5 Menentukan jenjang atau komposisi soal. 6 Membuat kisi-kisi soal.
7 Menuliskan petunjuk pengisian soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban, dan pedoman penskoran.
8 Menulis butir soal. 9 Mengujicobakan soal instrumen.
10 Menganalisis hasil uji coba dalam hal reliabilitas, validitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda tiap-tiap butir soal.
11 Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah dilakukan.
3.4 Analisis Instrumen
3.4.1 Analisis Validitas Item
Anderson dalam Arikunto 2007:64 menyebutkan “A test is valid if it measures what it purpose to measure”, atau sebuah tes dikatakan valid apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto 2007:76, item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.
Sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi
sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product moment.
2 2
2 2
XY
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah subyek
X = skor yang dicari validitasnya Y = skor total
XY = perkalian antara skor butir soal dan skor total
2
X
= jumlah kuadrat skor butir soal
2
Y
= jumlah kuadrat skor total Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 dan +1,00. Namun karena
dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka-angka, sangat mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negatif menunjukkan hubungan
kebalikan sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran. Kemudian hasil
XY
r dikonsultasikan dengan
tabel
r product moment dengan
=5. Jika
XY
r
tabel
r maka alat ukur dikatakan valid.
Nilai
tabel
r untuk
40 N
dan taraf signifikan
5
adalah
312 .
lihat lampiran 38. Pada analisis instrumen tes ujicoba yang terdiri dari delapan soal
berbentuk uraian diperoleh semua butir soal valid karena
tabel hitung
r r
. Perhitungan validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran 13.
3.4.2 Analisis Reliabilitas Tes
Menurut Arikunto 2007:86, pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Artinya, reliabilitas berhubungan dengan
masalah kepercayaan, dimana suatu tes dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas tes berbentuk uraian adalah rumus Alpha
sebagai berikut.
2 2
11
1 .
1
t i
n n
r
Keterangan: r
11
= reliabilitas yang dicari n
= banyaknya item
2 i
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
= varians total Dengan diperolehnya r
11
sebenarnya baru diketahui tinggi rendahnya koefisien tersebut, agar lebih sempurnanya perhitungan reliabilitas sampai pada
kesimpulan, sebaiknya hasil tersebut dikonsultasikan atau disesuaikan dengan tabel r product moment. Jika r
11
r
tabel
maka soal tersebut reliabel Arikunto 2007:106.
Berdasarkan hasil analisis instrumen uji coba untuk reliabilitas soal dieroleh
724 .
r
11
. Dari tabel r product moment diperoleh
312 .
r
tabel
lihat
lampiran 38. Karena
tabel 11
r r
maka soal tersebut reliabel. Perhitungan
reliabilitas soal dapat dilihat pada lampiran 14.
3.4.3 Daya Pembeda