Karakteristik Dongeng Kajian tentang Dongeng

24 menumbuhkan imajinasi pada segala hal yang di temukan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu siswa dapat dibiasakan menulis berdasarkan pengalaman mereka. Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan. Melalui menulis siswa dapat menunjukan kemampuanya dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, menulis juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis. Menulis membutuhkan beberapa proses untuk mencapai tujuan menulis yang sesungguhnya. Dongeng adalah cerita yang berisi khayalan tentang sesuatu, sesuatu tersebut dapat berupa kisah suatu benda, tempat, binatang, tumbuhan dan manusia. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis dongeng adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, gagasan dan imajinasinya terhadap sesuatu yang dikaguminya dalam bentuk tulisan. 3. Jenis Menulis Dongeng Menulis dongeng berbeda antara satu jenis dongeng dengan jenis dongeng yang lain. Misalnya, menulis dongeng tentang binatang, termasuk jenis dongeng fabel. Jenis menulis dongeng dapat ditinjau dari jenis-jenis tulisan antara lain. a. Tulisan deskriptif merupakan tulisan yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang sesuatu. Jika dikaitkan dengan dongeng berarti isi dongeng tersebut akan mendeskripsikan tentang sesuatu peristiwa, atau 25 suatu benda. Misalnya: Bukuku yang Cantik dan Pintar, dapat dideskripsikan bentuknya, isinya, dan lain sebagainya seperti yang diinginkan penulis. b. Tulisan narasi merupakan tulisan yang berisi tentang cerita mengenai sesuatu hal atau peristiwa. Dongeng yang berisi cerita akan menceritakan kisah suatu peristiwa atau kejadian yang seakan-akan pernah terjadi. Misalnya cerita dongeng Maling Kundang Anak Durhaka.

4. Unsur-unsur dalam Menulis Dongeng

Agus Kurniawan 2011: 33-40 mengemukakan bahwa dalam menuliskan sebuah dongeng terdapat unsu-unsur penting yang meliputi tema, penokohan dan perwatakan, konflik, latarsetting, alur. Pada unsur-unsur tersebut akan menjelaskan akan di jelas sebagai berikut. 1. Tema Tema adalah inti atau makna dasar sebuah cerita.Tema dari dongeng harus mengacu pada pola berpikir anak, sehingga tema dari dongeng seperti berikut berkisar tentang kehidupan anak-anak, sederhana dan mudah ditangkap kandungan maknanya, mengandung saran, petuah dan nasihat-nasihat bijak. Tema adalah masalah inti yang merupakan dasar untuk cerita. Oleh karena itu dalam rangka untuk mendapatkan tema dalam cerita, pembaca harus membaca cerita untuk menyelesaikan. Tema cerita rakyat yang akan terkait dengan pengalaman hidup. Biasanya cerita 26 rakyat akan tema mengandung unsur-unsur alam, peristiwa, sejarah, dewa-dewa, misteri, hewan. 2. Penokohan dan perwatakan Di dalam tokoh dongeng tidak harus manusia.Tokoh bisa binatang, tumbuh-tumbuhan yang oleh pengarang dimanusiakan, atau diberi sifat-sifat seperti halnya manusia. Dalam cerita dongeng dibagi menjadi 2 tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang mendominasi isi paling banyak, sekaligus paling banyak pula dikenai konflik.Khusus pada dongeng yang hanya memiliki satu konflik, maka tokoh utamalah dikenai konflik. Tokoh bawahan adalah tokoh yang kehadirannya sekedar untuk memperkuat jalinan konflik yang dihadapi tokoh atasan. Tokoh bawahan tidak terlibat langsung dalam konflik, tokoh bawahan ini dapat di bagi menjadi dua yaitu tokoh bawahan utama yakni tokoh bawahan yang bersinanggunggan langsung dengan tokoh utama berikut konfliknya. Tokoh bawahan pendamping, yakni tokoh bawahan yang kedudukannya hanya sebagai pelengkap. Tokoh merupakan pemeran pada sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, dan para dewa. 3. Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin di sampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema,