Jenis Jenis Dumping Analisis Komparatif Yuridis Kebijakan Anti Dumping Antara Indonesia Dan Filipina

ditarik kesimpulan bahwa dumping merupakan tindakan yang dilakukan oleh produsen luar negeri dengan menjual suatu barang dengan harga di bawah harga produksi, atau menjual suatu produk lebih murah di bandingkan dengan di negaranya sendiri atau dari harga jual kepada negara lain pada umumnya, praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasaran dan merugikan produsen pesaing di negara pengimpor.

2. Jenis Jenis Dumping

Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas, suatu barang yang diekspor ke negara lain di mana harga ekspornya lebih rendah dari nilai normalnya, atau harga domestik negara pengekspor, maka barang tesebut dianggap sebagai barang dumping. Tujuannya adalah agar pengusaha dapat merebut konsumen sebanyak banyaknya, maka pengusaha menempuh strategi persaingan harga dengan menekan harga serendah mungkin untuk barang sejenis dengan perusahaan lain. Praktik dumping dalam perdagangan internasional merupakan praktik dagang yang tidak fair yang dipandang sebagai persaingan yang tidak jujur unfair competition. Para ahli ekonomi pada umumnya mengklasifikasikan dumping dalam tiga kategori, yaitu masing masing: dumping yang bersifat sporadic sporadic dumping, dumping yang menetap persistent dumping dumping yang bersifat merusak predatory dumping di samping itu, dalam perkembangannya, muncul istilah diversionary dumping dan downstream dumping. 89 Adapun klasifikasi dumping tersebut adalah sebagai berikut: 89 Sukarmi, Op.cit., hal. 40 a Sporadic dumping Ada beberapa definisi menurut beberapa pendapat ahli mengenai definisi sporadic dumping salah satu diantaranya: Sporadic dumping adalah dumping yang dilakukan dengan menjual barang pada pasar luar negeri pasar ekspor pada jangka waktu yang pendek dengan harga di bawah harga dalam negeri negara pengekspor atau biaya produksi barang tersebut. biasanya produsen menjual barang untuk jangka waktu yang pendek dengan harga jual di bawah harga biasa, sering dimaksudkan untuk menghapuskan barang yang tidak diinginkan. 90 ……“there are various types of dumping, widely different in character and effects. Dumping may be resorted to sporadically when a firm or an industry suffers from temporary over-production or an unusually large surplus capacity. This may have resulted from unusually large surplus capacity. Or may recur periodically in periods of depressions.” Seorang ahli ekonomi yang bernama Bertil Ohlin, memberikan pengertian mengenai definisi Sporadic dumping 91 Dari definisi yang di kemukakan oleh Bertil Ohlin yang telah disebutkan diatas bahwa ada bermacam macam tipe dumping, yang dapat di kategorikan kedalam dampak dan jenisnya, sporadic dumping merupakan penjualan barang dengan harga yang lebih rendah di pasar luar negeri yang dilakukan oleh produsen yang memperoleh keuntungan karena terjadi over produksi dan untuk mencegah terjadinya penumpukan barang di pasar domestik, produsen 90 Sukarmi, Loc.cit., hal.40 91 Bertil Ohlin, Interregional and International Trade, United States of America: Harvard Univesity Press, 1957 hal.287-288 menjual kelebihan produksinya tadi kepada pembeli luar negeri dengan harga yang telah direduksi, sehingga harganya menjadi lebih rendah dari harga di dalam negeri. Menurut Dennis R. Appleyard dan Alfred J. Field, JR. dalam teorinya mengemukakan . 92 “Sporadic dumping occurs when a foreign producer or government with a temporary surplus of a good export the excess for whatever price it will command. This type of dumping may have temporary adverse effect on competing home suppliers as in agriculture by adding to the risk of operating in the industry. These risk, as well as the welfare losses from possible temporary resource movement, can be avoided by the imposition of protection, although other welfare impact also applicable in predatory dumping should be brought into the analysis when considering trade restriction. However, sporadic dumping does not seem to justify protection when its is short-term” Dalam hal ini Sporadic dumping yang dikemukakan oleh Dennis R. Appleyard dan Alfred J. Field, JR. merupakan suatu tindakan dumping yang terjadi ketika seorang produsen atau pemerintah mencari keuntungan dari menjual barang yang kelebihan produksi dengan harga yang lebih rendah dalam tempo waktu yang sementara. Dumping jenis ini dapat merugikan industri dalam negeri negara pengimpor seperti halnya produk produk pertanian dimana dumping tersebut di praktekkan dengan tujuan untuk menghilangkan para pesaingnya, biasanya dumping jenis ini hanya bersifat sementara. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa sporadic dumping merupakan tindakan dumping yang dilakukan oleh produsen negara pengekspor dengan melakukan penjualan barang dengan harga yang lebih rendah di pasar luar negeri yang 92 Dennis R. Appleyard and Alfred J. Field, JR, International Economics: Trade Theory and Policy- Second edition, United States of America: Irwin, 1995 hal. 283 dilakukan oleh produsen yang mempunyai keuntungan karena terjadi over produksi dan untuk mencegah terjadinya penumpukan barang di pasar domestik, produsen menjual kelebihan produksinya tadi kepada pembeli luar negri dengan harga yang telah direduksi, sehingga harganya menjadi lebih rendah dari harga di dalam negeri dan dumping jenis ini bersifat sementara dengan tujuan untuk menghilangkan para pesaingnya. b Persistent dumping Adapun beberapa definisi menurut pendapat para ahli berkenaan dengan istilah Persistent dumping salah satu diantaranya: Persistent dumping atau disebut juga diskriminasi harga internasional adalah penjualan barang ke pasar luar negeri dengan harga dibawah harga domestik atau biaya produksi yang dilakukan secara menetap dan terus menerus yang merupakan kelanjutan dari penjualan barang yang dilakukan sebelumnya. 93 Pada dasarnya dumping jenis ini hanya menguntungkan konsumen negara pengimpornya dan bersaing dengan produk impor lain. 94 Dennis R. Appleyard dan Alfred J. Field, JR. dalam teorinya mengemukakan : “in persistent dumping, the good is countinually sold at a lower price in the importing country than in the home country. This situation is one in which the good is simply another import sold under profit-maximizing conditions. Any trade barrier would result in higher prices for consumer in the importing country. this behavior could not persist in the long run under the “selling below cost” definition because of producer losses, unless government provided a subsidy.” 95 93 Sukarmi, Op.cit., hal. 41 94 Muhammad Sood, Op. cit., hal 122 95 Dennis R. Appleyard and Alfred J. Field, JR, Op.cit., hal. 283 Menurut definisi yang di kemukakan diatas dapat di jelaskan bahwa dalam persistent dumping, suatu produk di jual secara terus menerus dengan harga murah di pasar luar negeri dari pada di pasar dalam negerinya. Situasi ini merupakan salah satu penjualan barang dengan tidak mengutamakan keuntungan. Banyaknya hambatan dalam perdagangan akan membuat produk yang dijual menjadi lebih mahal di pasar luar negeri persistent dumping ini di lakukan oleh seorang produsen yang menjual suatu produk ke negeri lain diluar pasar domestiknya secara terus menerus dengan “harga dibawah biaya produksi” hal ini disebabkan karena produsen tersebut mendapatkan subsidi dari pemerintah di negaranya. 96 Berdasarkan definisi dari beberapa pendapat ahli tersebut dumping jenis ini dilakukan oleh produsen barang dengan melakukan dumping secara terus menerus dengan harga di bawah harga biaya produksi dengan tidak mengutamakan keuntungan. Hal ini disebabkan karena produsen tersebut mendapatkan subsidi dari pemerintah di negaranya sehingga produk yang di jual menjadi lebih murah. Pada dasarnya dumping jenis ini hanya menguntungkan konsumen negara pengimpornya dan bersaing dengan produk impor lain. c Predatory dumping Ada beberapa definisi menurut beberapa pendapat ahli mengenai definisi Predatory dumping salah satu diantaranya adalah: 96 Diterjemahkan oleh Penulis secara bebas dan dianalisis berdasarkan metode penerjemahan secara harfiah Literal Meaning. Menurut Dennis R. Appleyard and Alfred J. Field, JR menyatakan bahwa “in predatory dumping, a foreign firm sells at a low price until home producers are driven out of the market; then the price is raised because a monopoly position has been established.” 