Kemampuan menulis Kajian tentang Menulis Dongeng

26 rakyat akan tema mengandung unsur-unsur alam, peristiwa, sejarah, dewa-dewa, misteri, hewan. 2. Penokohan dan perwatakan Di dalam tokoh dongeng tidak harus manusia.Tokoh bisa binatang, tumbuh-tumbuhan yang oleh pengarang dimanusiakan, atau diberi sifat-sifat seperti halnya manusia. Dalam cerita dongeng dibagi menjadi 2 tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama adalah tokoh yang mendominasi isi paling banyak, sekaligus paling banyak pula dikenai konflik.Khusus pada dongeng yang hanya memiliki satu konflik, maka tokoh utamalah dikenai konflik. Tokoh bawahan adalah tokoh yang kehadirannya sekedar untuk memperkuat jalinan konflik yang dihadapi tokoh atasan. Tokoh bawahan tidak terlibat langsung dalam konflik, tokoh bawahan ini dapat di bagi menjadi dua yaitu tokoh bawahan utama yakni tokoh bawahan yang bersinanggunggan langsung dengan tokoh utama berikut konfliknya. Tokoh bawahan pendamping, yakni tokoh bawahan yang kedudukannya hanya sebagai pelengkap. Tokoh merupakan pemeran pada sebuah cerita rakyat. Tokoh pada cerita rakyat dapat berupa hewan, tumbuhan, manusia, dan para dewa. 3. Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin di sampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, 27 amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral pesan dalam tingkah laku atau peristiwa atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir dan dapat di sampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita. Amanat adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dan mengatakan bahwa pembaca mendapat pelajaran dari cerita. 4. Latar setting Latar setting adalah hal-hal yang berada dalam runag lingkup cerita. Setting di pakai pengaran dengan tujuan untuk menciptakan keadaan dan situasi peristiwa didalam cerita agar menjadi lebih hidup. Setting harus memberikan gambaran yang nyata tentang suatu keadaan.Latar belakang informasi tentang waktu, suasana, dan juga alokasi di mana cerita berlangsung. Waktu latar belakang saat peristiwa dalam dongeng, sebagai contoh pagi, di zaman kuno pada malam hari, bertahun-tahun, saat matahari terbenam. 5. Alur Alur adalah gerak cerita dari awal sampai akhir. Cerita dapat digerakan mulai dari waktu yang paling awal terjadi dalam cerita, sampai dengan waktu yang paling akhir. 28 Alur adalah urutan kejadian dalam cerita rakyat yang biasanya meliputi lima rangkaian acara yang selama pengenalan pembukaan, sementara pengembangan, sementara perselisihan konflik, ketika kesudahan rekonsiliasi, dan tahap terakhir adalah waktu penyelesaian. Secara umum alur dibagi menjadi tiga yaitu; alur maju, alur mundur, alur campuran.

5. Langkah-langkah Menulis Dongeng

Menulis merupakan suatu proses yang dilakukan secara pertahap. Ahmad Rofi’uddin Darmiyati Zuhdi 1998:159-162 mengemukakan bahwa proses dalam menulis karangan fiksi dapat melalui tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap pramenulis Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah memilih topik, dan menentukan tujuan menulis. 2. Tahap penulisan draft Dalam tahap ini, penulis menuangkan gagasan pikiran dan perasaannya kedalam tulisan dalam bentuk draft. 3. Tahap revisi Pada tahap revisi penulis melakukan revisi terhadap tulisannya. Revisi dapat dilaukan dengan menambah informasi, mempertajam perumusan, dan merubah urutan pikiran membuang informasi yang tidak relefan. 29 4. Tahap editing Dalam tahap ini penulis mengedit tulisannya dengan jalan membaca seluruh tulisan kemudia memperbaiki pilihan kata yang kurang tepat, memperbaiki kesalahan saat mengetik, memperbaiki penomoran serta memperbaiki tanda baca. 5. Tahap publikasi Tahap publikasi merupakan kegiatan mempublikasikan tulisan melaui berbagai kemungkinan misalnya memajang pada papan pajangan, atau mengirimkan kepada penerbit redaksi majalah, surat kabar atau yang lainnya. Menulis pada dasarnya merupakan upaya mengkomunikasi gagasan, ide pikiran pendapat melalui tulisan. Langkah-langkah dalam menulis dongeng menurut Roni Tabroni 2007:57-59 mengemukakan bahawa 1. Menentukan topik tulisan Topik harus di fokuskan pada satu permasalahan yang harus di selesaikan. 2. Menetukan tujuan tulisan Di saat menulis sebaiknya menentukan tujuan tulisan agar dapat jelas di baca dan di yakinkan oleh pembaca, kejelasan tujuan tulisan sangat berhubungan dengan jenis tulisan dan refrensi yang harus di sediakan.