Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

68

b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.

Variabel di atas dijabarkan menjadi sub atau bagian variabel sebagai berikut: 1 Memiliki perasaan bahwa dirinya adalah individu yang penting. 2 Preokupasi atau asyik dengan fantasi-fantasi tanpa batas. 3 Memiliki keyakinan sebagai individu yang “Istimewa dan unik” 4 Kebutuhan yang berlebih untuk dikagumi, dipuja, serta diperhatikan. 5 Memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan untuk diperlakukan secara khusus. 6 Eksploitatif secara interpersonal. 7 Kurang memiliki empati. 8 Memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa orang lain iti terhadap dirinya. 9 Menunjukkan sikap yang sombong.

c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.

Indikator dari setiap sub atau bagian variabel gangguan kepribadian narsistik dalam penelitian ini adalah: 1 Memiliki perasaan hebat bahwa dirinya adalah individu yang penting. Hal ini berkaitan dengan sikap meyakini kemampuan pribadi yang berlebih, egois, serta memiliki perasaan berhak diakui sebagai individu superioritas berkuasa. 69 2 Asyik dengan fantasi-fantasi tanpa batas. Berkaitan dengan terpaku pada khayalan, yang meliputi keberhasilan success, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal. 3 Keyakinan bahwa dirinya merupakan individu yang “Istimewa dan unik” sehingga hanya dapat dipahami atau seharusnya hanya berhubungan dengan orang-orang yang spesial atau yang memiliki kedudukan yang tinggi. 4 Kebutuhan yang berlebih untuk dikagumi, dipuja, serta diperhatikan. Berkaitan dengan tuntutan untuk menjadi pusat perhatian center of attention. 5 Memiliki perasaan bernama besar yaitu kehendak yang tidak masuk akal akan perlakukan khusus. Hal ini berkaitan tuntutan untuk dipenuhi keinginannya sesuai dengan harapannya. 6 Eksploitatif secara interpersonal. Hal ini berkaitan dengan memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri. 7 Kurang memiliki empati. Berkaitan dengan kepedulian yang rendah terhadap orang lain. 8 Memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri terhadap dirinya. Berkaitan dengan perasaan cemburu kepada orang lain, atau sebaliknya. 9 Menunjukkan perilaku atau sikap yang sombong. Berkaitan dengan sikap merendahkan atau meremehkan orang lain, memiliki sifat pamer. 70

d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator.

Dokumen yang terkait

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

PENDAHULUAN KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

1 9 41

PENUTUP KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 4 58

HUBUNGAN ANTARA NARSISME DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan antara narsisme dengan presentasi diri pada pengguna jejaring sosial facebook.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Presentasi Diri Pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Presentasi Diri Pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook.

0 1 16

Pengaruh User Experience terhadap Kepuasan Pengguna Jejaring Sosial Instagram di Kota Bandung.

4 16 28

PEMAKNAAN DIRI PENGGUNA JEJARING SOSIAL PATH.

0 0 1

What Is Narcissistic Personality Disorder And How To Deal With It Now

0 0 1