97 Dari pernyataan diatas dapat di katakan bahwa istilah predatory dumping menurut Dennis R. Appleyard and Alfred J. Field, JR ialah perusahaan pengekspor menjual suatu produk ke pasar luar negeri pada harga yang lebih rendah sehingga industri dalam negeri negara pengimpor tidak dapat bertahan; kemudian harga di naikkan karena produsen telah memonopoli pasar. Predatory dumping terjadi apabila suatu perusahaan untuk sementara waktu membuat diskriminasi harga tertentu sehubungan dengan adanya para pembeli asing. Diskriminasi itu untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya dan kemudian menaikkan lagi harga barangnya setelah persaingan tidak ada lagi. 98 Predatory dumping sering di praktekkan hanya untuk tujuan merebut keuntungan monopoli dan membatasi perdangangan untuk jangka waktu yang lama, meskipun hal itu menyebabkan kerugian jangka pendek. 99 Predatory dumping terjadi apabila suatu perusahaan melakukan diskriminasi harga dan menguntungkan pembeli untuk sementara waktu dengan tujuan untuk menghilangkan saingan, setelah saingan tersingkir maka harga di naikkan kembali. 100 97 Ibid., hal. 283 98 Sukarmi,Op.cit., hal.41 99 Sobri, Ekonomi internasional:Teori, Masalah dan Kebijaksanaannya, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi BPFE UII, 1986 hal.91 100 H.A.S Natabaya, Penelitian Hukum Tentang Aspek Hukum Antidumping dan Implikasinya Bagi Indonesia, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI,1996 hal.9 Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa predatory dumping ialah perusahaan pengekspor menjual suatu produk pada harga yang lebih rendah dengan cara membuat diskriminasi harga tertentu sehubungan dengan adanya para pembeli asing. Diskriminasi harga itu bertujuan untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya sebagai akibat dari dilakukannya predatory dumping tersebut industri dalam negeri pengimpor tidak dapat bertahan dan kemudian menaikkan lagi harga barangnya setelah persaingan tidak ada lagi dan perusahaan tersebut telah memonopoli pasar. d Diversinary dumping Diversionary dumping adalah dumping yang dilakukan oleh produsen luar negeri yang menjual barangnya ke dalam pasar negara ketiga dengan harga dibawah yang adil dan barang tersebut nantinya di proses dan dikapalkan untuk dijual ke pasar negara lain. 101 e Downstream dumping Downstreem dumping adalah dumping yang dilakukan apabila produsen luar negeri menjual produknya dengan harga di bawah normal kepada produsen yang lain di dalam pasar negerinya dan produk tersebut diproses lebih jauh dan dikapalkan untuk dijual kembali ke pasar negara lain 102 Sedangkan menurut Robert Willig, mantan Kepala Ahli Ekonomi pada Divisi Antitrust Departemen Hukum Amerika Serikat, mengklasifikasikan dumping menjadi lima 101 Sukarmi, Op. cit., hal. 42 102 Ibid., hal. 42 berdasarkan tujuan pengekspor, kekuatan pasar dan struktur pasar impor. Kelima tipe dumping tersebut, adalah: 103 a Market Expansion Dumping Perusahaan pengekspor bisa meraih untung dengan menetapkan harga yang lebih rendah di pasar impor karena menghadapi elastisitas permintaan yang lebih besar selama harga yang ditawarkan rendah. b Cyclical Dumping Motivasi dumping jenis ini muncul dari adanya biaya marginal yang luar biasa rendah atau tidak jelas, kemungkinan biaya produksi yang menyertai kondisi dari kelebihan kapasitas produksi yang terpisah dari pembuatan produk terkait. c State Trading Dumping Latar belakang dan motivasinya mungkin sama dengan kategori dumping lainnya, tapi yang menonjol adalah akuisisi. d Strategic Dumping Istilah ini diadopsi untuk menggambarkan ekspor yang merugikan perusahaan saingan di negara pengimpor melalui strategis keseluruhan negara pengekspor, baik dengan cara pemotongan harga ekspor maupun dengan pembatasan masuknya produk yang sama ke pasar negara pengekspor. Jika bagian dari porsi pasar domestik tiap eksportir independen cukup besar dalam tolok ukur skala ekonomi, maka memperoleh keuntungan dari besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pesaing-pesaing asing. e Predatory Dumping Istilah Predatory Dumping dipakai pada ekspor dengan harga rendah dengan tujuan mendepak pesaing dari pasar, dalam rangka memperoleh kekuatan monopoli di pasar negara pengimpor. Akibat terburuk dari dumping kenis ini adalah matinya perusahan-perusahaan yang memproduksi barang sejenis.

3. Unsur – Unsur Dumping