Metode Persediaan Dasar Saran
Kartu Persediaan Barang PD Pendawa
Tgl M A S U K
K E L U A R S A L D O
Kuantitas Hargaunit
Jumlah Kuantitas
Hargaunit Jumlah
Kuantitas Hargaunit
Jumlah Mar 1
- -
- -
- -
300 800
240.000 3
500 775
387.500 -
- -
300 500
800 775
240.000 387.500
5 -
- -
- 350
- 775
- 271.250
300 150
200 775
60.000 116.250
10 700
825 577.500
- -
- 300
150 700
800 775
825 240.000
116.250 577.500
20 -
- -
- -
500 -
- 825
- -
412.500 300
150 200
800 775
825 240.000
116.250 165.000
25 200
850 170.000
- -
- 300
150 200
200 800
775 825
850 240.000
116.250 165.000
170.000
Nilai Persediaan Akhir Rp691.250
PENGELOLAAN SEDIAAN BARANG DAGANGAN
Barang dagangan pada dasarnya adalah barang yang disediakan untuk dijual. Penyediaan bisa melalui pembelian, dalam arti barang dibeli, disimpan sementara,
kemudian dijual tanpa mengadakan perubahan lebih dulu terhadap sifat barang yang besangkutan. Bisa juga penyediaanya melalui proses produksi, dimulai dari
pembeliaan bahan baku, kemudiaan diolah sehingga menjadi produk yang siap untuk dijual. Dalam hal demikian, barang yang dijual adalah barang hasil produksi
sendiri. Dalam perusahaan dagang, sebagian besar kekayaan perusahaan pada
umumnya tertanam dalam sediaan. Oleh karena itu pengelolaanya harus dilakukan dengan sistem dan prosedur yang memadai. Pengelolaan sediaan dalam perusahaan
dagang didukung dengan prosedur penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan prosedur pencataan.
PROSEDUR PENERIMAAN BARANG
Dalam perusahaan dagang, barang dagangan yang di terima berasal dari transaksi pembelian. Seperti dibahas dimuka, transaksi pembelian dilakukan oleh
bagian pembelian berdasarkan surat permintaan pembelian. Artinya tidak ada transaksi pembelian barang tanpa permintaan pembelian dari bagian yang
membutuhkan barang yang bersangkutan. Permintaan pembelian barang dagangan dibuat oleh bagian penjualan atau bagian gudang. Dalam perusahaan dagang,
bagian gudang berada dibawah pengawasan bagian penjualan. Barang yang dikirimkan oleh pemasok penjual sesuai dengan surat order
pembelian, diterima oleh bagian penerimaan barang. Kegiatan yang dilakukan bagian penerimaan dalam aktifitas penerimaan barang meliputi hal
–hal sebagai berikut :
1. Pemeriksaan terhadap kecocokan data pengirim, artinya apakah surat pengantar barang yang dikeluarkan oleh pemasok dengan alamat yang sesuai dengan
alamat yang tercantum dalam surat order pembelian. 2. Pemeriksaan terhadap fisik barang, meliputi spesifikasi barang nama, jenis,
type, ukuran penghitungan kuantitas, pemeriksaan kualitas dan kondisi barang. 3. Membuat laporan penerimaan barang yang memuat informasi hasil
pemeriksaan yang benar –benar dilakukan. Untuk kepentingan ini, tembusan
surat order pembelian yang disampaikan kepada bagian penerimaan tidak mencantumkan kuantitas barang blind check.
4. Bagian penerimaan menyerahkan laporan penerimaan barang kepada bagian pembelian, sebagai informasi bahwa barang sudah diterima, dan untuk diperiksa
kecocokanya dengan order pembelian. Sementara tembusan laporan penerimaan barang beserta barang yang bersangkutan diserahkan kepada bagian
gudang.
PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN BARANG
Dalam hubunganya dengan pengamanan sediaan barang, kegiatan yang harus dilakukan bagian gudang adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan tempat untuk menyimpan barang yang akan diterima dengan memperhatikan sifat barang mudah rusak, tahan lama, kepekaan terhadap suhu
udara, dan sebagainya. Kemudian kegiatan ini dilakuakan setelah menerima tembusan SOP atau Surat Order Pembelian dari bagian pembelian.
2. Menerima barang beserta tembusan laporan penerimaan barang dari bagian penerimaan, kemudian mengecek data laporan penerimaan barang dengan
tembusan surat order pembelian. 3. Menyimpan barang dengan penataan yang baik dan dengan memperhatikan
urutan keluar masuknya barang atau persediaan. 4. Mengeluarkan barang sesuai dengan alat bukti permintaan dan pengeluaran
barang artinya tidak ada pengeluaran barang tanpa alat bukti permintaan dan pengeluaran barang.