Analisis Rasio Keuangan Faktor – faktor Penyebab Kebangkrutan

hakikatnya merupakan kombinasi dari fakta – fakta yang telah dicatat recorded facts, kesepakatan – kesepakatan akuntansi accounting conventions, dan pertimbangan – pertimbangan pribadi personal judgements. Pertimbangan atau pendapat pribadi berkaitan dengan kompetensi dan integritas pihak – pihak yang menyusun laporan keuangan, sedang kesepakatan akuntansi akan bersumber pada prinsip – prinsip dan konsep – konsep akuntansi yang lazim diterima umum. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna, antara lain dalam Martono Harjito, 2001:52: 1. Pengambilan keputusan investasi 2. Keputusan pemberian kredit 3. Penilaian aliran kas 4. Penilaian sumber-sumber ekonomi 5. Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana 6. Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana 7. Menganalisis penggunaan dana

2.1.3 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan harus dilakukan secara cermat dan terstuktur. Rumusan tentang perhitungan rasio-rasio keuangan dapat kita temukan pada berbagai literature keuangan. Sebagai landasan teoritis dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini, peneliti menghimpun berbagai sumber dengan maksud agar rumusan-rumusan tersebut dapat saling melengkapi sebagai kerangka acuan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Jenis-jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, antara lain Brigham, 2001:79-91: 1. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas terdiri dari: a. Rasio lancar current ratio b. Rasio cepat quick ratio, Rasio-rasio likuiditas ini mencerminkan perspektif waktu yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Aktivitas Activity Ratio Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio ini terdiri dari: a. Rasio perputaran persediaan inventory turnover ratio b. Days sales outstanding DSO c. Rasio perputaran aktiva tetap fixed assets turnover ratio d. Rasio perputaran total aktiva total assets turnover ratio Universitas Sumatera Utara 3. Rasio Profitabilitas Profitability Rasio Rasio ini menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, aktivitas, dan utang terhadap hasil operasi. Rasio ini terdiri dari: a. Margin laba atas penjualan profit margin on sales b. Rasio BEP Basic Earning Power Ratio c. Pengembalian atas total aktiva ROA d. Pengembalian atas ekuitas saham biasa ROE Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai buku investasi. 4. Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Umar 2000:174 memberikan rumusan tentang rasio leverage sebagai berikut: a. Total debt to total assets ratio DAR b.Total debt to equity ratio DER c. Longterm debt to total assets ratio LDAR d. Longterm debt to equity ratio LDER e. Time interest earned ratio TIE Universitas Sumatera Utara Rasio-rasio leverage berguna untuk menunjukkan kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar perbandingan antara kewajiban tersebut dengan aktiva perusahaan. Sehubungan dengan masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini, maka penulis hanya akan menggunakan atau membahas rasio- rasio yang berkaitan dengan leverage yang kemudian dikaitkan dan dilihat pengaruhnya terhadap nilai resiko kebangkrutan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rumus Altman Z Score.

2.1.4 Rasio Leverage

Dokumen yang terkait

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

5 107 80

Analisis Pengaruh Kebangkutan Bank dengan Metode Altman Z-Score terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

9 84 125

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

Analisis Hubungan Variabel Makro Ekonomi Dengan Resiko Kebangkrutan (ALTMAN Z-SCORE) Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 23 94

ANALISIS RESIKO KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA INDUSTRI OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014.

0 2 23

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN (Z-SCORE) UNTUK MEMPREDIKST KEBANGKRUTAN PADA INDUSTRI TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 6

Evaluasi Kebangkrutan pada Industri Perbankan di Indonesia dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score dan Camels.

0 0 19

Analisis Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia Periode 2001-2012 (Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score)

0 0 13

Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Publik Di Bursa Efek Indonesia (Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score)

0 0 10

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

3 15 17