secara sewenang-wenang. 96 2. Tertib Administrasi Pertanahan 97 Tertib Administrasi Pertanahan diarahkan pada program mempercepat proses pelayanan yang menyangkut urusan pertanahan, menyediakan peta data penggunaan tanah secara signifikan, dan melakukan pengukuran tanah untuk pensertifikatan hak atas tanah Tertib administrasi pertanahan ini juga bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan kantor pertanahan kepada masyarakat dengan cara cepat, mudah dan biaya 96 Loekman Soetrisno, Tanah Dan Masa Depan Rakyat Di Pedesaan, Forum LSM LPSM, Yogyakarta, 1995, hal. 30 97 Tampil Anshari Siregar, Loc. Cit Universitas Sumatera Utara yang murah, yang diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat golongan ekonomi lemah. Tertib administrasi pertanahan ini terwujud dengan diberikannya kemudahan pelayanan oleh BPN kepada masyarakat untuk mensertifikatkan tanah yang belum bersertifikat melalui PPAN, seperti kemudahan untuk mengukur tanah, mengurus administrasi dan tidak dikenakan biaya untuk mensertifikatkan tanahnya 3. Tertib Penggunaan Tanah 98 Tertib Penggunaan Tanah diarahkan pada usaha untuk menumbuhkan pengertian mengenai arti pentingnya penggunaan tanah secara berencana dan sesuai dengan kemampuan tanah, serta mencari dan menyusun petunjuk-petunjuk teknis tentang peruntukan dan penggunaan tanah Tertib penggunaan tanah ini juga perlu ditumbuhkan dengan adanya pemahaman tentang arti pentingnya penggunaan tanah secara terencana agar diperoleh manfaat yang optimal, seimbang dan lestari, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Penataan Ruang UU No 24 Tahun 1992, karena masih banyak tanah-tanah yang belum diusahakan atau dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya, dan sebaliknya banyak terjadi penggunaan tanah tidak sesuai dengan perencanaan tata ruangnya. Tertib penggunaan tanah ini terwujud dengan diprioritaskannya tanah-tanah khusus pertanian dan perkebunan yang akan disertifikatkan melalui PPAN ini 98 Ibid Universitas Sumatera Utara sehingga tanah-tanah yang peruntukannya bukan untuk pertanian dan perkebunan tidak bisa menigukuti PPAN ini 4. Tertib Pemeliharaan tanah dan Lingkungan Hidup 99 Tertib Pemeliharaan Tanah dan lingkungan hidup diarahkan pada kewajiban memelihara tanah tidak hanya dibebankan kepada pemilik tanah atau pemegang hak atas tanah melainkan menjadi kewajiban setiap orang, badan hukum, atau instansi yang mempunyai suatu hubungan dengan tanah Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup dimaksudkan sebagai upaya untuk mencegah kerusakan tanah dan pemeliharaan kesuburan tanah serta menjaga kelestarian sumber daya alam yang terkandung di atasnya dan di dalamnya. Dalam hubungan ini faktor pertumbuhan penduduk dan penyebarannya yang tidak merata, seringkali menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk atau berlangsungnya urbanisasi yang melampaui batas kemampuan daya tampung satu wilayah dan mendorong terjadinya penggunaan tanah tanpa memperhatikan kondisi tanah dan kelestarian lingkungan hidup. Tertib Pemeliharaan tanah dan Lingkungan Hidup ini terwujud dengan dilakukan pensertifikatan khususnya di daerah pedalaman yang tanahnya belum bersertifikat dan mata pencaharian penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunan sehingga tanah tersebut bisa dikelola dengan baik PPAN di Kabupaten Serdang Bedagai ini memakai sistem Pendaftaran Tanah secara Sistematik karena Inisiatif pendaftarannya datang dari pemerintah dan 99 Ibid Universitas Sumatera Utara dilakukan secara serentak tetapi di dalam PPAN ini hanya tanah-tanah yang untuk pertanian atau perkebunan saja yang dapat ditindak lanjuti sebagai objek dari PPAN ini. Prosedur pendaftaran tanah secara sistematik menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah adalah sebagai berikut: 100 1. Adanya suatu rencana kerja Pendaftaran tanah secara sistematik didasarkan pada suatu rencana kerja dan dilaksanakan di wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh Kepala BPN 2. Pembentukan panitia ajudikasi Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota dibantu oleh Panitia Ajudikasi yang dibentuk oleh Kepala BPN atau pejabat yang ditunjuk 3. Pembuatan peta dasar pendaftaran Pembuatan peta dasar pendaftaran, BPN menyelenggarakan pemasangan, pengukuran, pemetaan, dan pemeliharaan titik-titik dasar teknik nasional disetiap KabupatenKota 4. Penetapan batas bidang-bidang tanah Untuk memperoleh data fisik yang diperlukan bagi pendaftaran tanah, bidang- bidang tanah yang akan dipetakan diukur, setelah ditetapkan letaknya, batas- batasnya dan menurut keperluannya ditempatkan tanda-tanda batas disetiap sudut bidang tanah yang bersangkutan, serta penetapan batas bidang tanah diupayakan berdasarkan kesepakatan para pihak yang berkepentingan 5. Pembuatan peta dasar pendaftaran Bidang-bidang tanah yang sudah ditetapkan batas-batasnya diukur dan selanjutnya dipetakan dalam peta dasar pendaftaran 6. Pembuatan daftar tanah Bidang-bidang tanah yang sudah dipetakan atau dibubuhkan nomor pendaftarannya pada peta pendaftaran dibukukan dalam daftar tanah 7. Pembuatan surat ukur Bidang-bidang tanah yang sudah diukur serta dipetakan dalam peta pendaftaran, dibuatkan surat ukur untuk keperluan pendaftaran haknya 8. Pengumpulan dan penelitian data yuridis 100 Urip Santoso, Pendaftaran Dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hal. 144-149 Universitas Sumatera Utara Untuk keperluan pendaftaran, hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi atau pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh panitia ajudikasi dianggap cukup untuk mendaftar hak, pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninya 9. Pengumuman hasil penelitian data yuridis dan hasil pengukuran Hasil pengumpulan dan penelitian data yuridis beserta peta bidang tanah yang bersangkutan sebagai hasil pengukuran diumumkan selama 30 tiga puluh hari untuk memberi kesempatan kepada pihak yang berkepentingan untuk mengajukan keberatan. 10. Pengesahan hasil pengumuman penelitian data fisik dan data yuridis Setelah jangka waktu pengumuman berakhir lewat 30 hari, maka data fisik dan data yuridis yang diumumkan tersebut oleh Panitia Ajudikasi dalam pendaftaran tanah secara sistematik disahkan dengan berita acara 11. Pembukuan hak Hak atas tanah didaftar dengan membukukannya dalam buku tanah yang memuat data fisik dan data yuridis bidang tanah yang bersangkutan, dan sepanjang ada surat ukurnya dicatat pula pada surat ukur tersebut 12. Penerbitan sertifikat Sertfikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah terdaftar dalam buku tanah.

C. Lokasi Pelaksanaan PPAN