operasi konkrit.Operasi yang dimaksudkan adalah berupa tindakan-tindakan kognitif, seperti mengklasifikasikan objek, menata letak benda menurut
urutan tertentu, dan membilang counting. 3 Tahap operasi konkrit dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan sekitar
umur 11 tahun. Umumnya pada tahap ini individu telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam
memahami konsep kekekalan, kemampuan untuk mengklasifikasikan dan mengurutkan objek, mampu memandang suatu objek dari sudut pandang
yang berbeda, dan mampu berpikir reversibel. 4 Tahap operasional formal usia sekitar 11 tahun dan seterusnya. Tahap ini
merupakan tahap akhir dari perkembangan kognitif secara kualitas. Individu sudah mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang
abstrak. Pada tahap ini individu telah memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran hipotetik-deduktif dan memiliki kemampuan berpikir
kombinatorial.
2.1.3 Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1994:4, hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi peserta didik, hasil
belajar merupakan pencapaian atas tujuan pengajaran. Menurut Sugandhi 2004:63, hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan tentang
apa yang harus digali, dipahami, dan dikerjakan oleh peserta didik. Hasil belajar ini merefleksikan keleluasaan, kedalaman, dan kompleksitas secara bergradasi
dan digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu.
Indikator digunakan untuk dapat mengetahui bahwa peserta didik sudah dapat mencapai hasil pembelajarannya. Indikator ini dapat digunakan sebagai
dasar penelitian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk menggunakan
keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang sudah mereka kembangkan selama pembelajaran dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Selama
proses ini guru dapat menilai apakah peserta didik telah mencapai suatu hasil belajar yang ditunjukkan dengan pencapaian beberapa indikator dari hasil belajar
tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar Anni 2005:4. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar.
Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada pembelajar. Dalam penelitian ini, yang dimaksud hasil belajar adalah hasil belajar peserta
didik pada materi volum kubus dan balok untuk aspek pemecahan masalah.
Gagne dan Briggs dalam Anni 2005:10-11 membagi lima macam hasil belajar, yaitu:
1 kemahiran intelektual intelectual skills, yaitu kemampuan yang membuat individu kompeten;
2 strategi kognitif cognitive strategies, merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berfikir seseorang;
3 informasi verbal verbal invormation merupakan kemampuan yang diperoleh pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal;
4 kemahiran motorik motor skills merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf atau otot;
5 sikap attitudes merupakan kecenderungan pembelajaran untuk memilih sesuatu.
2.1.4 Pembelajaran