79
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan analisis data deskriptif kuantitatif dengan uji komparatif dan dirancang dengan desain observasional.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data yang bersifat kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah atlet anak tunagrahita ringan cabang
olahraga sepakbola di SLB Negeri Pembina Yogyakarta, serta dari atlet sepakbola normal dan anak tunagrahita ringan non atlet sebagai pembanding.
Penelitian ini menggunakan metode survei dan teknik yang digunakan yaitu dengan teknik pengukuran.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta pada atlet anak tunagrahita ringan dan anak tunagrahita non atlet serta di Stadion
Atletik dan Sepakbola UNY untuk atlet sepakbola normal. 2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan bulan April 2016.
C. Metode Penentuan Objek Penelitian
1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yang memiliki karakteristik sama
yaitu atlet anak tunagrahita ringan cabang olahraga sepakbola di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
80 2. Sampel Penelitian
Teknik sampling atau pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono 2014: 85,
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet anak
tunagrahita ringan cabang olahraga sepakbola di SLB N Pembina Yogyakarta yang pernah meraih prestasi atau yang mengikuti pertandingan
seperti Popcada, dan SoIna atau yang termasuk dalam atlet di SLB N Pembina Yogyakarta, yang berjumlah 10 atlet putra anak tunagarhita
ringan dari cabang olahraga sepakbola, lalu 10 anak tunagrahita non atlet dari SLB N Pembina Yogyakarta dan 20 atlet sepkabola normal dari UKM
Sepakbola UNY dan Sekolah Sepakbola Matra Sleman dengan rentang umur 16-20 tahun.
D. Definisi Oprasional Variabel Penelitian
Ukuran-ukuran antropometri pada saat dilakukan pengukuran indikatornya adalah tinggi badan, berat badan, tinggi duduk, panjang tungkai,
panjang lengan, lebar biacromial, lebar bicristal dan mengukur IMT pada atlet anak tunagrahita ringan cabang olahraga sepakbola, serta mengukur atlet
normal cabang olahraga sepakbola dan anak tunagrahita ringan non atlet sebagi pembanding dengan rentang usia 16-20 tahun.
Secara teoritis yang disebut dengan anak tunagrahita adalah seoarang anak yang memiliki IQ dibawah rata-rata IQ dibawah 75, tetapi dalam
penelitian ini anak tunagrahita ringan tersebut masih memiliki kemampuan
81 skill dan merupakan seorang atlet. Dalam penelitian peneliti mengukur
beberapa bagian tubuh yaitu: 1. Pengukuran tinggi badan diambil dengan cara menempelkan kepala bagian
belakang, bahu bagian belakang, bokong dan kedua tumit pada dinding, kemudian alat pengukur diturunkan hingga menyentuh bagian atas kepala,
alat yang digunakan adalah stadiometer dengan ketelitian skala 0,1 cm dengan ketinggian 2 m.
2. Pengukuran berat badan diukur menggunakan timbangan berat badan digital merk Cariba dengan ketelitian 0,1 kg. Pengukuran tinggi duduk
yang diukur adalah panjang tubuh saat tubuh duduk tegak yang diukur dari jarak vertikal dari permukaan tempat duduk ke titik puncak kepala, alat
yang digunakan adalah stadiometer dengan ketelitian 0,1 cm. 3. Kemudian untuk mengukur panjang lengan dan panjang tungkai
menggunaka pita meter dengan ketelitian 0,1 cm, pengukuran panjang lengan diukur dari jarak antara bahu acromiale sampai dengan
pergelangan tangan stylion kemudian, pengukuran panjang tungkai diambil dari jarak trochanterion tonjolan tulang di bagian ujung atas
tulang paha samapi ke bagian puncak fibulare sphyrion titik bagian depan titik mata kaki.
4. Mengukur lebar biacromial dan lebar bicristal menggunakan alat Spreading Calipers merk Meiden dengan ketelitian 0.1 cm, pengukuran
lebar biacromial diukur dari acromial scapula dari bagian kanan hingga bagian kiri lebar bahu dan untuk pengkuran lebar bicristal, pengukuran