Langkah-langkah Menulis Dongeng Kajian tentang Menulis Dongeng

32 tertent, yakni tulis, respon atas tulisan , revisi, dan respon atas revisi. Setekah seorang penulis menuangkan idenya keatas kertas, maka wajib tulisan tersebut ditandai sebagai draft kesatu. Langkah-langkah di atas merupakan sebuah proses rekursif dalam menulis. Menurut Rini Kristiantari TT: 102 mengemukakan bahwa menulis sebagai proses atau serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase yaitu fase prapenulisan persiapan penulisan pengembanan isi karangan dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. pendekatan proses dalam menulis, terutama bagi penulis pemula mudah diikuti. Pendekatan ini sangat membantu pemahaman dan sikap, baik guru menulis atau pun penulis itu sendiri, bahwa menulis suatu proses kemampuan pelaksanaan dalam hasilnya diperoleh secara bertahap. Artinya untuk menghasilkan tulisan yang baik umumnya orang melakukan berkali-kali.Sangat sedikit penulis yang dapat menghasilkan tulisan yang benar-benar memuaskan dengan hanya sekali tulis.

D. Karakteristik Siswa di Kelas Lanjut

Syamsu yusuf 2006:24-25 Masa sekolah dasar sering di sebut sebagai masa intelektual atau masa keseharian bersekolah.Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif, anak-anak lebih muda dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini di rincikan sebagai berikut. Masa kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9,0 atau 10,0 sampai umur 12,0 atau 13,0 tahun beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah. 33 a. Adanya minta terhadap kehidupan praktis sehari-hari dan menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. c. Menjelang masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajara khusus. d. Sampai kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lain. e. Pada masa ini anak memandang nilai rapor sebagai ukuran yang teapat. f. Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama

E. Kerangka Pikir

Kemampuan menulis pada anak merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan latihan. Kemampuan menulis pada anak sangat penting dikembangkan guna memperoleh kesiapan dalam mengikuti pembelajaran ditingkat yang lebih khusunya dalam pembelajaran bahasa. Kemampuan menulis telah ada pada anak untuk mengembangkannya maka guru memberikan stimulus dan rangsangan pada anak agar kemampuan menulisnya dapat berkembang dengan baik. Anak akan lebih muda dalam menulis. Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Melalui menulis siswa dapat menunjukan 34 kemampuanya dalam mengerjakan tugas yang di berikan guru.menulis juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir. Menulis membutuhkan beberapa proses untuk mencapai tujuan menulis yang sesungguhnya. Dongeng adalah cerita yang berisi tentang khayalan tentang sesuatu, sesuatu tersebut dapat berupa kisah tentang suatu benda, tempat, binatang, tumbuhan, manusia. Kemampuan menulis dongeng adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan imajinasinya terhadap sesuatu yang dikaguminya dalam bentuk tulisan.

F. Definisi Oprasional

Kemampuan menulis dongeng adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan, adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Sedangkan tulisan, merupakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakaianya. Menulis sebagai suatu cara berkomunikasi secara luas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan perimaan pesan-pesan yang terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang- binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan.melalui menulis siswa dapat menujukan kemampuannya dalam bentuk tulisan. Dongeng adalah cerita yang berisi tentang khayalan tentang sesuatu, sesuatu tersebut dapat berupa kisah tentang suatu benda, tempat, binatang, 35 tumbuhan dan manusia. Dongeng adalah suatu cerita yang tidak benar-benar terjadi atau khayalan belaka yang kejadiannya tidak mungkin terjadi. Dongeng juga merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup beragam cakupannya, dongeng berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia, baik yang berasal dari tradisi lisan maupun yang sejak semula di ciptakan secara tertulis. 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan pendekatan kuantitatif, rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri. Jadi penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif Sugiyono 2007: 56. Sebagaimana dinyatakan oleh Zainal Arifin 2011: 41 bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan ,menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena dan peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan antara berbagai variabel dalam suatu fenomena. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau melukiskan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diteliti.

B. Variabel Penelitian

Sugiyono 2007: 60 menyatakan bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut kemudian membuat