Manual Sistem Pencatatan Periodik kelas XI”. Revisi dilakukan oleh peneliti sebagai perbaikan media.
Berdasarkan penilaian dari Guru SMK , secara keseluruhan media Pocket Book yang dikembangkan memperoleh skor rata-
rata 3,78 yang termasuk dalam kategori “Layak”. Dengan demikian Pocket Book Praktik Akuntansi Manual layak
digunakan sebagai media pembelajaran siswa di SMK.
3. Peningkatan Motivasi Setelah Menggunakan Media Pocket Book
Hasil penilaian kelayakan Pocket Book oleh siswa dijadikan untuk pengukuran motivasi. Pada tabel 21 dapat dilihat bahwa
motivasi belajar siswa meningkat pada setiap indikatornya setelah menggunakan media Pocket Book. Berdasarkan hasil uji t pada tabel
23 juga dapat disimpulkan bahwa pengembangan Pocket Book akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Indikator yang memiliki peningkatan motivasi terbesar adalah indikator 6 yaitu “Adanya lingkungan belajar yang kondusif” dengan
dengan persentase peningkatan sebesar 9, 68. Urutan kedua di tempati oleh indikator 2 yaitu “Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar ” dengan persentase peningkatan sebesar 6,45. Pada urutan
k etiga adalah indikator 5 yaitu “Adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar ” dengan persentase sebesar 2,96, diurutan ke empat adalah
indikator 4 yaitu “Adanya penghargaan dalam belajar” sebesar 2,69,
untuk indikator pada urutan kelima adalah ind ikator 1 yaitu “Adanya
hasrat dan keinginan berhasil ” sebesar 1,93 dan indikator yang
memiliki peningkatan paling rendah yaitu indikator 3 yaitu “Adanya
harapan dan cita-cita masa depan ” sebesar 1,21.
Pada indikator pertama, yaitu “Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil “, ditunjukkan dengan antusias siswa yang termotivasi
untuk mengerjakan soal latihan Praktik Akuntansi ManualPAM. Hal ini sesuai dengan aspek penyajian soal dalam Pocket Book dimana
siswa me mberi penilaian B atau “Layak”. Siswa juga tidak ragu untuk
bertanya mengenai materi PAM yang dirasa masih belum dimengerti kepada Guru. Butir pertanyaan ini sesuai dengan aspek kelayakan isi
buku yang dikatakan layak pada indikator “Kejelasan kompetensi
dasar dan indikator ” dimana siswa memberikan penilaian “Layak”.
Pada indikator kedua, “Adanya kebutuhan dan dorongan dalam belajar”, Siswa menunjukkan peningkatan motivasi dilihat dari
pernyataan bahwa ia mempelajari materi kembali materi yang sudah diberikan dan belajar kembali jika ada pekerjaan rumah serta ulangan.
Hal ini didukung dengan aspek kelayakan isi buku yang mendapat penilaian
“Layak” Indikator pada urutan ketiga adalah “Adanya harapan dan cita-
cita”. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan bahwa siswa memiliki target untuk mendapatkan nilai diatas KKM dan pemberian motivasi
dari guru penting karena membuat siswa menjadi semangat belajar.
Hal ini terkait dengan aspek penyajian Pocket Book yang termasuk dalam kategori “Layak”.
Indikator selanjutnya adalah “Adanya penghargaan dalam
belajar ”, merupakan indikatormotivasi pada urutan keempat. Siswa
memerlukan pemberian motivasiserta penghargaan dari orang-orang di sekitarnya baik guru, orang tua, maupun teman-temannya. Pocket
Book memiliki indikator “Kemampuan memotivasi siswa” pada aspek
kelayakan penyajian yang mendapat penilaian “Layak” oleh para siswa.
Indikator yang kelima adal ah “Adanya kegiatan yang menarik”.
Siswa senang membaca buku dan bersemangat mengerjakan latihan soal PAM. Hal ini terkait dengan indikator yang terdapat dalam aspek
kelayakan isi pada Pocket Book “Keterkaitan dengan kegiatan Praktik
Akuntansi Manual” yang mendapat penilaian “Layak” oleh siswa. Indikator terkahir yaitu “Lingkungan belajar yang kondusif”.
Siswa belajar dengan kelompok atau beberapa teman lainnya. Siswa menjadi senang belajar secara mandiribaik diluar maupun didalam
kelas dengan berdiskusi dengan temankelompoknya dengan bantuan media Pocket Book yang dinilai sangat praktis. Hal ini terkait dengan
indikator yang terdapat pada aspek kegrafisan “Kepraktisan Pocket Book
” yang mendapat penilaian “Sangat Layak” oleh siswa. Hasil penelitian pengembangan ini sesuai dengan teori yang
dijelaskan oleh Martini Jamaris 2013: 179 bahwa motivasi
merupakan faktor yang penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran serta membangkitkan motivasi dan minat siswa pada saat pelajaran
berlangsung Azhar Arsyad, 2010: 17. Menurut
Rayandra Asyhar
2012: 39,
media pembelajarandapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik,
sebab penggunaan media pembelajaran menjadi lebih menarik dan memusatkan perhatian peserta didik. Hal ini terbukti dengan penilaian
media Pocket Book sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi yang sudah dinyatakan Layak oleh para Ahli, Guru SMK, dan
Siswa.
D. Keterbatasan Pengembangan
Beberapa keterbatasan pengembangan Pocket Book sebagai media pembelajaran Praktik Akuntansi Manual PAM adalah sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian terbatas pada kelas XI Akt 1 dan2 SMK YPKK 1 Sleman.
2. Materi yang terdapat dalam Pocket Book terbatas hanya terdiri dari beberapa Kompetensi Dasar.
96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengembangan Pocket Book menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu:
a. Analysis, merupakan tahap awal berupa analisis kurikulum, kebutuhan siswa, mata pelajaran Praktik Akuntansi Manual PAM, dan
perumusan tujuan. b. Design, merupakan tahap perancangan produk yang terdiri
daripenyusunan RPP, susunan materi, Draf 1 Pocket Book. c. Development or Production, merupakan tahap memproduksi
yangdimulai dari pencetakan Pocket Book, instrumen penilaian, validasi Ahli,revisi, dan pencetakan Pocket Book Draf II.
d. Implementation or Delivery, merupakan tahap uji coba Pocket Book terhadap subjek uji coba lapangan.
e. Evaluation, merupakan tahap akhir dari prosedur pengembangan Pocket Book yaitu pengukuran ketercapaian tujuan pengembangan
produkberupa peningkatan motivasi belajar siswa. 2. Kelayakan Pocket Book ditinjau dari penilaian Ahli Materi, Ahli Media,
Guru SMK, dan Siswa a. Penilaian kelayakan oleh Ahli Materi diperoleh rata-rata skor sebesar