Definisi Anak Tunagrahita Ringan
50 anak tunagarhita ringan bila ditinjau dari segi karakteristik sosial
adalah anak yang mampu bergaul dengan orang lain, serta dapat menyesuaikan diri di lingkungan sekitarnya.
Menurut Munzayanah 2000: 23 ciri-ciri atau karakteristik anak tunagrahita ringan yaitu,
“Anak tunagrahita ringan dapat dilatih tentang tugas-tugas yang ringan; mempunayi kemampuan yang terbatas dalam
bidang intelektual sehingga hanya mampu dilatih untuk membaca, menulis dan menghitung pada batas-batas tertentu;
dapat dilatih untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang rutin maupun keterampilan; mengalami kelainan bicara speech
direct, sehingga sulit untuk diajak berkomunikasi; dan anak
tunagrahita peka terhadap penyakit”. Pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa anak tunagrahita ringan
adalah sorang anak yang hanya mampu berpikir konkrit, sehingga kemapuan yang dapat dilakukan dan dikembangkan antara lain,
menghitung yang tidak rumit, menulis dan membaca yang memiliki fungsi untuk kehidupannya sehari-hari dan dijadikan bekal di
lingkungannya, serta latihan-latihan memlihara diri dan diajarkan bebrapa keterampilan sederhana sehingga anak tersebut bisa
mempunyai skill atau kemampuan dalam bidang tersebut. Akan tetapi anak tunagrahita dalam kehidupannya masih harus didampingi dan
memerlukan bantuan untuk meningkatkan kemampuannya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dijelaskan di atas,
dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan bila dilihat secara umum serupa dengan anak normal, hanya saja sedikit mengalami
kekurangan dalam kemampuan sensomotorik. Bila dilihat dari
51 karakteristik sosialnya, anak tunagrahita ringan lemah dalam
kemampuan berpikir, kurang perhatian atau kurang fokus, dan ingatannya lemah, sehingga mengalami kesulitan dalam mengerjakan
hal yang bersangkutan dengan fungsi mental dan intelektualnya, serta kurang baik dalam berpikir abstrak, untuk karakteristik sosialnya, anak
tunagarhita dapat bergaul dengan keluarga maupun lingkungan sekitarnya dan mampu melakukan pekerjaan yang sederhana. Bukan
hanya itu, anak tunagrahita juga bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan diberikan latihan yang intensif dan pendidikan
khusus yang baik, sehingga merangsang perkembangannya, baik dalam aspek sosial, mental, psikis, maupun fisiknya. Anak tunagrahita
dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan dengan IQ 50-75, dengan umur 16-20 tahun yang mempunyai kemampuan dalam
meningkatkan keterampilan bermain dalam suatu cabang olahraga, sehingga dapat menjadi seorang atlet yang baik dan bisa menorehkan
prestasi.