Tinjauan Pocket Book Deskripsi Teori 1. Motivasi Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya Sardiman, 2011: 20. Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di
dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82 anak
–anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan
belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18 waktu mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya,
4 dari 5 remaja dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidaknyamanan Nichol dalam
Aunurrahman, 2013: 33. Gage dalam Sagala 2009 mendefinisikan belajar adalah suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman
yang menyangkut aspek –aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
untuk memperoleh tujuan tertentu 2 Faktor
– Faktor Psikologis dalam Belajar Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah
laku si subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya.
Thomas F. Staton dalam Sardiman 2011: 39, menguraikan enam macam faktor psikologis itu yaitu :
a Motivasi Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan
atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi. Tanpa adanya motivasi, siswa tidak akan mengerti apa yang
akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari, sehingga kegiatan belajar mengajar sulit untuk
berhasil. b Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Di dalam konsentrasi ini
keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan, sehingga tidak “perhatian” sekadarnya. Di dalam belajar, terkadang
siswa hanya menerima materi pelajaran samar-samar yang nantinya ketika diberi latihan soal mereka hanya sekedar
menuangkan materi yang didapat pada kertas ujian, setelah itu tidak tahu apa-apa.
c Reaksi Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik
maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot
ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukannnya. Seperti halnya
seorang penjaga gawang dalam permaianan sepak bola harus mempunyai reaksi yang tepat untuk menyangkal bola agar
tidak masuk ke dalam gawang. Begitu juga seorang siswa dalam belajar, dibutuhkan ketangkasan mental dan kecermatan
untuk menangkap fakta-fakta atau ide-ide sebagaimana disampaiakan oleh guru.
d Organisasi Belajar
dapat juga
dikatakan sebagai
kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian
–bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Untuk
membantu siswa agar cepat dapat mengorganisasikan fakta atau ide
–ide dalam pikirannya, maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar. Dalam proses pembelajaran
terkadang masih banyak siswa yang bertambah mengerti dalam pembelajaran namun juga bertambah bingung. Hal semacam
ini dapat diatasi jika siswa memiliki ketrampilan mental untuk mengorganisasikan stimulus fakta dan ide.
e Pemahaman Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran.
Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi
–
aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami situasi. Memahami maksudnya, menagkap maknanya. Tanpa
adanya pemahaman, skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.
f Ulangan Lupa merupakan gejala psikologis yang harus diatasi.
Sehubungan dengan kenyataan itu, untuk mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan “ulangan”. Mengulang–ulang suatu
pekerjaan atau fakta yang sudah diperlajari membuat kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin
bertambah. 3 Tujuan Belajar
Secara umum, tujuan belajar menurut Sardiman 2011: 25 ada tiga jenis yaitu:
a Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan
berpikir sebagai suatu yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir
tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkarya pengetahuan.
b Penanaman konsep dan keterampilan. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
Demikian juga mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis