Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal Pengujian Model dengan One-Step Approach Evaluasi Model

43 Standardize Loading dapat dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weights terhadap stiap butir sebagai indikatornya. Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j = 1– [Standardize Loading]. Secara umum nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,7 dan variance extracted ≥ 0,5.

3.4.2. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio atau P Probability yang sama dengan nilai t hitung , apabila t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.

3.4.3. Pengujian Model dengan One-Step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter-parameternya dieliminasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi bersama One Step Approach to SEM yang digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas yang sangat baik. 44

3.4.4. Evaluasi Model

Hair et.al. 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai “poor fit” dengan data. AMOS dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam menggunakan Structural Equation Modeling. Pengujian terhadap model dikembangkan dengan menggunakan berbagai kriteria Goodness of Fit, yakni Chi Square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AGFI, CMINDF. Apabila model awal tidak good fit dengan data model dikembangkan dengan two step approach to SEM. 45 Tabel 3.1. Kriteria Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index Keterangan Cut-off Value Χ 2 - Chi Square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sampel apakah model sesuai dengan data Diharapkan kecil, 1 s.d 5, atau paling baik diantara 1 dan 2 Probability Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang diestimasi. Minimum 0,1 atau 0,2 atau ≥ 0,05 RMSEA Mengkompensasi kelemahan Chi- Square pada sampel besar ≤ 0,08 GFI Menghitung proporsi tertimbang varian dalam matriks sampel yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi Analog dengan R 2 dalam regresi berganda ≥ 0,90 AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF ≥ 0,90 CMINDDF Kesesuaian antara data dengan model ≤ 2,00 TLI Perbandingan antara model yang diuji terhadap baseline model ≥ 0,95 CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kerumitan model ≥ 0,94

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Sepeda Motor

Sepeda motor pertama dibuat oleh ahli mesin Jerman Gottlieb Daimler tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri. Sepeda tersebut memiliki empat roda, termasuk dua roda tambahan seperti roda pada sepeda anak-anak. Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj. Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat transportasi. Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “V”. Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik. Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor modern mulai terbentuk. Bentuk tersebut meliputi peletakan mesin di antara roda depan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

3 16 139

Analisis perbandingan brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty produk kamera DSLR merek canon dan nikon: studi kasus pada unit kegiatan mahasiswa fotografi di Jakarta

7 16 174

Analisis Perbandingan Brand Equity Sistem Operasi Android dengan Sistem Operasi iOS pada Smartphone (Studi Kasus pada Anggota Forum Kaskus Bagian Handphone & Tablet Subforum Android dan iOS)

1 15 130

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, DAN KESAN KUALITAS TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SMARTPHONE MEREK LOKAL DAN CHINA DI KOTA SEMARANG.

0 3 20

PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, ASOSIASI MEREK, DAN LOYALITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

6 49 93

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA

0 0 11

Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Dan Asosiasi Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Yamaha Mio Di Surabaya

0 0 8

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, LOYALITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA MEREK NIKE DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki Di Surabaya

0 0 18