Hakikat Bahasa Indonesia Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

16 b. Siswa memahami bahasa dan sastra Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mengunakannya dengan tepat dan kreatif untuk macam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan. c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial. d. Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa berbicara dan menulis. e. Siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya satra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. f. Siswa menghargai dan membanggakan satra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual Indonesia. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2013: 279 Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah merupakan pembelajaran tentang bahasa yang berkaitan dengan tindak berbahasa performance atau menyangkut fungsi komunikatif bahasa dan kesastraan. Pembelajaran sastra menjadi bagian pembelajaran bahasa Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada kompetensi berkomunikasi dengan bahasa indonesia secara benar. Wina sanjaya 2008: 51 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan bertujuan melibatkan siswa. 17 Tujuan pembelajaran adalah kemampuan kompetensi atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu, Wina sanjaya 2008: 86. Lebih lanjut.Wina sanjaya 2008: 88 mengemukakan bahwa rumusan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur ABCD, yaitu Audiencesiapa yang harus memiliki kemampuan, Behaviour perilaku yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki, Condition dalam kondisi dan situasi yang bagaimana subjek dapatmenunjukan kemampuan sebagai hasil belajar yang telah diperolehnya, dan Degree kualitas tingkah laku yang di harapkan dicapai sebagai batas maksimal. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia merupakan kemampuan kebutuhan minat serta dapat belajar berkomunikasi dan belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan, proses kegiatan belajar yang melibatkan berbagai komponen, yaitu guru dan siswa.

B. Kajian tentang Dongeng

1. Hakikat Dongeng

Burhan Nurgiyantoro 2005: 198 mengemukakan bahwa dongeng merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup beragam cakupanya, dongeng berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia, baik yang berasal dari tradisi lisan maupun yang sejak semula diciptakan secara tertulis. Dongeng sering diidentifikasikan sebagai 18 suatu cerita bohong, bualan, atau cerita yang mengada-ada dan tidak ada manfaatnya. Bahkan ada yang menggangap dongeng sebagai cerita yang tidak masuk akal. Dongeng adalah cerita rekaan, tetapi tidak berarti dongeng tidak bermanfaat. Lihat saja lewat dongeng lokal nusantara kita bisa mengenal kekayaan budaya bangsa. Dongeng penuh dengan kejadian fantasi berupa keajaiban-keajaiban yang sama sekali tidak dapat terjadi dalam kehidupan nyata karena bertentangan dengan hukum alat Kusumo Priyono 2006:9. Menulis dongeng adalah kegitan atau kemampuan melahirkan pikiran dan perasaan melalui sebuah tulisan berbrntuk cerita. Ide cerita bias dari mana saja, misalnya pengalaman pribadi, peristiwa sosial, dan sebagainya. Selain itu, dalam menuangkan ide dalam bentuk dongeng juga perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsik maupun ekstrensik tersebut akan membuat dongeng lebih nyaman di baca. Sejalan dengan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dongeng merupakan salah satu cerita rakyat yang cukup beragaman cakupannya, dongeng juga harus di mulainya dengan menumbuhkan imajinasi pada segala hal yang di temukan dalam kehidupan sehari-hari dan dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi. dongeng adalah cerita rakyat yang isi ceritanya tidak benar-benar terjadi dan hanya ada dalam dunia khayal dan fungsinya sebagai hiburan masyarakat dan terdapat ajaran moral di dalamnya. 19

2. Macam-macam Dongeng

Kusumo Priyono 2006: 9 mengemukakan bahwa dongeng adalah cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi. Menurut isinya dongeng dapat dibedakan menjadi. a. Dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat legenda. Legenda adalah dongeng yang menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat, gunung, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kelompok ini misalnya dongeng tangkuban perahu, asal mula kota banyuwangi dan sebagainya. Biasanya, dongeng-dongeng semacam ini sangat akrab di masyarakat. b. Dongeng yang berkaitan dengan dunia binatang fabel. Fabel adalah dongeng yang bercerita tentang kehidupan binatang yang di gambarkan dan bisa bicara seperti manusia, biasanya bersifat sindiran atau kiasan. c. Dongeng yang berkaitan dengan dengan fungsi pelipur lara. Dongeng pelipur lara biasanya di sajikan sebagai pengisi waktu istirahat, dibawakan secara romantik, penuh humor, dan sangat menarik. d. Dongeng yang berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang mite mitos. Mite adalah dongeng yang bercerita tentang dunia dewa-dewa dan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat. e. Dongeng yang berkaitan dengan cerita rakyat. Dongeng yang terkait dengan cerita rakyat diciptakan dengan suatu misi pendidikan yang penting bagi dunia anak-anak. Misalnya menggugah sikap hormat terhadap orang tua, akibat keserakahan dan sebagainya. 20 Dongeng adalah cerita rekaan atau khayalan dengan tujuan mengenalkan lingkungan, budi pekerti dan mendorong anak untuk berprilaku positif. Macam-macam dongeng yaitu: 1 dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat legenda, 2 dongeng yang berkaitan dengan dunia binatang fabel, 3 dongeng yang berkaitan dengan fungsi pelipur lara, 4 dongeng yang berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang mite, dan 5 dongeng yang berkaitan dengan cerita rakyat. Dalam penelitian ini, penulisan dongeng dikhususkan pada dongeng yang berkaitan dengan fabel atau cerita tentang binatang-binatang.

3. Karakteristik Dongeng

Dongeng merupakan sebuah cerita yang mengandung nilai-nilai dan patuah-patuah. Dongeng juga mempunyai karateristik tersendiri dimana karakteristik tersebut menentukan makna dari sebuah dongeng agar anak-anak bisa mengetahui apakah dongeng tersebut baik untuk seorang anak atau tidak. Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan bahwa dongeng memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Menggunakan alur sederhana b. Dongeng ditulis dengan gaya peceritaan secara lisan c. Karakter tokoh tidak di uraikan d. Dongeng merupakan cerita yang tidak nyata, e. Dongeng dapat berupa cerita rakyat, 21 f. Dongeng mengandung pesan yang bermakna sehingga dapat mendidik anak-anak karena dongeng mengandung nasihat, dan didikan. Dongeng atau cerita rakyat adalah cerita dari zaman dahulu yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat secara turun-temurun yang disampaikan secara lisan. Karakteristik cerita rakyat; a bersifat lisan, b bentuk dan isinya bersifat statis, c bersifat anonim, d mencerminkan aturan-aturan hidup, e bersifat komunal, f bersifat istana sentries. Ciri khas dongeng adalah dongeng biasanya diceritakan dengan aliran sederhana. Menulis cerita dongeng ditulis dalam singkat dan bergerak cepat. Ketika menceritakan atau menulis karakter dongeng biasanya ditulis sebagai gaya bercerita lisan. Serta pengenalan dalam cerita sangat singkat dan langsung ke topik yang ingin memberitahukan. Dongeng biasanya di bagi dalam tiga kelompok yaitu dongeng yang tokohnya binatang fabel dongeng biasa yang tokohnya adalah manuisa dan dongeng jenaka atau lelucon yang ceritanya penuh kejenakaan. Ciri khas dongeng adalah mengandung unsur didaktik atau pelajaran moral yang dapat dipahami pembaca. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik dongeng pada umumnya berupa cerita rakyat yang mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal mula suatu tempat.