21
2. Karakteristik Narcissistic Personality Disorder
Narcissistic Personality
Disorder merupakan
gangguan kepribadian kelompok B dimana individu yang mengalami gangguan
kepribadian ini memiliki perasaan yang kuat bahwa dirinya adalah individu yang unik dan penting Fitri Fausiah Julianti Widury, 2007:
159. Individu dengan gangguan kepribadian narsistik merasa bahwa dirinya spesial, ambisius, dan suka mencari ketenaran serta sulit untuk
menerima kritik dari orang lain The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth
Edition DSM – V, 2013 : 669 mengkaji beberapa karakteristik gangguan
kepribadian narsistik, yaitu: a. Memiliki perasaan hebat bahwa dirinya adalah individu yang penting
misalnya: membesar-besarkan bakat dan prestasi yang dimiliki, mengharap diakui sebagai individu yang superior tanpa disertai dengan
prestasi yang sepadan. Artinya bahwa individu yang mengalami gangguan kepribadian narsistik memiliki keyakinan atas kemampuan
diri yang berlebih, memiliki sifat egois yaitu mengutamakan kepentingan pribadi serta memiliki perasaan superioritas berkuasa.
b. Asyik dengan fantasi-fantasi tanpa batas tentang kesuksessan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal. Artinya bahwa
individu dengan gangguan kepribadian ini memiliki pemikiran yang terpaku pada khayalan akan apa yang ada didirinya dan keberhasilan
yang diraihnya.
22
c. Keyakinan bahwa dirinya merupakan individu yang “Istimewa dan
U nik” sehingga hanya dapat dipahami atau seharusnya hanya
berhubungan dengan orang-orang yang spesial atau yang memiliki kedudukan yang tinggi. Artinya individu dengan kepribadian ini
merasa bahwa dirinya berbeda dari individu yang lain, sehingga individu memiliki keyakinan bahwa dirinya hanya dapat berteman
dengan orang yang sepadan dengannya. d. Kebutuhan yang berlebih untuk dikagumi, dipuja, serta diperhatikan.
Artinya bahwa individu dengan kepribadian ini memiliki keinginan untuk menjadi pusat perhatian.
e. Memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak masuk akal akan perlakukan khusus. Menuntut untuk dipenuhi secara otomatis dan
sesuai dengan harapannya. f. Eksploitatif secara interpersonal, yaitu dengan mengambil keuntungan
dari orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri. Artinya bahwa individu dengan kepribadian ini akan memanfaatkan kemampuan
orang lain untuk kepentingan pribadi. g. Kurang memiliki empati, tidak mau mengenali atau mengetahui
perasaan serta kebutuhan orang lain. Artinya bahwa individu dengan kepribadian narsistik cenderung memiliki kepedulian yang rendah
antar individu. h. Memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa orang
lain iri terhadap dirinya. Artinya bahwa individu dengan kepribadian
23
ini memiliki perasaan cemburu yang berlebih kepada orang lain atau merasa bahwa orang lain cemburu atau iri terhadap dirinya.
i. Menunjukkan perilaku atau sikap yang sombong. Artinya bahwa individu dengan kepribadian ini menunjukkan perilaku yang
merendahkan atau meremehkan orang lain, serta senang memperlihatkan barang yang dimiliki pamer kepada orang lain.
Selanjutnya Kernberg dalam Salman Anderson, 1982 : 12, menyatakan bahwa individu dengan kepribadian narsistik memiliki
pandangan bahwa dirinya merupakan individu yang penting, memiliki ambisi yang kuat, fantasi yang berlebihan, dan kebutuhan untuk dikagumi
oleh orang lain dalam hal kecerdasan, kekuatan, serta kecantikan keindahan. Artinya bahwa individu dengan kepribadian ini memiliki
pemikiran bahwa dirinya merupakan individu yang harus diutamakan, memiliki keinginan yang berlebih, terpaku pada khayalan, serta memiliki
kebutuhan untuk dikagumi. Individu dengan kelainan ini memiliki ketidakmampuan untuk mencintai, kurang berempati, memiliki perasaan
bosan yang serius, perasaan hampa, dan ketidakpastian akan identitas diri, serta memanfaatkan orang lain.
Berdasarkan paparan karakteristik gangguan kepriadian narsistik di atas, pengukuran tingkat narsistik dalam penelitian ini menggunakan
karakteristik yang dikaji oleh The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Five Edition DSM
– V, 2013 yang terdiri dari perasaan hebat bahwa dirinya adalah individu yang penting, asyik dengan fantasi-
24
fantasi tanpa batas, keyakinan bahwa dirinya merupakan individu yang istimewa dan unik, kebutuhan yang berlebih untuk dipuji, memiliki
perasaan bernama besar, eksploitatif secara interpersonal, kurang memiliki empati, memiliki perasaan iri terhadap orang lain, atau percaya bahwa
orang lain iri terhadap dirinya, serta menunjukan sikap dan perilaku yang sombong.
3. Faktor Penyebab Narcissistic Personality Disorder