Tabel 9. Kriteria Penskoran Item pada Angket Motivasi Belajar
Kriteria Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju 5
1 Setuju
4 2
Kurang Setuju 3
3 Tidak Setuju
2 4
Sangat Tidak Setuju 1
5 2 Menjumlahkan skor untuk masing-masing aspek motivasi.
3 Menghitung skor Motivasi Belajar siswa setiap aspek dengan rumus:
skor motivasi = Skor motivasi
Skor motivasi maksimal x Peningkatan Motivasi Belajar terjadi ketika skor motivasi akhir lebih
besar dari skor motivasi awal. Selanjutnya dilakukan pula Uji t dengan rumus paired sampel. Nilai t
hitung
dicocokkan dengan t
tabel
pada taraf signifikansi 5. Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka terdapat perbedaan secara signifikan.
� =
�̅
�� √�
Keterangan: �
̅
= rata-rata selisih dari 2 skor �� = standar deviasi
� = banyak pasangan Nana Danapriatna dan Rony Setiawan, 2005: 108-110
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction mengikuti model pengembangan ADDIE dengan tahapan-tahapan
yaitu analisis analysis, perancangan design, pengembangan development, implementasi impelementation, dan evaluasi evaluation. Tahapan-tahapan
pengembangan dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis Analysis
Pada tahap ini, peneliti menganalisis permasalahan dan kebutuhan siswa dengan melakukan observasi di SMK Negeri 1 Tempel Sleman.
Berdasarkan observasi di SMK Negeri 1 Tempel pada tanggal 27 Februari 2016. Peneliti mengamati proses pembelajaran di dalam kelas
yang dilakukan oleh guru akuntansi kelas X, peneliti juga mengamati ketersediaan fasilitas yang ada di sekolah yang mendukung proses
pembelajaran. Observasi di dalam kelas dilaksanakan di kelas X Akuntansi 2
pada saat pembelajaran akuntansi keuangan. Guru mengawali pembelajaran dengan terlebih dahulu mengucapkan salam, berdoa, dan
kemudian guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar. Saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas tersebut, guru
menggunakan Power Point dan buku pelajaran untuk menjelaskan materi di dalam kelas. Media pembelajaran yang digunakan belum variatif dan
monoton. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa yang isi wawancara tersebut adalah siswa merasa bosan dengan media
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan membutuhkan media yang lebih menarik untuk belajar. Ketika guru menjelaskan materi, terlihat
beberapa siswa mengantuk, berbicara dengan teman sendiri, dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Dari hasil pengamatan peneliti, ketika
siswa merasa jenuh dalam pembelajaran akan lebih tertarik untuk melakukan hal-hal lain seperti mengobrol dengan teman atau melakukan
kegiatan lain dengan smartphone-nya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa media elektronik lebih menarik daripada buku, hal ini dapat
diantisipasi dengan membuat media pembelajaran menggunakan media elektronik.
Berdasarkan indikator Motivasi Belajar yang digunakan yaitu adanya kegiatan yang menarik dalam belajar seperti adanya media
pembelajaran yang menarik. Siswa kelas X Akuntansi 2 memiliki Motivasi Belajar yang kurang, sehingga perlu ditingkatkan.
Observasi selanjutnya adalah mengamati ketersediaan fasilitas di sekolah. Hampir setiap kelas sudah terpasang proyektor dan screen,
karena ada beberapa proyektor yang kurang berfungsi dengan baik. Selain itu, sekolah juga mempunyai laboratorium komputer yang
memadai yang
memungkinkan untuk
melaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction. Hasil dari tahap analisis yaitu:
a. Analisis kebutuhan siswa Metode
konvensional yang
digunakan pengajar
dalam menyampaikan materi pelajaran masih sering diterapkan, hal itu
sedikit berbeda dengan keinginan dan kemauan siswa dalam menyerap
ilmu pengetahuan
yang disampaikan.
Metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan
penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Berdasarkan pengamatan selama observasi pada tanggal 27 Februari 2016, banyak
siswa yang bosan ketika dihadapkan pada metode pembelajaran yang monoton, bahkan cenderung tanpa variasi model pembelajaran,
motivasi siswa cenderung turun jika tidak dilakukan suatu inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, masih
ada siswa yang sempat menggunakan handphone atau bermalas- malasan sambil bersandar di meja maupun tembok kelas. Siswa yang
kurang paham akan materi pelajaran terpaksa mendapat nilai belajar yang tak sesuai harapan dan kurang mendalami materi. Keadaan
tersebut secara tidak langsung menyiratkan arti bahwa ada masalah Motivasi Belajar siswa SMK N 1 Tempel. Inovasi sangat dibutuhkan
demi memompa semangat belajar dan motivasi siswa untuk memahami materi pelajaran, inovasi yang dimaksud adalah
pengembangan media pembelajaran. Perpaduan kemajuan teknologi informasi dewasa ini dapat dipadukan dengan metode pembelajaran
untuk diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
analisis diatas, peneliti mengetahui bahwa siswa membutuhkan suatu media pembelajaran yang variatif dan menarik yang dapat
meningkatkan Motivasi Belajar mereka. b. Analisis Kurikulum
Akuntansi keuangan merupakan mata pelajaran yang untuk kelas X. Materi pelajaran ini berisi tentang praktik dan teori. Ada beberapa
sub materi kartu persediaan yang abstrak sehingga menyulitkan siswa dalam memahami materi tersebut. Materi yang dipilih untuk
dikembangkan dalam media pembelajaran adalah mengelola kartu persediaan, indikator materi tersebut adalah menyediakan peralatan
yang dibutuhkan dalam mengelola kartu persediaan, mendefinisikan pengertian persediaan, mengidentifikasi apa itu persediaan, dan
mendeskripsikan prosedur
penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran barang. Materi tersebut diasumsikan menyulitkan siswa
karena siswa belum pernah mendapatkan materi tersebut di jenjang pendidikan sebelumnya.
Berdasarkan analisis kebutuhan siswa dan kompetensi, perlu dikembangkan Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based
Instruction yang dapat meningkatkan Motivasi Belajar siswa. Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction adalah media yang
dapat membuat siswa tidak merasa bosan, variatif, dan menarik, sehingga Motivasi Belajar siswa akan meningkat. Selain itu Media Pembelajaran
Akuntansi Computer Based Instruction dapat memudahkan siswa untuk
memahami materi mengelola kartu persediaan. Materi yang dimuat dalam media tersebut mengacu silabus pada Lampiran 1 halaman 144.
2. Tahap Desain Design
Tahap yang kedua yaitu tahap desain. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan informasi yang menunjang pengembangan Media
Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction. Informasi tersebut antara lain:
a. Perancangan Desain Produk Peneliti merancang Media Pembelajaran Akuntansi Computer
Based Instruction pembelajaran berupa storyboard. Desain storyboard dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 164. Kompetensi
yang digunakan dalam Media Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction diperoleh peneliti dari silabus yang digunakan di
SMK Negeri 1 Tempel Kelas X Akuntansi yaitu mengelola kartu persediaan.
b. Menyusun materi, soal, dan kunci jawaban. Materi, soal dan kunci jawaban yang terdapat dalam Media
Pembelajaran Akuntansi Computer Based Instruction disusun dari berbagai macam sumber pustaka atau referensi. Materi yang telah
dikumpulkan kemudian dibagi menjadi empat jenis yaitu, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mengelola persediaan, berisi tentang
apa saja alat alat dan bahan bahan yang dibutuhkan untuk mengelola kartu persediaan. Selanjutnya adalah pengertian persediaan, materi ini