46
berdasarkan kebutuhan namun berdasarkan keinginan sebagai wujud identitas diri.
Selain itu, Sukma Ari Ragil P. 2015: 7 menyebutkan bahwa dampak negatif dari jejaring sosial instagram salah satunya adalah
Cyberbullying. Hal ini dilakukan untuk menyudutkan salah satu kaum tertentu. Pelaku bullying tidak pandang bulu terhadap siapapun yang
mengunggah foto-foto aneh. Bentuk bullying ditunjukkan melalui komentar-komentar yang bersifat kasar dan vulgar. Hal ini secara tidak
langsung memberikan dampak pada pengunggahnya Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran
instagram membawa dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari hadirnya instagram adalah sebagai media
untuk mengabadikan foto, media untuk mengekspresikan diri, menyalurkan hobi yang dimiliki, media dalam pembentukan citra diri,
media untuk berbisnis online, serta media untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Sedangkan, dampak negatif dari
kehadiran instagram yaitu cyberbulliying, perilaku konsumtif pada remaja, serta perilaku kecanduan dalam menggunakan instagram pada remaja.
E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Listyawati 2012 : 112 yang berjudul “Narcisstic Personality Disorder pada Siswa SMA Pengguna Jejaring
Sosial Dunia Maya Facebook di Kota Yogyakarta”. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan tingkat persentase narcissistic personality disorder
47
pada siswa kelas IX pengguna facebook di Kota Yogyakarta berada pada kategori tinggi sebesar 51,4 atau sebanyak 74 siswa, pada kategori
sedang sebesar 30,6 atau sebanyak 15 siswa, pada kategori sangat tinggi sebesar 10,4 atau sebanyak 15 siswa, pada kategori rendah sebesar 6,9
atau sebanyak 10 siswa dan pada kategori sangat rendah sebesar 7 atau sebanyak 1 siswa. Sehingga diketahui bahwa tingkat narcissistic
personality disorder yang dialami pada siswa pengguna facebook di Kota Yogyakarta berada dalam kategori tinggi.
2. Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nanik Handayani 2014:
6 yang berjudul “Hubungan Antara Kontrol Diri dengan Narsisme pada Remaja Penguna Facebook
”. Hasil yang ditunjukkan oleh nilai
sebesar -0,706 dengan sig = 0,000; p 0,05. Hal ini berarti bahwa HO yang diajukan diterima yaitu semakin tinggi
kontrol diri remaja dalam memanfaatkan facebook maka semakin rendah tingkat narsismenya. Sebaliknya semakin rendah kontrol diri remaja dalam
memanfaatkan facebook maka semakin tinggi tingkat narsismenya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut
diketahui bahwa tingkat tingkat narcissistic personality disorder yang dialami oleh siswa berada pada kategori tinggi. Salah satu faktor yang berkaitan
dengan narsisme adalah kontrol diri. Semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki oleh seseorang, semakin rendah tingkat narsismenya.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan digunakan oleh peneliti sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Perbedaan dari penelitian ini dengan
48
penelitian yang telah dilakukan yaitu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel kontrol diri terhadap variabel narcissistic
personality disorder. Penelitian ini difokuskan kepada siswa pengguna jejaring sosial instagram di SMA N 1 Seyegan. Alasan peneliti memilih fokus
pada jejaring sosial instagram karena sebagian besar siswa di SMA N 1 Seyegan memiliki ketertarikan yang besar untuk menjadi pengguna jejaring
sosial instagram. Sejauh pengetahuan peneliti, belum ada penelitian yang telah dilakukan terkait dengan variabel tersebut.
F. Kerangka Berfikir