Grafik 4.8 menggambarkan pergerakan yang berlawanan negatif dan signifikan antara Total Debt to Total Asset Ratio dengan Altman Z-Score
pada industri perbankan di BEI periode 2006-2010. Ketika Total Debt to Total Asset Ratio mengalami peningkatan dan penurunan maka Altman Z-Score
juga mengalami penurunan dan peningkatan. Hasil penelitian sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa masalah
yang berhubungan dengan kebangkrutan kemungkinan besar akan timbul ketika sebuah perusahaan memasukkan lebih banyak hutang dalam struktur
modalnya Brigham : 2005. Menurut teori trade off, semakin tinggi hutang semakin tinggi kemungkinan bangkrut.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba 2009 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara
variabel Total Debt to Asset Ratio dengan Altman Z-Score pada perusahaan transportasi di BEI.
2. Hubungan Total Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-Score
Nilai r dari Total Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-Score berdasarkan tabel 4.9 adalah 0.003 Artinya terdapat hubungan yang positif
searah dan sangat lemah antara Total Debt to Equity Ratio dengan Altman Z- Score. Berdasarkan nilai r tersebut maka t
hitung
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,003
2
003 ,
1 2
90 −
−
Universitas Sumatera Utara
= 0.26 Dengan demikian karena t
hitung
≤ t
tabel
0.26 ≤1.662 maka hipotesisnya
hipotesis H diterima dan H
1
ditolak. Artinya terdapat hubungan yang positif namun tidak signifikan antara variabel Total Debt to Equity Ratio dengan
Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI. Hal ini berarti bahwa Total Debt to Equity Ratio tidak memiliki kontribusi yang besar dalam membentuk
kebangkrutan Altman Z-Score. Secara deskriptif hubungan Total Debt to Total Equity Ratio dengan
Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI dapat dilihat pada Grafik 4.9 sebagai berikut:
Tahun
Sumber : www.idx.co.id data diolah, Agustus 2011
Grafik 4.9 Hubungan Total Debt to Equity Ratio DER dengan Altman Z-Score
Pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI
-40 -30
-20 -10
10 20
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89
Total Debt to Equity Ratio DER Altman Z-Score
rasio
Total Debt to Equity Ratio DER dan Altman Z-Score
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.9 menunjukkan bahwa hubungan antara hubungan antara Total Debt to Total Equity Ratio dengan Altman Z-Score yang tidak signifikan
pada industri perbankan di BEI pada periode 2006-2010. Hasil ini tidak sesuai dengan teori bahwa pada fungsi diskriminan Z, nilai X4 Total ekuitastotal
hutang merupakan kebalikan dari DER Total hutangtotal ekuitas. Penulis menemukan ketidaksignifikanan ini disebabkan karena pada
kenyataannya dapat dilihat bahwa terdapat beberapa nilai DER yang tidak searah atau berlawanan dengan peningkatan atau penurunan Z-Score seperti
pada BNBA tahun 2008, BBCA tahun 2007 dan 2008, BNGA tahun 2008, SDRA tahun 2010 dan BMRI tahun 2009. Hal ini disebabkan karena
variabel-variabel Z-Score juga mengalami penurunan dan peningkatan yang tidak searah dengan DER. Selain itu ada juga jumlah modal BEKS pada tahun
2009 yang mengalami defisit. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba
2009 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif namun tidak signifikan antara variabel Total Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-Score
pada perusahaan transportasi di BEI.
3. Hubungan Longterm Debt to Total Asset Ratio dengan Altman Z-Score Nilai r dari Longterm Debt to Total Asset Ratio dengan Altman Z-
Score berdasarkan tabel 4.9 adalah 0.217. Artinya terdapat hubungan yang
positif searah dan lemah antara Longterm Debt to Total Asset Ratio dengan
Altman Z-Score. Dari nilai r tersebut maka t
hitung
dapat dicari sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,225
2
225 ,
1 2
90 −
−
= 2.17 Dengan demikian karena t
hitung
t
tabel
2.171.662 maka hipotesisnya hipotesis H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Longterm Debt to Total Asset Ratio dengan
Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI. Apabila Longterm Debt to Total Asset Ratio mengalami kenaikan maka Z-Score juga mengalami
kenaikan, dan sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan.
Secara deskriptif hubungan Longterm Debt to Total Asset Ratio
dengan Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI dapat dilihat pada Grafik 4.10 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tahun
Sumber : www.idx.co.id data diolah, Agustus 2011
Grafik 4.10 Hubungan Longterm Debt to Asset Ratio LDAR dengan Altman Z-Score
Pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI
Grafik 4.10 menunjukkan bahwa hubungan antara Longterm Debt to
Total Asset Ratio dengan Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI
yang positif searah dan signifikan pada periode 2006-2010. Ketika Longterm Debt to Asset Ratio mengalami peningkatan dan penurunan maka Altman Z-
Score juga mengalami peningkatan dan penurunan. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar penggunaan hutang dalam
struktur modal berarti memperbesar resiko yang ditanggung dan juga sebaliknya.
Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat 2008 pada perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di
-0,5 0,5
1 1,5
2
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89
Longterm Debt to Asset Ratio LDAR Altman Z-Score
rasio
Longterm Debt to Asset Ratio LDAR dan Altman Z-Score
Universitas Sumatera Utara
Bursa Efek Indonesia yaitu Longterm Debt to Asset Ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap resiko kebangkrutan perusahaan.
4. Hubungan Longterm Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-Score Nilai r dari Longterm Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-Score
berdasarkan tabel 4.9 adalah 0.262. Artinya terdapat hubungan yang positif
searah dan lemah antara Longterm Debt to Equity Ratio dengan Altman Z-
Score. Dari nilai r tersebut maka t
hitung
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= 0,262
2
262 ,
1 2
90 −
−
= 2.55 Dengan demikian karena t
hitung
t
tabel
2.551.662 maka hipotesisnya hipotesis H
ditolak dan H
1
diterima. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Longterm Debt to Equity Ratio dengan Altman
Z-Score pada industri perbankan di BEI. Apabila Longterm Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan maka Z-Score juga mengalami kenaikan, dan
sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah dikemukakan. Secara deskriptif hubungan Longterm Debt to Equity Ratio dengan
Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI dapat dilihat pada Grafik 4.11 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tahun
Sumber : www.idx.co.id data diolah, Agustus 2011 Grafik 4.11
Hubungan Longterm Debt to Total Equity Ratio LDER dengan Altman Z-Score Pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI
Grafik 4.11 menunjukkan bahwa hubungan antara Longterm Debt to
Equity Ratio dengan Altman Z-Score pada industri perbankan di BEI yang
positif searah dan signifikan pada periode 2006-2010. Ketika Longterm Debt to Total Equity Ratio mengalami peningkatan dan penurunan maka Altman Z-
Score juga mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan semakin tinggi LDER semakin tinggi resiko
kebangkrutan perusahaan. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purba
2009 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif namun tidak signifikan antara variabel Longterm Debt to Total Equity Ratio dengan Altman
Z-Score pada perusahaan transportasi di BEI.
-4 -3
-2 -1
1 2
3 4
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89
Longterm Debt to Equity Ratio LDER Altman Z-Score
rasio
Longterm Debt to Equity Ratio LDER dan Altman Z-Score
Universitas Sumatera Utara
5. Hubungan Time Interest Earned Ratio dengan Altman Z-Score