Komponen Keterampilan Mengelola Kelas

13

c. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas

Komponen keterampilan dalam mengelola kelas pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian, yaituketerampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal. 1 Keterampilan yang Berhubungan dengan Penciptaan dan Pemeliharaan Kondisi Belajar yang Optimal Preventif Keterampilan mengelola kelas berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini dilakukan sebelum timbul gangguan didalam kelas atau dengan kata lain untuk mencegah timbulnya gangguan. Keterampilan untuk menciptakan kemudian memelihara kondisi belajar agar selalu optimal. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal ini meliputi: a Sikap tanggap Sikap tanggap ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa guru hadir bersama dengan para siswa. Guru mengetahui kegiatan siswanya, mengetahui ada tidaknya perhatian, dan mengetahui apa yang siswanya kerjakan. Seolah-olah mata guru ada di belakang kepala, sehingga guru dapat menegur siswanya walaupun guru sedang menulis di papan tulis. Menurut Syaiful 14 Bahri Djmarah dan Aswan Zain 2006:188, sikap tanggap ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 Memandang Secara Seksama Memandang secara seksama dapat mengudang dan melibatkan siswa kontak pandang dalam pendekatan guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan menunjukkan rasa persahabatan. Cara ini juga dapat menunjukkan adanya kesan bahwa guru benar-benar memperhatikan dan peduli terhadap siswanya. 2 Gerak mendekat Gerakan guru dalam mendekati kelompok kecil atau individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Gerak mendekati tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti, mengancam atau memberi kritikan dan hukuman. Gerak mendekati ini hendaknya dilakukan secara wajar. 3 Memberi pernyataan Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dilakukan maupun dikemukakan siswa sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, ataupun yang lainnya. Pernyataan guru hendaknya dihindarkan dari pernyataan yang mengandung ancaman. 15 4 Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakutan Gangguan di dalam kelas selalu ada. Hal ini perlu disadari guru dan tidak boleh dibiarkan. Teguran perlu dilakukan guru untuk mengembalikan keadaan kelas. Teguran guru menandakan bahwa guru selalu ada dan memperhatikan. Teguran hendaknya diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula, sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku. b Membagi perhatian Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang sedang berlangsung dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara visual dan secara verbal Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, 2006:188. Pertama, secara visual yaitu dengan mengubah pandangan dalam memperhatikan kegiatan pertama sedemikian rupa sehingga guru dapat melirik ke kegiatan kedua tanpa kehilangan perhatian pada kegiatan yang pertama. Kedua, secara verbal guru dapat memberi komentar, penjelasan, pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas siswa pertama sementara guru memimpin dan terlibat pada aktivitas siswa yang lainnya. 16 c Pemusatan perhatian kelompok Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan apabila guru mampu memusatkan perhatian siswa untuk melakukan tugas secara berkelompok. Menurut Abdul Majid 2013:250, pemusatan perhatian dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda dan menuntut tanggung jawab. Memberikan tanda, misalnya dengan membuat atau menciptakan suasana tenangsebelum menyampaikan materi atau memberikan topik untuk dipelajari. d Memberikan petunjuk yang jelas Sesering mungkin guru memberikan arahan dan petunjuk yang jelas dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak ada yang kebingungan. Guru harus pandai dalam menggunakan kalimat perintah dalam setiap tugas yang diberikan pada siswa baik itu lisan maupun tertulis. Kalimat petunjuk dan arahan yang jelas sangat dibutuhkan misalnya dalam memberikan tugas untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS secara mandiri maupun berkelompok. e Menegur Teguran diberikan ketika terjadi penyimpangan dan pelanggaran tingkah laku siswa yang berpotensi mengganggu proses pembelajaran di kelas. Abdul Majid 2013:250 17 mengungkapkan bahwa dalam memberikan teguran hendaknya guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Tegas dan jelas, serta tertuju kepada siswa yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran tingkah laku. 2 Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan sehingga tidak mengganggu kondisi psikologis siswa. 3 Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan. f Penguatan Penguatan dapat diberikan sesuai dengan masalah yang muncul, bertujuan untuk menanggulangi siswa yang mengganggu atau tidak melakukan tugas. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal lebih menekankan pada kehadiran guru di dalam kelas. Meyakinkan siswa bahwa guru di dalam kelas tersebut hadir untuk mengawasi, memimpin, membimbing, serta membantu siswa dalam belajar. Keterampilan ini dapat dikatakan berhasil apabila tercipta rasa saling menghormati dan menghargai diantara siswa dan guru. 2 Keterampilan yang Berhubungan dengan Pengembalian Kondisi Belajaryang Optimal Represif Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru 18 dapat mengadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Ketika terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang meskipun guru telah melakukan tindakan yang sesuai, guru dapat meminta bantuan pada orang lain untuk mengatasinya. Orang lain yang dimaksud disini adalah kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa. Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk melakukan tindakan terhadap gangguan yang terus menerus ditimbulkan oleh tingkah laku siswa. Strategi tersebut adalah sebagai berikut. a Modifikasi tingkah laku, yaitu merupakan usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip- prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada perilaku manusia Bootzin dalam Abdul Majid, 2013:250 b Melakukan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik dalam pelaksanaan tugas, memelihara dan memulihkan semangat anak didik serta menangani konflik yang timbul. c Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul dan mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidak 19 patuhan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan pemecahannya. Berdasarkan uraian di atas, keterampilan mengelola kelas terdiri dari dua komponen. Pertama, komponen yang bersifat preventif yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Kompenen ini terdiri dari sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok, memberikan petunjuk yang jelas, teguran dan penguatan. Kedua, komponen yang bersifat represif yaitu keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.Keterampilan ini meliputi modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan masalah kelompok, serta menemukan dan memecahkan tingkahlaku yang menimbulkan masalah.

2. Keterampilan Mengadakan Variasi