Pengukuran IMT Indeks Massa Tubuh
32 Istilah tunagrahita dahulu dalam bahasa Indonesia disebut
dengan istilah bodoh, tolol, dungu, bebal, cacat mental, tuna mental, terlambat mental, dan sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah tentang
Pendidikan Luar Biasa PLB Nomor 72 Tahun 1991 digunakan istilah baru yaitu tunagrahita. Istilah tunagrahita berasal dari bahasa
Sansekerta tuna yang memiliki arti rugi atau kurang dan grahita yang artinya berpikir Mumpuniarti, 2007: 7.
Mengutip dari Mumpuniarti 2000: 27, American Association on Mental Deficiency AAMD mendefinisikan tunagrahita sebagai
berikut: “Mental retardation refers to significantly subaverage general
intellectual functioning existing concurrently with deficits in adaptive behavior, and manifested during the development
period
”. Arti dalam definisi tersebut bahwa, terdapat dua kriteria dari
individu yang dianggap retardasi mental yaitu pertama seseorang yang mempunyai kecerdasan dibawah rata-rata dan yang kedua adalah
kekurangan dalam adaptasi tingkah laku yang terjadi selama masa perkembangan.
Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991 yang dikutip dari Sumaryanti 2012: 3 Tunagrahita adalah anak-anak yang memiliki
keterbelakangan mental, lamban dalam hal kecerdasan dan perkembangan
sosialnya untuk
menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Kemudian, menurut Somantri yang dikutip oleh
Sumaryanti 2012: 3 bahwa tunagrahita adalah anak yang mempunyai
33 kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau anak dengan hendaya
perkembangan penurunan
kemampuan atau
berkurangnya kemampauan dalam segi kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas.
Definisi lainnya yang ditetapkan AAMD yang dikutip oleh Grossman Krik Gallagher, 1986: 116, yang artinya bahwa ketunagrahitaan
mengacu pada sifat intelektual umum yang secara jelas dibawah rata- rata, bersama kekurangan dalam adaptasi tingkah laku dan berlangsung
pada masa perkembangan. Dari uraian diatas
peneliti menyimpulkan pengertian tunagrahita adalah salah satu bentuk gangguan yang dapat ditemui
diberbagai tempat, dengan karakteristik penederitanya yang memiliki tingkatn kecerdasan dibawah rata-rata IQ dibawah 75, dan
mengalami kesulitan dalam beradaptasi maupun melakukan berbagai aktivitas sosial lingkungan.