Pertanyaan Penelitian PERBEDAAN UKURAN-UKURAN ANTROPOMETRI PADA ATLET ANAK TUNAGRAHITA RINGAN CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA DENGAN TUNAGRAHITA NON ATLET DAN ATLET SEPAKBOLA NORMAL TAHUN 2015/2016.
81 skill dan merupakan seorang atlet. Dalam penelitian peneliti mengukur
beberapa bagian tubuh yaitu: 1. Pengukuran tinggi badan diambil dengan cara menempelkan kepala bagian
belakang, bahu bagian belakang, bokong dan kedua tumit pada dinding, kemudian alat pengukur diturunkan hingga menyentuh bagian atas kepala,
alat yang digunakan adalah stadiometer dengan ketelitian skala 0,1 cm dengan ketinggian 2 m.
2. Pengukuran berat badan diukur menggunakan timbangan berat badan digital merk Cariba dengan ketelitian 0,1 kg. Pengukuran tinggi duduk
yang diukur adalah panjang tubuh saat tubuh duduk tegak yang diukur dari jarak vertikal dari permukaan tempat duduk ke titik puncak kepala, alat
yang digunakan adalah stadiometer dengan ketelitian 0,1 cm. 3. Kemudian untuk mengukur panjang lengan dan panjang tungkai
menggunaka pita meter dengan ketelitian 0,1 cm, pengukuran panjang lengan diukur dari jarak antara bahu acromiale sampai dengan
pergelangan tangan stylion kemudian, pengukuran panjang tungkai diambil dari jarak trochanterion tonjolan tulang di bagian ujung atas
tulang paha samapi ke bagian puncak fibulare sphyrion titik bagian depan titik mata kaki.
4. Mengukur lebar biacromial dan lebar bicristal menggunakan alat Spreading Calipers merk Meiden dengan ketelitian 0.1 cm, pengukuran
lebar biacromial diukur dari acromial scapula dari bagian kanan hingga bagian kiri lebar bahu dan untuk pengkuran lebar bicristal, pengukuran
82 diambil terhadap lebar pinggul, yaitu dari bagian sisi lengkungan iliak dari
kanan hingga bagian kiri. 5. Pengukuran IMT Indeks Massa Tubuh dilakukan dengan cara mengukur
berat badan dan tinggi badan serta umur, kemudian dikategorikan berdasarkan kategori persentil IMT anak usia 2-20 tahun.