Dari hasil perhitungan diperoleh
03 .
t
hitung
. Nilai
tabel
t pada
5
dan
78 2
40 40
dk
dicari dengan menggunakan formula ”TINV0.05;78” pada microsoft excel sehingga diperoleh nilai
. 99
. 1
t
tabel
Karena
99 .
1 t
99 .
1
hitung
maka H diterima. Artinya rata-rata kelompok
populasi adalah sama tidak berbeda secara signifikan. Perhitungan uji kesamaan rata-rata dapat dilihat pada lampiran 8.
3.6 Analisis Data Akhir
3.6.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas sampel adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut. H
: data berdistribusi normal H
a
: data tidak berdistribusi normal Untuk uji normalitas ini digunakan uji chi-kuadrat, dengan rumus:
k 1
i i
2 i
i 2
E E
O
Keterangan : O
i
: frekuensi hasil pengamatan E
i
: frekuensi hasil yang diharapkan k : jumlah kelas interval
Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika
3 k
2 2
dan dalam hal lainnya H
o
diterima dimana derajat kebebasan dk = k-3 dan taraf signifikasi
5
Sudjana 2002:293.
3.6.2 Uji Kesamaan Dua Varians Uji Homogenitas
Uji kesamaan varians ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Pada pengujian
kesamaan varians untuk dua sampel, hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
2 2
1 2
o
: H
2 2
1 2
a
: H
Rumus yang digunakan:
Terkecil Varians
Terbesar Varians
F
Kriteria pengujiannya adalah tolak
2 1
v ,
v 2
1 o
F F
jika H
,
dimana 1
1 1
n
v dan
1
2 2
n
v dengan taraf signifikansi
5
.
Sudjana 2002:250.
3.6.3 Uji Hipotesis I Uji Ketuntasan Belajar
Uji Hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan media kartu soal efektif membuat peserta didik mencapai
ketuntasan belajar. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan
pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di MTs Miftahul Khoirot untuk mata pelajaran matematika adalah 60. Sementara
kriteria ketuntasan klasikal yaitu prosentase peserta didik yang mencapai
ketuntasan individual minimal sebesar 70. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak sedangkan uji ketuntasan
klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut. H
: 60
H
a
: 60
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
n s
x t
Sudjana 2002:227
Keterangan:
t
: nilai t yang dihitung.
x
: rata-rata nilai.
: nilai yang dihipotesiskan. s : simpangan baku.
n : jumlah anggota sampel. Nilai
tabel
t dengan dk = n – 1 dan peluang
1
dapat diperoleh dengan menggunakan formula pada microsoft excel. Kriteria pengujian yaitu H
ditolak jika
. t
t
tabel hitung
Untuk uji proporsi, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H
:
70 .
H
a
:
70 .
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
n 1
n x
z
Sudjana 2002:233
Keterangan: z : nilai t yang dihitung.
x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual. : nilai yang dihipotesiskan.
n : jumlah anggota sampel. Kriteria pengujian yaitu H
ditolak jika
5 .
z z
. Nilai
5
.
z dengan
5
dapat diperoleh dengan menggunakan daftar tabel distribusi z lihat
lampiran 37.
3.6.4 Uji Hipotesis II Uji Perbedaan Dua Rata-Rata