Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
PJOK SMP KK B
13
Terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT
memadukan lintasan taksonomi sikap attitude dari Krathwohl, keterampilan skill dari Dyers, dan Pengetahuan knowledge dari Bloom dengan revisi oleh
Anderson. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat
diterapkan di mana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif. Terdapat beberapa perkembangan pemahaman tentang
kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif hanya berlaku untuk dunia seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan. Menurut
Dyers, 23 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 13 sisanya berasal dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas
terbentuk bukan hanya karena bakat namun dapat dipelajari. Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni 1 kreativitas itu menular
Einstein Law, 2 kretivitas itu benda gas Nathan Law, 3 kreativitas hanya dibatasi oleh ambisi dan imajinasi, 4 berlaku hukum universal pengetahuan
Wiener. Pada kreativitas juga tidak berlaku hukum kekekalan massa, tidak berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda potensial. Hukum
tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa dipelajari bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan
kreativitas dalam kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu menyediakan “ruang” pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya seluas
mungkin karena kreativitas memiliki hukum layaknya gas yang menempati ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang agar peserta
didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Tampunglah semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan
bersama untuk menetapkan ide mana yang bisa diwujudkan. Dengan demikian peserta didik akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya dalam
proses belajar. Ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya yang mencakup: a keterpaduan
dalam mapel integrasi vertikal bersifat intradisipliner, b keterpaduan antarmapel integrasi horizontal yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner,