Fungsi Kontrol Diri Kajian Tentang Kontrol Diri

33 keluarga peran orang tua sangatlah penting. Penerapan peraturan serta sikap kedisiplinan yang semakin demokratis oleh pihak orang tua akan berpengaruh terhadap kemampuan kontrol diri pada individu. Hal ini sejalan dengan pendapat M. Nur Ghufron Rini Risnawita S 2014: 32 yang mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan kontrol diri pada individu. Selain itu, Chapple dalam Iga Serpianing Aroma Dewi Retno Suminar, 2012: 4 menambahkan bahwa faktor lingkungan tempat tinggal serta teman sebaya juga berpengaruh terhadap perkembangan kontrol diri pada individu Berdasarkan paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya kontrol diri pada individu. Bertambahnya usia yang disertai dengan kematangan emosi merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap perkembangan kontrol diri pada individu. Selain itu, faktor eksternal seperti orang tua, lingkungan tempat tinggal, serta teman sebaya juga memiliki peranan penting dalam pembentukan kontrol diri. Individu dengan kematangan emosi yang baik, serta tinggal dilingkungan yang mendukung dapat mengembangkan kemampuan kontrol diri yang baik dan sebaliknya.

4. Fungsi Kontrol Diri

Kontrol diri pada individu memiliki beberapa fungsi. Messina Messina dalam Singgih D. Gunarsa, 2006: 255, menyebutkan bahwa kontrol diri memiliki beberapa fungsi yaitu: 34 a. Membatasi perhatian individu kepada orang lain. Dengan adanya kontrol diri, individu akan mampu membatasi perhatian yang berlebih terhadap keinginan dan kebutuhan orang lain. Individu dengan kontrol diri yang baik dapat memfokuskan perhatian terhadap kebutuhan pribadinya. b. Membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang lain. Individu dengan kontrol diri yang baik akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan dirinya sesuai dengan keinginannya. Individu dapat membatasi keinginannya terhadap kebebasan orang lain serta memberikan kebebasan kepada orang lain untuk berada dalam ruang aspirasinya masing-masing. c. Membatasi individu untuk bertingkah laku negatif. Individu dengan kontrol diri memiliki kemampuan untuk menahan dorongan serta keinginan yang negatif dari dalam diri. Individu yang mampu menahan dorongan yang negatif akan terhindar dari tingkah laku yang kurang sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan sosial. d. Membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara seimbang. Individu dengan kontrol diri yang baik akan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan takaran kebutuhan yang diinginkan. Kontrol diri juga akan membantu individu untuk menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan dalam menjalani hidup. Keterampilan mengelola dan mengontrol diri sangat diperlukan oleh individu, khususnya remaja. Berdasarkan paparan di atas, dapat 35 peneliti simpulkan bahwa fungsi kontrol diri yaitu membatasi perhatian individu yang berlebih kepada orang lain, membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang lain, membatasi individu untuk bertingkah laku negatif, membantu individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara seimbang.

C. Kajian Tentang Remaja

Kajian tentang remaja ini akan membahas mengenai pengertian masa remaja, pembagian masa remaja, ciri-ciri masa remaja, serta tugas perkembangan remaja.

1. Pengertian Masa Remaja

Istilah Adolescence atau remaja berasal dari bahasa latin adolescere kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Sri Rumini Siti Sundari 2004: 54 menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspekfungsi untuk memasuki masa dewasa. Perkembangan yang melibatkan seluruh aspek dalam diri remaja, mengakibatkan individu yang berada pada masa ini menjadi lebih sensitif dan agresif. Menurut Erikson dalam Santrock, 2003 : 341 masa remaja merupakan masa terjadinya krisis identitas. Artinya bahwa individu yang berada pada masa remaja, mencari kejelasan tentang siapa dirinya dalam masyarakat. Pada masa ini, individu tidak menginginkan untuk disamakan

Dokumen yang terkait

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 15

KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 3 14

PENDAHULUAN KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

1 9 41

PENUTUP KONSEP DIRI PENGGUNA AKTIF JEJARING SOSIAL PATH (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Santo Bellarminus Bekasi Sebagai Pengguna Aktif Jejaring Sosial Path).

0 4 58

HUBUNGAN ANTARA NARSISME DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan antara narsisme dengan presentasi diri pada pengguna jejaring sosial facebook.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Presentasi Diri Pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PRESENTASI DIRI PADA PENGGUNA JEJARING SOSIAL FACEBOOK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Presentasi Diri Pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook.

0 1 16

Pengaruh User Experience terhadap Kepuasan Pengguna Jejaring Sosial Instagram di Kota Bandung.

4 16 28

PEMAKNAAN DIRI PENGGUNA JEJARING SOSIAL PATH.

0 0 1

What Is Narcissistic Personality Disorder And How To Deal With It Now

0 0 1